Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Anak Magang Kini Jadi CEO usai 32 Tahun Kerja di 1 Perusahaan Sama, 19 Jabatan Pernah Dilakoni

Inilah kisah anak magang jadi CEO usai 32 tahun kerja di satu perusahaan yang sama sejak ia magang. Sosoknya menjadi sorotan belakangan ini.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com
Kisah anak magang kini jadi CEO usai 32 tahun kerja di 1 perusahaan yang sama. Sebanyak 19 jabatan pernah dilakoninya. 

Elliot memahami, komitmen tersebut hanya akan terwujud jika dirinya berhubungan kembali dengan karyawan dan mitra terpercayanya di perusahaan Nike.

Elliot akan mengambil alih Nike di tengah masa sulit.

Merek perlengkapan olahraga itu baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan berencana menghemat 2 miliar dollar AS sejak Desember 2023 hingga tiga tahun ke depan.

Kembalinya Elliot menjadi bagian dari tren perekrutan yang kerap dilakukan Nike, yaitu mengandalkan para veteran perusahaannya dalan upaya untuk mengembalikkan keadaan.

Logo Swoosh milik produsen sepatu dan perlengkapan olahraga asal AS, Nike.
Logo Swoosh milik produsen sepatu dan perlengkapan olahraga asal AS, Nike. (STRF/STAR MAX/IPX)

Pada Juni 2024, perusahaan tersebut mempekerjakan seorang eksekutif pensiunan lainnya, yaitu Tom Peddie yang bekerja di Nike selama 30 tahun.

Ia bergabung kembali sebagai wakil presiden mitra pasar.

Asisten profesor manajemen dan organisasi dari Universitas Nasional Singapura, David Daniels mengatakan, perekrutan kembali veteran perusahaan Nike dinilai dapat menguntungkan perusahaan di tengah masa krisis.

"Orang dalam yang berpengalaman seperti Elliot membawa banyak pengalaman langsung yang berharga yang dapat berguna dalam mengatasi tantangan Nike saat ini, seperti membangun kembali hubungan dengan mitra ritelnya," kata dia, dilansir dari Business Insider.

Daniels menambahkan, bagaimanapun, CEO yang hanya mengandalkan orang dalam menghadapi risiko terlalu terjebak dalam cara berpikir tradisional yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk memperkenalkan strategi yang berani dan inovatif yang sering dibutuhkan dalam krisis.

"Sebaliknya, CEO dari luar dapat menawarkan perspektif baru dan keragaman pemikiran yang lebih besar, yang penting untuk menavigasi perubahan kompleks secara efektif," ungkap Daniels.

Kendati demikian, pengalaman Elliot selama bertahun-tahun di perusahaan itu menunjukkan pria itu mengetahui struktur perusahaan dan karyawan yang bekerja di sana.

Baca juga: Viral Bentak Anak Magang, Gaya Luluk Dibandingkan Diana Listyo, Istri Kapolri Lebih Sederhana

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved