Viral Internasional
Mantan Presiden Korea Selatan Jadi Tersangka usai Bantu Menantunya Dapat Kerjaan
Mantan Presiden Korea Selatan Korsel, Moon Jae-in kini menjadi tersangka dalam kasus penyuapan. Moon Jae-in dijadikan tersangka usai bantu menantu
Moon masuk Universitas Kyung Hee, Seoul, Korea Selatan pada 1972 dan aktif dalam gerakan mahasiswa melawan rezim otoriter Presiden Park Chung-hee .
Karena lantang saat kritik pemerintah, Moon pernah dipenjara dalam waktu singkat karena aktivitas tersebut.
Pada 1975, ia menjalani wajib militer di militer Korea Selatan, di mana ia bertugas sebagai komando pasukan khusus.
Setelah menyelesaikan wajib militernya pada 1978, Moon kembali ke studinya dan mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Kyung Hee pada tahun 1980.
Pada tahun 1982, ia mendirikan sebuah lembaga bantuan hukum (LBH) di Busan bersama temannya dan calon presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun.
Saat di bekerja LBH, Moon dan Roh menerima khusus masalah-masalah sipil dan hak asasi manusia.
Mereka bekerja untuk membela anggota serikat buruh dan aktivis mahasiswa yang menghadapi penganiayaan di bawah pemerintahan Presiden Chun Doo-Hwan.
Saat pemulihan demokrasi pada tahun 1987, Roh beralih ke dunia politik sementara Moon melanjutkan karir hukumnya.
Karier politik Moon jae-in
Pada 2002, Roh terpilih sebagai presiden dan Moon diangkat sebagai sekretaris senior urusan sipil, dikutip dari Biography.com.
Lalu pada 2004, ia membantu mengawasi pembukaan Taman Industri Kaesong yang menjadi proyek ekonomi gabungan Korsel dan Korut.
Tiga tahun kemudian, tepatnya 2007, ia menjadi kepala staf presiden dan diangkat sebagai ketua komite promosi untuk pertemuan puncak dengan pemimpin Korut, Kim Jong-il.
Usai Roh turun dari jabatannya sebagai presiden, pada 2008 Roh meninggal karena bunuh diri dan pada 2009, Moon bertindak sebagai wajah publik untuk keadaan berkabung.
Di tahun 2012, ia terpilih sebagai anggota dewan nasional dari Distrik Sasang-gu, Busan dan mencalonkan diri sebagai presiden namun akhirnya ia kalah.
Pada 2015, Moon mengambil alih jabatan sebagai ketua Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi, yang berganti nama menjadi Partai Demokratik Korea.
Ia sempat “menggulingkan” rival politiknya, Park Geun-hye dan menunutut pemecatan Park dan berujung pemakzulan.
Pada 9 Mei 2017, ia memenangkan pemilihan presiden Korsel ke-19. Saat ia memimpin, politik Korsel-Korut cenderung lebih “adem.”
Moon menjadi Presiden Korea Selatan sejak 2017 hingga 2022 dan digantikan oleh Yoon Suk-yeol.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
membantu menantunya mendapat pekerjaan
Moon Jae-in
Korea Selatan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Presiden Korea Selatan
Majelis Umum PBB Mendadak Sepi saat PM Israel Benjamin Netanyahu Pidato, Negara Walk Out Ramai-ramai |
![]() |
---|
4 Doa untuk Palestina yang Bisa Diamalkan Sehari-hari, Tulisan Arab dan Terjemahan |
![]() |
---|
Mantan PM Inggris Tony Blair Diusulkan Trump Pimpin Gaza Palestina, sudah Didengar Prabowo |
![]() |
---|
Siasat PM Israel Benjamin Netanyahu Agar Tidak Tertangkap saat Terbang Menuju Amerika Serikat |
![]() |
---|
Daftar Negara yang Mengakui dan Masih Menolak Palestina, Mengapa Pengakuan itu Penting? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.