Pria ini Lemas Uang Tabungan Umroh Rp 52 Juta Miliknya Hangus Akibat Warung Makannya Kebakaran
Nasib Salahuddin (45) kini tak menyangka dirinya kehilangan uang Rp 52 juta hasil tabungannya untuk berangkat umroh.
TRIBUNJATIM.COM, SIKKA - Nasib Salahuddin (45) kini tak menyangka dirinya kehilangan uang Rp 52 juta hasil tabungannya untuk berangkat umroh.
Warga di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu kehilangan uang setelah kiosnya kebakaran, Kamis (12/9/2024).
Pria asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu hanya bisa lemas meratapi uangnya hangus.
Saat kejadian, situasi tampak ramai.
Baca juga: Kebakaran Hebat Landa Pabrik Plastik di Kedamean Gresik, Asap Hitam Membumbung Tinggi
Ia ingat betul saat sebelum kejadian. Situasi terlihat ramai.
Sata itu ia baru saja selesai mandi dan meminta dua anaknya yang masih kecil untuk mandi.
Sedangkan, istrinya tengah menjaga warung makan yang mereka rintis sejak lima tahun lalu.
Tak lama kemudian, Salahudin begitu kaget saat melihat kobaran api besar dari samping rumahnya.
Ia berteriak meminta anak dan istri segera keluar rumah.
"Apinya sangat besar. Kami semua panik dan berlari ke luar rumah. Anak saya yang sedang mandi lari keluar tanpa mengenakan pakaian," ucap dia, dikutip dari Kompas.com.
Ia tidak berbuat banyak.
Karena api dengan cepat merambat ke tempat usahanya.
Perabot rumah, barang dagangan, pakaian, serta uang tunai senilai Rp52 juta hangus terbakar.
Uang tersebut ia tabung untuk persiapan umrah sejak empat tahun yang lalu.
"Seharusnya saya sudah pergi umroh tahun kemarin, tetapi karena uang belum cukup ditunda."
"Tetapi dengan musibah ini mau bagaimana lagi," kata dia lirih.
Kini, Salahudin dan keluarga bersama beberapa korban lain menetap sementara di tenda darurat yang dibangun Pemerintah.
"Kami sudah tiga malam di sini," kata dia. Kebakaran terjadi pada Selasa malam pukul 20.15 Wita. Sembilan bangunan hangus.
Kronologi kejadian
Sembilan unit bangunan usaha di belakang Pasar Alok, Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ludes terbakar pada Selasa (10/9/2024) malam.
Kasubsi Pidm Sihumas Polres Sikka Ipda Yermi Soludale menyebut, sumber api berasal dari kios Family Bois.
"Pemilik kios bernama Untung Ferdinan Talo (26)," ujar Yermi saat dihubungi, Rabu (11/9/2024).
Yermi menerangkan, kejadian berawal ketika Untung sedang memindahkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dari jeriken ke dalam botol air mineral untuk dijual ecer.
Tanpa disadari dia menyalahkan korek api untuk merokok.
Saat itu api langsung api langsung menyambar pertalite yang sedang di tuangkan ke botol.
"Karena kaget, botol air terjatuh, sehingga api semakin membesar," ujar dia.
Untung dan beberapa pemilik kios lari keluar meminta pertolongan.
Namun kondisi dinding kios yang terbuat dari kayu kelapa dan tripleks membuat api dengan cepat merambat.
"Api semakin membesar dan merambat ke warung dan kios lainnya. Para pemilik panik dan berlari menyelamatkan diri," kata dia.
Warga sekitar sempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun kobaran api kian membesar.
Petugas pemadam dan aparat kepolisian langsung bergegas ke lokasi kejadian.
Dikerahkan pula satu unit kendaraan Damkar Sikka, satu unit kendaraan water canon Polres Sikka, dan lima unit mobil tangki pendukung. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.30 Wita.
Sementara itu kisah orang yang gagal umroh juga dialami oleh warga di Garut.
Total 22 calon jemaah umroh di Garut ditipu hingga gagal berangkat umroh.
Nestapa dirasakan setelah menyadari bahwa mereka menjadi korban penipuan oleh oknum agen travel umroh.
Calon jemaah umroh dari Kabupaten Garut, Jawa Barat yang semula berharap bisa beribadah di hadapan Kabah, kini justru sirna.
Bahkan, korban ada yang sampai berutang hingga menjual tanah.
Baca juga: Nasib Mario Teguh yang Penah Konflik dengan Ario Kiswinar, Sang Motivator Kini Bisnis Training Umroh
Salah satu korban, Ede Sukmana mengatakan, di antara puluhan korban bahkan ada yang harus menjual tanah hingga harus meminjam uang untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Ada dua orang yang sampai harus menjual tanah, perhiasan, ada yang sampai pinjam uang ke saudara. Itu yang membuat sedih, sungguh tidak tega," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (6/11/2023) malam.
Ia menuturkan, puluhan korban saat ini dalam kondisi trauma, mereka tidak menyangka jerih payah selama ini untuk bisa ke Tanah Suci harus dibayar tragedi menyakitkan.
Ede menyebut, satu demi satu korban jatuh pingsan saat mereka kembali ke Garut setelah terkatung-katung menunggu keberangkatan di salah satu hotel di Jakarta.
"Saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami jemaah," ungkapnya.
Saat ini, seorang oknum yang menipu puluhan calon jemaah umroh tersebut diketahui sudah berada di Polres Garut.
Ede menuturkan, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
"Waktu di Jakarta gelagatnya seperti mau kabur, tapi kami paksa ikut ke Garut, setelah sampai langsung saya bawa ke Polres Garut," ucapnya.
Ia menuturkan, tersangka bernama Dani kelahiran Malangbong, Kabupaten Garut, yang saat ini berdomisili di Cileunyi, Bandung.
Bulan Juni 2023 tersangka diketahui mulai menawarkan promo umroh hingga 50 persen khusus untuk guru ngaji.
Seiring berjalannya waktu tersangka akhirnya bisa membujuk calon jemaah lain untuk ikut melaksanakan umroh.
"Tiga guru ngaji daftar, kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.
Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.
Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.
"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.
Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka.
Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum pelaku sediakan.
Dalam kondisi ketidak jelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.(*)
Kronologi
Nasib pilu dialami oleh puluhan warga Kabupaten Garut yang hendak berangkat ke tanah suci, mereka gagal berangkat lantaran ditipu seorang oknum travel.
Korban diketahui berjumlah 22 orang warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Video kedatangan puluhan jemaah tadi di Garut sempat viral di media sosial setelah mereka terkatung-katung di salah satu hotel di Cengkareng, Jakarta.
Salah satu korban, Ede Sukmana mengatakan kejadian memilukan itu berawal dari tawaran seorang tersangka yang diketahui merupakan warga Cileunyi, Bandung bernama Dani.
Tersangka menawarkan promo umroh khusus untuk guru ngaji dengan potongan 50 persen pada bulan Juni 2023.
"Kronologinya awalnya Dani ini menawarkan promo buat guru ngaji. Semangat lah ketika ada tawaran seperti itu, saat itu saya tawarkan kepada ustad Entis," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).
Seiring berjalannya waktu tersangka menjalin komunikasi dengan ustad tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.
Ia menuturkan, dari puluhan orang tersebut terdapat tiga ustad yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.
"Kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ungkapnya.
Ede menyebut, tersangka menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama.
Setelah itu, tersangka kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.
"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," ungkap Ede.
Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari tersangka.
Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum juga mereka pegang.
Dalam kondisi ketidak jelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.
Ede menjelaskan, saat itu tersangka Dani dibawa paksa kembali ke Garut bersama rombongan calon jemaah umroh.
"Sampai di Garut pagi-pagi, kemudian video itu viral, dan Dani saya langsung bawa dia ke Polres Garut, dilaporkan, dia sekarang sudah jadi tersangka," ucapnya.
Ia menuturkan, Rombongan calon jemaah umroh saat kembali ke Garut dalam kondisi tertekan, bahkan diantara mereka ada yang tak henti menangis.
Setelah sampai di terminal Garut, ucap Ede, satu per satu rombongan jemaah terlihat berjatuhan, mereka tidak sadarkan diri.
"Tak terbayang, saat itu sangat tertekan dan sedih, saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami oleh jemaah," ungkapnya.
Ede menuturkan, setelah tersangka diperiksa di Polres Garut, barulah ia mengetahui bahwa selama ini tersangka hanya mencatut salah satu agen travel resmi yang beralamat di Bekasi.
Tersangka sebelumnya diketahui memiliki biro perjalanan umroh, namun travel miliknya itu sudah lama tidak aktif lantaran telah masuk daftar hitam oleh pemerintah.
"Total kerugian Rp 479 juta, dia juga ternyata mencatut salah satu travel umroh, dia juga punya travel tapi ternyata sudah lama dibekukan," ungkapnya. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Bupati Pati Berakhir Minta Maaf dan Batalkan Pajak 250 Persen usai Percaya Diri Didemo 50 Ribu Orang |
![]() |
---|
Pihak UGM Beri Penjelasan soal Viral Mahasiswa Ditagih Rp 5 Juta usai Pinjam Buku di Perpus |
![]() |
---|
Arema FC Kedatangan Amunisi Baru Jelang Lawan PSBS Biak di Laga Perdana Super League |
![]() |
---|
Pantas Mertua Curiga Menantunya Berangkat Bawa Sepeda Kayuh, Pulang Naik Motor |
![]() |
---|
Manajemen Arema FC Turunkan Harga Tiket Demi Suporter Datang Mendukung, Kemanan Terjamin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.