Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lifestyle

Batik Tulis Okra Karya Warga Kranggan Surabaya Dilirik Wisatawan Mancanegara, Motif Buah dari Afrika

Kehadiran Batik Okra menjadi sumber ekonomi baru bagi warga Kranggan Surabaya, batik ini mulai dilirik wisatawan nusantara hingga mancanegara

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Nur Ika Annisa
Para pembatik di Hotel Sheraton Surabaya menunjukan produk hasil karya batik Orang Kranggan (Okra), Jumat (27/9/2024). 

Ridi menilai, manfaat dari buah ini di antaranya baik dikonsumsi untuk penderita diabetes, asam urat dan sebagainya.

Tanaman ini direncanakan akan diolah lebih inovatif menjadi tepung hingga biji kopi.

Hal ini menjadi cara Ridi dalam mengenalkan tanaman okra dan membagikan manfaatnya kepada masyarakat.

Baca juga: Siapa Bos Batik Pekalongan Sebar Rp35 Juta dari Atap Rumah? Disorot Gegara Ricuh - Warga Pingsan

“Yang berjalan batiknya, tapi inovasi lain sedang disiapkan dari olahan buah okra. Tepung, pie, kopi yang murni dari buah okra,” sebutnya.

‘Dari warga untuk warga’ adalah tujuan utama Ridi bersama warga dalam mengembangkan batik maupun tanaman okra. Sebab, selama adanya batik ini membantu perekonomian warga sekitar.

Para pengrajin batik di kampung ini merupakan puluhan ibu rumah tangga yang memiliki inisiatif untuk pelatihan membatik. Dengan ini, mereka aktif berkegiatan dan mewujudkan roda perekonomian baru.

“Ini sangat membantu sekali (ekonomi warga). Awalnya dua kali ikut pelatihan, dimentorin juga dari Pemerintah Kota, setelah itu dilepas. Kita awalnya bikin selendang, syal, udeng. Kita juga mengenalkan batik ke rombongan wisatawan,” ungkap pembatik Yesy Widowati.

Baca juga: Terinspirasi Seni Mozaik, Desainer Ulfa Mumtaza Bikin Busana dari Potongan Batik Klasik & Swarovski

Yesy menyebut, Kampung Wisata Batik Okra Kranggan tak hanya menggerakan ekonomi melalui batik. Tetapi, melibatkan banyak UMKM kuliner terutama saat menerima kunjungan rombongan pelajar maupun wisatawan.

Dengan begitu pertumbuhan ekonomi berjalan seiring. Mengenalkan batik, menghadirkan kuliner tradisional seperti olahan semanggi dan minuman jamu ke wisatawan.

“Kita senang bisa sering mengikuti pameran itu sangat membantu, sering juga batik kita dipakai para ASN (Aparatur Sipil Negara), diundang di hotel, ibaratnya kita bisa naik kelas,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved