Jalan Raya Morowudi Gresik akan Dicor dan Ditinggikan, Pengerjaan Ditargetkan Tuntas Desember

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Jalan Raya Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, akan dicor.

Kondisi jalan akan lebih tinggi.

Ditargetkan, pengerjaan bisa tuntas pada bulan Desember 2024 mendatang. 

Pantauan di lapangan, sejumlah rambu untuk melalui jalur alternatif sudah dipasang. Tepatnya di simpang tiga Morowudi.

Di dekat area pemakaman Morowudi terlihat sejumlah alat berat. 

Debu beterbangan karena masih banyak pengendara yang melintas di Jalan Raya Morowudi ini.

Jalan tersebut memang vital, penghubung Kecamatan Cerme menuju Benjeng dan Balongpanggang, Gresik. 

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik, Eddy Pancoro mengatakan, Jalan Raya Morowudi akan dilakukan betonisasi.

Peningkatan jalan 60 centimeter dari pada sebelumnya. 

"Saat ini progres rencana 3,61 persen untuk progres realisasi 7,68 persen. Target pengecoran sampai 6 Desember 2024," kata Eddy Pancoro, Senin (16/9/2024). 

Baca juga: Sedekah Bumi di Semampir Gresik, Warga Buat Miniatur Istana Garuda IKN dari Kacang Panjang

Pengecoran ini dilakukan mulai depan area makam Morowudi, dilanjutkan sampai 500 meter ke arah barat tepat area depan gapura selamat datang Dusun Ngebret, Desa Morowudi.  

Pengendara dialihkan menuju jalan alternatif di wilayah Cerme menuju Metatu.

Salah satu pengendara yang masih nekat melintas adalah Fajar Cahyo.

Pria berusia 28 tahun asal Benjeng Gresik ini memilih melintas, karena memang lebih cepat dibanding jalan alternatif, yang mengharuskannya untuk memutar lebih jauh, mulai Pasar Benjeng belok kiri ke arah simpang empat Metatu, lalu ke kanan lewat Cerme. 

"Nanti kalau sudah mulai pengecoran lewat jalan alternatif, mudah-mudahan pengerjaan cepat selesai," kata dia. 

Diketahui, lokasi Jalan Raya Morowudi merupakan salah satu lokasi langganan banjir luapan Kali Lamong ketika musim penghujan tiba.

Kondisi jalan yang relatif rendah membuat jalan itu ketika terendam banjir cukup lama surut dibanding wilayah langganan lain seperti Balongpanggang dan Benjeng.