Berita Surabaya
Antrean Bedah Rumah Warga Surabaya Capai 7.789 Unit, Laila Mufidah: Prioritaskan Hunian Reot
Semakin panjang saja antrean warga Surabaya yang mendaftar program dandan omah atau bedah rumah.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Semakin panjang saja antrean warga Surabaya yang mendaftar program dandan omah atau bedah rumah.
Tahun 2025 nanti diperkirakan antrean warga untuk program bedah rumah akan mendekati angka 8.000 unit rumah.
Informasi yang digali di Komisi C DPRD Kota Surabaya, antrean bedah rumah saat ini sudah mencapai 7.789 rumah.
Padahal program dandan omah setiap tahunnya di kisaran 2.000-an rumah.
Termasuk di 2025 mendatang, program dandan omah sebanyak 2.069 rumah.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti Waspadai Gagal Ginjal pada Anak: Harus Ada Upaya Preventif
Program di bawah penanganan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya ini sudah berjalan bertahun-tahun.
Pada 2025 besok, disiapkan anggaran Rp 502 miliar khusus untuk program dandan omah.
"Harus bijak dalam menjalankan program yang menyentuh masyarakat langsung ini. Dandan omah dengan antrean hampir 8.000 itu besok harus diprioritaskan (untuk rumah) yang paling tidak layak huni," respons Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah, Selasa (20/8/2024).
Laila mengingatkan agar antrean dandan omah dalam konsep rumah tidak layak huni (Rutilahu) itu tidak perlu melihat masa antrean.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony : Jangan Ada Mafiah Tanah di Dalam Institusi Pemerintah
Tapi lebih melihat pada kondisi riil di lapangan akan mendesaknya hunian warga tersebut dibenahi. Kalau rumah sudah reot, ini yang harus disegerakan.
Beberapa waktu lalu, Laila mengaku masih mendapatkan aduan dari warga bahwa dandan omah belum sepenuhnya melihat faktor reot ini.
Bahkan ada laporan kalau program rutilahu kadang masih dipengaruhi kedekatan dengan perangkat kelurahan.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa pelaksanaan dandan omah berikutnya hingga tahun-tahun mendatang jangan lagi ada fenomena faktor kedekatan dengan perangkat kelurahan atau kampung.
"Pokoknya yang rumahnya reot dulukan. Meski penghuni rumah ini baru mendaftar. Jangan sampai menunggu roboh," tegas Laila.
Bisa Daftar Online
Surabaya sebenarnya sudah mengadopsi konsep modern dalam menentukan sasaran manfaat program dandan omah. Yakni dengan menerapkan pendaftaran secara online untuk bedah rumah. Bisa lewat Sapa Warga atau platform Pemkot Surabaya lainnya.
Namun Laila meminta DPRKPP sebagai pelaksana program dandan omah tidak sepenuhnya hanya mengacu pada sistem online ini. Vara pendaftaran itu hanya untuk memandu dan memudahkan warga mengajukan program dandan omah. Yang paling penting adalah kondisi riil di lapangan.
Meski bisa jadi saat pendaftaran online menyertakan foto terkini. Namun akan jauh lebih akurat dan akuntabel jika dicek langsung di lokasi. Dengan disupport oleh seluruh perangkat kelurahan hingga tingkat RT dan RW, inilah dasar paling kuat.
Untuk itu, pimpinan DPRD Surabaya ini mendesak agar keberadaan perangkat kelurahan hingga RT dan RW harus dilibatkan aktif dalam penentuan program bedah rumah. Sebab RT dan RW lah yang paham persis kondisi riil warganya. Kecuali mereka tidak turun ke warga.
"Kalau ada Pak RT atau Pak RW termasuk LPMK tidak paham kondisi lingkungan dan tidak mengenal detail kondisi warganya, saya sesalkan. Mereka sudah mendapat honor bulanan hingga antara Rp 1 juta - Rp 1,5 juta per bulan," kritik Laila.
Laila menyadari bahwa program Rutilahu adalah bagian dari ikhtiar Pemkot Surabaya untuk memenuhi hak dasar warganya akan rumah yang laik huni. Tempat tinggal yang layak di kota sekelas Surabaya adalah keniscayaan.
Dengan kekuatan APBD 2025 yang mencapai Rp 12,3 triliun, pemenuhan akan tempat tinggal yang layak harus menjadi salah satu program yang perlu diperhatikan. Laila pun mendorong program ini bisa dinikmati warga Surabaya.
Idealnya memang Pemkot Surabaya punya tanggung jawab akan pemenuhan akan kebutuhan dasar papan, atau rumah. Salah satunya adalah hunian murah. Bisa juga Rusunawa hingga Rusunami.
Namun karena masih belum sepenuhnya bisa direalisasikan, maka dandan omah adalah program paling realistis.
"Secara bertahap memang harus mulai dipikirkan program hunian murah bagi warga Surabaya. Minimal rumah susun milik atau Rusunami," pungkas Laila Mufidah.
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|