Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tanpa Bantuan Pemda, Warga Patungan Sendiri Bangun Jembatan, Dulu Viral Pelajar Bergelantungan

Tak Ada Bantuan Pemda, Warga Patungan Sendiri Bangun Jembatan, Dulu Viral Pelajar Bergelantungan

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin - ISTIMEWA
Jembatan yang sempat viral siswa SD bergelantungan kini dibangun sendiri oleh warga tanpa bantuan Pemda 

TRIBUNJATIM.COM - Pemda tak kunjung memberikan bantuan, warga akhirnya patungan sendiri bangun jembatan.

Jembatan baru tersebut berdiri di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Diketahui, jembatan ini sempat viral saat siswa SD bergelantungan di jembatan miring untuk ke sekolah.

Baca juga: Tidur di Bawah Jembatan Tol, Hidup Mbah Suwono Jadi Pemulung Tak Dapat Bantuan dari Pemerintah

Ya, beberapa waktu lalu jembatan, ini jadi perbincangan saat ada foto siswa SD terpaksa bergelantungan di jembatan rusak untuk bisa menyeberangi Sungai Cikaso, Rabu (24/7/2024).

Pelajar dan warga di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus bertaruh nyawa saat beraktivitas.

Setiap hari, para pelajar yang hendak berangkat sekolah harus bergelantungan di jembatan gantung yang sudah miring.

Jembatan tersebut rusak nyaris ambruk akibat dihantam banjir bandang yang terjadi 29 Juni 2024.

Terlihat sling jembatan terputus dan besi ambrol.

Kondisi jembatan rusak dan miring menyisakan satu bagian sling.

Dengan penuh kehati-hatian, mereka harus menyeberangi sungai dengan cara bergelantungan di jembatan miring sepanjang sekitar 50 meter tersebut.

Pijakan kaki dan pegangan tangan mereka saat melalui jembatan itu pun harus benar-benar teratur, salah sedikit bisa berakibat terjatuh ke sungai.

Seorang pelajar kelas 1 SDN Cibadak, M Rafa, melontarkan keinginannya kepada Presiden Jokowi untuk dibangunkan jembatan baru.

Rafa pun merasa ketakutan ketika harus bergelantungan bersama kawan-kawannya saat melalui jembatan miring tersebut.

"Jembatannya mau dibagusin lagi, Pak Jokowi saya mau jembatan yang baru," ucap Rafa, melansir Tribun Jabar.

Pelajar di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus bergelantungan melalui jembatan rusak untuk pergi ke sekolah, Rabu (24/7/2024).
Pelajar di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus bergelantungan melalui jembatan rusak untuk pergi ke sekolah, Rabu (24/7/2024). (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Tak hanya pelajar, guru SDN Cibadak pun harus bergelantungan melalui jembatan tersebut untuk pergi mengajar.

Ketegangan saat melalui jembatan rusak ini salah satunya dirasakan salah satu guru SDN Cibadak, Leni Sumarni.

Menurut Leni, selain murid di sekolahnya, terdapat juga pelajar PAUD, SMP, dan SMA yang juga bergelantungan melalui jembatan tersebut untuk pergi ke sekolah.

"Selain murid saya, banyak anak didik yang lain yang menggunakan akses ini, mulai dari PAUD, Madrasah Diniyah, SMP, SMK, dan warga, akses ini sangat dibutuhkan sekali oleh warga," ujar Leni.

Leni mengaku jantungnya seakan mau copot saat bergelantungan menyeberangi sungai melalui jembatan rusak tersebut.

"Jantung tuh berdebar-debar, perasaan saya takut, jadi enggak tenang, takut nyemplung atau anak didik saya juga takut terjatuh ke bawah. Sungainya cukup dalam," ucap Leni, Rabu (24/7/2024).

Leni berharap, pemerintah segera memperbaiki atau membuat jembatan baru agar warga merasa aman saat menyeberangi Sungai Cikaso tersebut.

"Kalau anak-anak itu memang lebih baik diantar sama orang tuanya karena antisipasi ada sesuatu yang tidak diinginkan. Kami berharap segera ada penanganan dari pemerintah," ujar dia. 

Baca juga: Rezeki Siswa SMP Selamatkan Balita Terjebak Pipa 11 Jam, Dihadiahi Tanah 300 Meter dari Wali Kota

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sukabumi, Lukman S mengatakan, pihaknya akan melakukan pembangunan dari nol jembatan tersebut pada bulan Oktober 2024.

"Kita tadi laporan BPBD. Tahap sekarang kita lagi cek lokasi untuk kita programkan di perubahan anggaran. Insyaallah tahun ini di perubahan anggaran."

"Harus pembangunan, bukan rehab. Bangun lagi dari nol. Insyaallah itu di minggu ketiga bulan Oktober 2024," ujar Lukman saat ditemui di Cikidang.

Lukman memastikan, pembangunan jembatan tersebut akan diprioritaskan karena akses vital bagi warga.

Jembatan sementara pun dibuatkan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI Polri, Pemerintah Kecamatan, relawan, dan masyarakat.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena mengatakan, jembatan sementara dibangun tepat di samping jembatan gantung yang rusak.

"Iya dibuatkan jembatan sementara di sampingnya, sementara dari bambu," ujar Deden kepada Tribun via telepon, Sabtu (10/8/2024).

Deden menjelaskan, pihaknya juga sedang berupaya untuk kembali membangun jembatan permanen untuk penyeberangan warga.

"Iya masih nunggu anggaran perubahan, meskipun nanti dibuatkan perbaikan, aktivitas masyarakat kan harus tetap jalan, jadi dibuatkan fasilitas sementara," kata Deden.

Sementara itu, Leni yang kerap bergelantungan di jembatan rusak untuk pergi mengajar mengaku senang dengan adanya jembatan sementara.

Ia pun merasa plong karena kini tidak harus lagi bergelantungan di jembatan rusak saat pergi dan pulang sekolah.

"Kami warga, para pelajar dan guru di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, berterima kasih kepada pemerintah, bapak TNI, relawan yang telah membuatkan jembatan sementara ini. Kami jadi merasa aman saat pergi ke sekolah," ujar Leni.

Pelajar dan guru di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, kini melalui jembatan dari bambu setelah sebelumnya viral bergelantungan di jembatan rusak untuk pergi ke sekolah
Pelajar dan guru di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, kini melalui jembatan dari bambu setelah sebelumnya viral bergelantungan di jembatan rusak untuk pergi ke sekolah (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Namun jembatan baru yang permanen tak kunjung dibuatkan pemerintah setempat.

Hingga akhirnya warga desa membangun jembatan sendiri lewat patungan bersama.

Jembatan baru ini dibuat menggunakan dana patungan dari sejumlah dermawan, tanpa ada sumbangan anggaran dari pemerintah daerah.

Uang tersebut dikumpulkan melalui Jampang Peduli yang membuka donasi perbaikan jembatan tersebut.

Hasilnya, kini jembatan baru yang layak digunakan sudah bisa dipakai para murid SD, pelajar, hingga warga lokal agar bisa melintasi Sungai Cikaso dengan aman.

"Alhamdulillah, ini hari bisa terwujud bahwa relawan dari Jampe atas kerja sama yang telah dibangun oleh orang-orang baik yang tergabung di dalam kegiatan, lembaga-lembaga yang dilibat di sini di antaranya ada Yayasan Amal Produktif, Telkomsel, Mabrur 9, Willie Salim, dan Jampang Peduli," ujar Pembina Jampang Peduli, Dadang Hendar, Selasa (10/9/2024), melansir Tribun Jabar.

Dadang Hendar menjelaskan, jembatan baru tersebut telah diresmikan bersama Forkopimcam, Senin (9/9/2024).

Adapun dana yang terkumpul untuk membangun jembatan baru dari para relawan tersebut mencapai Rp100 juta.

Sejumlah murid SD menyeberang sungai lewat jembatan yang baru dibangun tanpa anggaran Pemkab Sukabumi di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024).
Sejumlah siswa SD menyeberang sungai lewat jembatan yang baru dibangun tanpa anggaran Pemkab Sukabumi di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024). (Dok warga Ikbal)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved