Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Minat Bertani Tinggi, Luasan Lahan Tembakau di Kabupaten Madiun Naik Drastis

Petani Tembakau Desa Cermo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, memilih memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tembakau.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Aktivitas sejumlah Petani Tembakau di Desa Cermo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jumat (30/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Petani Tembakau Desa Cermo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, memilih memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tembakau.

Hasilnya, tercatat selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Serta dinilai lebih menguntungkan, dibandingkan dengan tanaman lain.

Petani Tembakau Setempat, Sujianto, mengatakan, per hektar bisa menghasilkan 1,7 ton dengan masa panen 3 bulan setelah tanam, dan bisa panen 2 hingga 3 kali setiap tanam.

“Petani memakai lahan tidur buat menanam dibanding tanaman hortikultura seperti padi dan jagung,” ujar Sujianto, Minggu (1/9/2024).

Baca juga: Hasil Operasi Kantor Imigrasi Madiun, Temukan TKA di Ngawi Diduga Langgar Izin Tinggal

Penyuluh Pendamping Desa Cermo, Kecamatan Kare, Ari Satria mengatakan, potensi lahan tidur di wilayah setempat mencapai 2 ribu hektare. 

Ia juga memaparkan, pada 2021 mulai tanam tembakau naik sekitar 4 hektar tanpa kemitraan. Lalu pada tahun berikutnya melonjak menjadi 23 hektar, setelah mulai masuk kemitraan dengan pabrik. 

“Semenjak itu naik terus, tahun lalu di angka 50 hektar dan tahun ini mencapai 150 hektar untuk Kecamatan Kare," paparnya.

Adapun jenis tembakau yang ditanam, lanjut dia, adalah jenis Kasturi. Menurutnya, jenis tembakau tersebut berkualitas baik dan diterima kemitraan pabrik. 

Baca juga: Razia Satpol PP Madiun Dini Hari, Sisir Warung Remang-Remang hingga Cafe, Sita Ratusan Liter Miras

“Meningkatnya lahan tembakau seiring dengan minat petani. Perawatan tembakau lebih murah dibanding biaya usaha tani. Tembakau dengan populasi tanaman 18 ribu sampai 20 ribu per hektar, biaya usaha tani bisa mencapai Rp 20 juta sampai 25 juta," imbuhnya.

Terkait segi harga jual, ia menyebutkan, pada tahun lalu lumayan tinggi dan cukup banyak permintaannya. Pada tahun lalu harga jual tembakau kering dengan grade paling tinggi, berkisar Rp 50 sampai Rp 55 ribu per kilogram. 

“Grade terendah kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram. Saat ini harganya belum keluar, tapi acuannya masih di harga tahun lalu. Kemungkinan tahun ini bisa naik karena kebutuhan juga sedang naik," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved