Berita Viral
Manfaatkan Limbah Eceng Gondok, Pemuda Bantu Pedagang Tak Lagi Pakai Gas Elpiji, Hemat 50 Persen
Pemuda tersebut berhasil mengubah limbah eceng gondok menjadi biogas melalui sejumlah proses.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Menurutnya, keberadaan limbah tahu mengganggu lingkungan karena baunya sangat menyengat.
"Dulu dibuang di selokan belakang rumah, jadi baunya menyengat."
"Alhamdulillah sekarang ada salurannya sendiri, jadi aman," ungkapnya kepada Tribun Jateng.
Limbah dari perajin tahu yang berjumlah sampai 200 rumah produksi tersebut disalurkan melalui pipa-pipa khusus atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di bawah tanah.
Saluran ini terpusat di rumah pengolahan yang memiliki empat biodigester dan berdiri di lahan seluas 700 meter persegi.
Penanggung jawab rumah biodigester, Rosikin (52) bercerita, pembuatan IPAL pengolahan limbah tahu menjadi biogas ini sejak 2008.
Sebelumnya limbah tahu dibuang ke belakang rumah, ada kolam yang dibuat oleh masing-masing perajin tahu.
Karena baunya menjadi masalah, sempat ada rencana pembuangan limbah melalui Sungai Gung yang melintasi Desa Kalimati.
Tetapi warga di desa tersebut tidak mengizinkan hingga terjadi keributan.
"Akhirnya dari pemerintah saat itu bekerja sama dengan UGM buat biogas. Maka sejak 2008 sampai sekarang, alhamdulillah masih berfungsi baik," ujarnya.

Rosikin menjelaskan, saat ini pengolahan dan perawatan sepenuhnya sudah diserahkan ke warga Dukuh Pesalakan.
Manfaatnya banyak dirasakan warga, dari limbah yang baunya menyengat justru bisa menjadi gantinya gas elpiji.
Masyarakat juga lebih hemat dengan cukup membayar Rp15 ribu per bulan dan bisa menggunakan setiap hari.
Selain itu, limbah tahu yang sudah melalui proses biogas saat keluar sungai sudah tidak memiliki bau apapun.
"Jadi penyaringan-penyaringan di biodigester itu saat keluar sudah tidak menyengat, baunya benar-benar hilang," jelasnya.
Rosikin mengatakan, dulu warga yang bisa menggunakan biogas dari limbah tahu ini bisa sampai 60 rumah.
Saat ini tinggal di sekitar rumah biodigester saja sekitar 25 rumah, karena terdampak proyek pembangunan jalan tol.
Dia berharap, ke depannya rumah biodigester ini mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah atau instansi pemerintah terkait, sehingga jaringannya bisa diperluas dan dapat dimanfaatkan masyarakat.
"Harapannya ke depan, kami ingin ada pencerahan dari pemerintah terkait penyaluran air limbah ke IPAL.
Kami ingin punya instalasi yang lebih bagus supaya tidak terhambat di penyalurannya," harapnya.
eceng gondok
Kecamatan Ciampel
Kabupaten Karawang
Jawa Barat
biogas
Dhani Ubed
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
3 Sosok Kepala Daerah Kritik Larangan Study Tour, Gubernur Dedi Mulyadi: Tidak Memiliki Moral |
![]() |
---|
Sosok Kades Sujoko Viral, Minta Warga Ngungsi Demi Festival Sound Horeg: Tradisi 2 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Dokter Tifa Sebut Mulyono Teman Jokowi Aslinya Wakidi Calo Bus: UGM Dibuat Nyungsep |
![]() |
---|
Wali Kota Langsung Temui Warga Perusak Rumah Doa Kristen untuk Cari Akar Masalahnya: Hukum Berlaku |
![]() |
---|
Warga Tolak Lapangan Bola Dibikin Jadi Tempat Padel, Sentil Orang Kaya, Pemprov Beri Respons |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.