Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

37 Tahun Jualan Cemilan Jadul, Sugimin Sukses Bisa Kuliahkan Anak, Cara Simpan Uang Tak Biasa

Kerja keras puluhan tahun jualan cemilan jadul yang dilakukan pasutri bernama Sugimin dan Tini membuahkan hasil.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribun Solo/Septiana Ayu Lestari
Sugimin penjual cemilan jadul yang sukses kuliahkan anak tanpa perlu merantau. Cara menyimpan uang hasil usaha tak biasa. 

"Untuk satu kain, saya dapat Rp 600 ribu," kata ibunda Wayan, Ni Luh Sulastini (42).

Penghasilan dari berjualan telur dan menjadi pengrajin tenun, bagi Ni Luh sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan membayar kontrakan.

Ia tidak terbesit untuk menguliahkan Wayan ke universitas, mengingat biayanya cukup mahal.

Baca juga: Senyum Ahmad Yuli Setiawan Anak Petani Kuliah Gratis di UGM Bermula dari Merawat Sapi, Ini Sosoknya

Sementara dari penghasilan keduanya tidak mencukupi.

"Wayan sempat ngomong mau kuliah. Sempat pula saya larang karena terbentur biaya."

"Dia bilang maunya nyoba lewat jalur KIP-K. Saya bilang, ya coba saja dulu," katanya.

Ni Luh menuturkan, tidak hanya ingin kuliah namun juga menyampaikan keinginan melanjutkan kuliah ke UGM.

"Saya sempat tanya UGM itu dimana? Dia jelasin. Lalu saya tanya biaya kostmu bagaimana?" kenangnya.

Meski berat untuk melepaskan anak mendaftarkan kuliah di Jawa, namun Ni Luh mengaku dirinya luluh saat melihat kegigihan anak sulungnya tersebut.

Niluh hanya berdoa di setiap waktu sembahyang.

Dia pun sempat bernazar, jika Wayan lulus, ia akan membawa sesaji pejati dalam tradisi Hindu untuk dibawa ke pura.

"Karena sudah janji saya. Itupun saya laksanakan pas hari odalan, kurang lebih satu bulan saat sembahyang setelah Wayan dapat pengumuman (kuliah) di UGM.

Saya sendiri ke sana (Pura), bapak tidak tahu. Saya bawa Ayam, pisang, jajan, buah-buahan. Saya antar ke pura," katanya.

Wayan sendiri mengaku tidak mudah untuk membujuk kedua orang tuanya untuk merestui dirinya bisa mendaftar kuliah di UGM.

Dia pun menjanjikan untuk mendaftar beasiswa KIP-K agar tidak membebani kedua orang tuanya.

Wayan paham, penghasilan orangtuanya sebagai pedagang telur keliling dan pengrajin tenun tentu akan kesulitan membiayai kuliahnya kelak.

Beruntung bagi Wayan, ia menjadi salah satu calon penerima beasiswa KIP-K untuk calon mahasiswa baru tahun 2024 ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved