Berita Kota Batu
Terungkap Penyebab Puluhan Sapi di Kota Batu Mati Mendadak, Peternak Merugi Puluhan Juta Rupiah
Peternak sapi di Kota Batu khususnya di Dusun Karang Jambe dan Krajan Sae, Desa Beji Kecamatan Junrejo, saat ini tengah resah usai puluhan sapi mati
Penulis: Dya Ayu | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Peternak sapi di Kota Batu khususnya di Dusun Karang Jambe dan Krajan Sae, Desa Beji Kecamatan Junrejo, saat ini tengah resah usai puluhan sapi mati mendadak.
Sapi-sapi yang mati mendadak merupakan sapi pedaging milik peternak yang sebelumnya dalam keadaan sehat.
Kepala Desa Beji, Deny Cahyono mengatakan total sudah ada sebanyak 21 ekor sapi yang mati mendadak sejak bulan Februari lalu hingga Agustus.
Diketahui sapi-sapi tersebut mati karena keracunan senyawa kimia Potasium sianida.
Potasium sianida adalah garam kristal tak berwarna yang mirip dengan gula dan larut dalam air.
Baca juga: Nelangsa Peternak di Kota Batu, Puluhan Sapi Siap Jual Mendadak Mati, RPH Ungkap Hasil Penelitian
Hal itu diketahui berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan petugas dari Pusat Kesehatan Hewan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Batu pada Senin (19/8/2024) lalu.
Pada Senin lalu dokter hewan dari Pusat Kesehatan Hewan RPH Kota Batu datang ke tempat peternak untuk melakukan otopsi pada bangkai sapi yang mati mendadak.
“Ya, beberapa sapi mati mendadak di kawasan kami, khususnya di Dusun Karang Jambe dan Krajan Sae karena banyak peternak sapi pedaging. Hasil otopsi sapi didapati mengalami keracunan zat kimia Potasium yang masuk dalam tubuh sapi,” kata Deny Cahyono, Rabu (21/8/2024).
Baca juga: Sosok Sudarno Veteran Tinggal di Kandang Sapi Selama 2 Tahun, Kini Dapat Bantuan, Rumah Direnovasi
Sementara itu Peternak asal Beji yang sapinya juga mati mendadak bernama Yulaedi mengaku mengalami kerugian puluhan juta setelah 3 sapinya mati secara mendadak.
“Total sapi saya yang mati ada 3 ekor jenis FH dan Limosin. Kejadiannya hampir bersamaan sekitar jam 9 pagi hari. Rugi sekitar Rp 75 juta ,” ujar Yulaedi.
Yulaedi menambahkan, sebelum mati mendadak sapi-sapinya dalam keadaan sehat.
Baca juga: Dulu Tertembak saat Bela Negara, Veteran Sudarno Kini Tinggal di Kandang Sapi, Camat-Kades Ditantang
Bahkan malam hari sebelum keesokan harinya mati, ia sempat mengecek sapi-sapinya yang lokasi kandangnya lumayan jauh dari rumahnya.
Baca juga: Cerita Hendri Pria dari Jombang, Bergelut dengan Kotoran Sapi Dapatkan Biogas Pengganti Gas LPG
“Sorenya itu biasa saja, makan minum biasa. Malam tidak apa-apa, tapi pagi sekitar jam 7 yang satu sudah tidak bernyawa, satu masih kejang-kejang. Sebelum mati itu mulutnya berbusa dan anus berdarah. Setelah mati perut saya buka dan di tenggorokannya ada lendir warna putih. Saya gak tau itu racun atau apa. Langsung saya kubur di belakang kandang,” terangnya.
Rabu Arus Balik, Segini Kenaikan Volume Kendaraan di Kota Batu saat Libur Panjang Isra Miraj-Imlek |
![]() |
---|
Maling di Acara Sound Horeg Pujon Incar Motor yang Ditinggal di Luar Tempat Parkir |
![]() |
---|
Pemkot Batu akan Gelar Uji Kelayakan Bus Tiap Akhir Pekan untuk Bus yang Keluar Masuk Kota Batu |
![]() |
---|
Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi di Kota Batu, ini Titik Penanganan Jadi Prioritas Pemkot |
![]() |
---|
Akhir Nasib Pria Asal Kota Batu Gegara Edarkan Sabu dan Pil Double L, Modus Dibeber Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.