Razia Balap Liar di Ponorogo Jaring Banyak Pelajar, 33 Biker Disanksi Nuntun Motor

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Puluhan biker tetap bandel menggelar balap liar. Akibatnya 33 biker terjaring razia balap liar, Jumat (30/8/2024) malam sampai Sabtu (31/8/2024) dini hari.

“33 biker atau pembalap liar itu usianya ada yang masih 12 tahun,” ungkap Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno, Sabtu (31/8/2024).

Dia menjelaskan bahwa sebenarnya Satlantas Polres Ponorogo bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Balap Motor, IMI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo telah menggelar latihan bersama (latber) setiap pekan.

“Kami sudah mewadahi kegiatan latihan. Namanya latihan bersama drag rice maupun road rice. Tetapi masih ada yang bandel dan kami gelar razia,” kata AKP Bayu.

Baca juga: Menilik Latihan Bersama Drag Bike hingga Road Race di Ponorogo, Tekan Angka Balap Liar

Menurutnya, bahwa Jumat (30/8/2024) malam ada laporan masuk banyak pemuda nongkrong di sekitaran Jalan Suromenggolo atau biasa disebut Jalan Baru.

“Warga mencurigai mereka akan balap liar. Kami ke lokasi, dan benar masuk dini hari mereka mulai start balap liar.  Kami amankan kegiatan tersebut,” tegasnya.

Dia mengaku bahwa razia balap liar dimulai sekitar pukul 01.00 wib hingga 04.00 wib. Pihak Satlantas Polres Ponorogo berhasil meringkus 33 roda dua juga pembalap.

“Kita amankan. Ada beberapa motor yg surat tidak lengkap dan knalpot brong,” tambah AKP Bayu kepada Tribunjatim.com.

Baca juga: Road Race Kapolres Cup Ponorogo Diikuti Ratusan Peserta, Potensial Cetak Atlet dan Tekan Balap Liar

Baca juga: Nyamar Pakai Sarung saat Balap Liar di Akses Suramadu, Polisi Bangkalan Panen Tangkapan

Dia menyebutkan bahwa razia balap liar kali ini fokus di jalan baru. Karena puhak satlantas Polres Ponorogo mencoba meluhat titik lain rupanya hasilnya nihil.

“Ada 33 yang kami razia. Semua dari Ponorogo. Usianya 12 tahun hingga 22 tahun. Rata-rata memang pelajar. 12 tahun itu berarti masih SMP,” paparnya.

Selanjutnya, sebagai efek jera, mereka yang diringkus harus menuntun sepeda motor mereka. Mulai dari titik mereka terazia hingga ke Mapolres Ponorogo.

“Kalau ada kegiatan tersebut kita amankan kita ambil, beri surat teguran ke ortu, ke sekolah juga,” tegasnya.

Kedepan, sepeda motor harus menginap terlebih dahulu di Mapolres Ponorogo. Kurang lebih selama satu bulan.

“Nanti bisa diambil, tetapi harus sama oramg tua. Juga harus kembali ke spek awal. Biar ada efek jera, jalan kaki dari jalan baru sampe polres,” pungkasnya

Baca juga: 13 Anak di Bawah Umur Terjaring Razia, Kendarai Motor untuk Balap Liar di Ngawi Sambil Membawa Miras