Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pak Guru Tiap Hari Mulung Sepulang Sekolah, Tak Malu Ketemu Murid saat Keliling: Sama-sama Mulia

Pak guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa menjadi pemulung sepulang mengajar di sekolah. Memulung karena upahnya sebagai guru tak cukup

Editor: Torik Aqua
Kolase Tangkapan layar dan Tribun Jabar
Pak guru di Sukabumi, Jawa Barat memulung sepulang sekolah demi penuhi kebutuhan hidup, 36 tahun mengabdi tapi gajinya tak cukup 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib pak guru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa menjadi pemulung sepulang mengajar di sekolah.

Pak guru bernama Alvi Noviardi diketahui merupakan seorang guru honorer.

Guru Alvi bahkan sudah mengajar lebih dari 36 tahun.

Ia memulung barang bekas karena upahnya sebagai guru honorer tak cukup untuk penuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Awal Mula Guru Seli Beri Hukuman Squat Jump 100 Kali, Seusai Siswa Tewas Kini Pelaku Diteror via WA

Video saat Alvi memulung dan duduk di pinggir jalan pun viral di media sosial.

"Tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, makanya saya inisiatif pulang sekolah mulung," kata Alvi ketika ditemui di Polres Cimahi, Kota Cimahi, Senin (7/10/2024).

Alvi memulung barang-barang bekas berupa botol plastik hingga paku bekas selama empat jam dalam sehari.

Barang-barang tersebut dikumpulkan selama satu pekan sebelum akhirnya dijual.

"Mulai pulang sekolah, jam 1 sampai jam 5 sore. Dijualnya per minggu, karena sehari tidak banyak," ucapnya.

Meski tak banyak, uang hasil penjualan barang bekas tersebut dinilai dapat membantu untuk menutup kebutuhan sehari-hari.

"Seminggu paling Rp 50 ribu, karena sekarang lagi murah juga," ujarnya.

Alvi tak menampik kerap bertemu para siswanya saat memulung barang-barang bekas.

Namun, dia mengaku tak merasa malu karena yang dilakukan bukanlah hal yang haram.

"Sering, bahkan seluruh pihak sekolah juga tahu, kalau ketemu salaman. Tidak malu. Menurut saya, mengajar dan memulung itu sama-sama mulia, halal," ucapnya. 

Mencari rongsokan

Pak Alvi kepergok sedang mencari rongsokan saat ditemui muridnya.

Rupanya setiap Pak Alvi pulang mengajar dari sekolah, ia langsung mencari rongsokan.

Video tersebut beredar salah satu dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (7/3/2024).

Dalam video itu, memperlihatkan seorang guru duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.

Pak Alvin tampak tengah beristirahat setelah mencari rongsokan tersebut.

Lalu, tak lama kemudian ia dihampiri oleh perekam yang menanyakan sosok pengumpul rongsokan tersebut apakah seorang guru.

"Assalamu’alaikum pak, bapak ini guru?," tanya perekam.

Dengan wajah tersenyum pria pengumpul rongsokan itu pun membenarkannya.

Rupanya alasan perekam menanyakan hal itu lantaran ia sempat melihat pria tersebut berbicara akrab dengan murid sekolah.

Sang murid pun menanyakan kepadanya yang pulang sekolah hendak mencari rongsokan.

Si perekam tampak simpati mendengar kisah pilu Pak Alvi yang mengajar sebagai guru tapi tetap bekerja sebagai pengumpul rongsokan.

Perekam lantas menanyakan gaji yang didapat apakah kurang untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Bapak ngajar dimana, emang kurang pak?," tanya perekam.

Mendengar pertanyaan itu, Pak Alvi mengiyakannya.

Pak Alvi yang seorang guru yang mengajar di Aliyah mengaku penghasilannya sebagai guru honorer tidak cukup memenuhi kehidupannya sehari-hari.

"Iya kurang biaya," ucap Pak Alvi.

Sementara istri pak Alvi sudah meninggal sejak tiga tahun lalu.

Kini, ia pun tinggal bersama dua anaknya.

Dari pekerjaannya sebagai guru dan mencari rongsokan inilah Pak Alvi bisa menghidupi keluarganya.

"Sudah meninggal sakit kanker, jadi di rumah sama anak masih sekolah," jelasnya.

Pak Alvi sendiri telah mengabdi atau mengajar sebagai guru honorer sejak tahun 1988.

Artinya Pak Alvi sudah mengajar kurang lebih sudah 36 tahun.

Ia diketahui mengajar di sebuah Mardrasah Aliyah setara SMA/SMK.

Di usianya yang menginjak 57 tahun tidak ada pekerjaan lain bagi Pak Alvi untuk bisa menghidupi anak-anaknya.

Guru honorer ini ternyata sering sekali ditemui di jalan sedang mencari rongsokan untuk dijual dan menjadi penghasilan tambahan.

Pak Alvi menceritakan sehari-hari berangkat mengajar menaiki angkot.

Namun, untuk pulang ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.

Sebagai guru honorer, penghasilan Pak Alvi pun kurang mencukupi apalagi harus menggunakan alat transportasi pulang pergi menuju sekolah.

Lebih lanjut, pak Alvi menceritakan sehari-hari berangkat mengajar menaiki angkot.

Namun, untuk pulang ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.

Sebagai guru honorer, penghasilan Pak Alvi pun kurang mencukupi apalagi harus menggunakan alat transportasi pulang pergi menuju sekolah.

Kini, kisah pilu Pak Alvi guru honorer yang bekerja sampingan sebagai tukang rongsokan ini menarik simpati warganet.

Sejumlah warganet merasa miris dengan nasib yang dialami Pak Alvi.

Bahkan ada juga warganet yang mengaku sebagai tetangga dan memuji kegigihan Pak Alvi.

Ada juga warganet yang mengkritisi pemerintah karena persoalan guru honorer di Indonesia yang dinilai tak adil.

"Ga bisa dipungkiri gaji guru emang jauh dari kata layak" tulis akun @sutyani

"Yang gini yang harus di naikan gajihnya" tulis akun @sahroni

"Ini tetangga saya dkt dari rumah, emng bener dari dulu tiap pulang ngajar d sekolah pasti ngabil rongsok sehat selalu pak alvi" tulis akun @ainun

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved