Berita Bondowoso
Peringatan Hari Santri Nasional di Bondowoso, Ada yang Ngontel hingga Upacara Kenakan Sarung
Masih dalam suasana peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024. Di Bondowoso, kemeriahannya dirayakan dengan berbagai kegiatan.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Masih dalam suasana peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024.
Di Bondowoso, kemeriahannya dirayakan dengan berbagai kegiatan.
Ada santri yang mengikuti upacara, dan ada santri ngontel bareng berkeliling kawasan kota Bumi Ki Ronggo, pada Selasa (22/10/2024).
Puluhan santri dari berbagai Pondok Pesantren di Bondowoso mengikuti upacara peringatan HSN di Alub-alun Ki Bagus Asra.
Mereka mengenakan sarung dan kopiah. Sementara santriwati mengenakan gamis dan kerudung senada.
Baca juga: Pohon Berusia Ratusan Tahun di Komplek Pemakaman Bondowoso Keluar Asap dan Api, Masyarakat Heboh
Mereka mengikuti upacara yang diikuti oleh Kemenag Bondowoso, dengan pembina upacaranya langsung Pj Bupati, Muhammad Hadi Wawan Guntoro.
Di tempat lain, ada 607 santri MTs At Taqwa Bondowoso gowes bareng dari sekolahnya di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Kademangan. Kemudian mengitari kawasan perkotaan hingga kembali menuju Gedung At Taqwa Islamic Center (AIC).
Menurut Kepala Mts At Taqwa Bondowoso, Taufiqurrahman, kegiatan ini bertajuk "Santreh Ngontel (santri ngontel, red) yang diikuti oleh 607 santri dari kelas VII, VIII, dan IX yang didampingi oleh 50 guru.
Melalui santri ngontel ini, pihaknya ingin memberikan edukasi tentang perjuangan santri sangat hebat dalam membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Kalau dulu santri itu jalan kaki atau menunggang kuda. Sekarang kita coba dengan ngontel," terangnya dikonfirmasi Tribun Jatim.
Dikonfirmasi terpisah, Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, mengatakan, sebagaimana tema HSN 2024 ini, 'menyambung juang, merengkuh masa depan'.
Ini dinilainya bahwa santri tidak hanya mengenang. Namun kemudian menyambung juang yang artinya harus ada aksi yang harus dilakukan oleh para santri dalam memberikan kontribusi terbaik untuk negara dan bangsanya.
"Bondowoso termasuk daerah kultur santrennya memang kuat," jelasnya.
Ia menerangkan, pihaknya sebagai pemerintah daerah selalu mendorong semua program berbasis pesantren. Tak hanya dalam konteks ibadah dan kemudahan melaksanakan kegiatan di Ponpes. Namun, juga permberdayaan umat.
Oleh karena itu sudah menjadi bagian komitmen juga mendorong biar pesantren secara ekonomi kuat. Yang artinya mendorong pesantren agar juga harus mengambil bagian untuk membangkit ekonomi ummat
"Sekarang eranya teknologi, jadi pesantren harus menjadi bagian bagaimana mengawal teknologi ini supaya positif," pungkasnya.
(Caption foto :
Imam Ikhlas Rogoh Kocek Pribadi Perbaiki Gedung UPT Hunian ODGJ: Padahal Mereka Ini Kewajiban Negara |
![]() |
---|
Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso Sajikan Pengalaman Virtual 3 Dimensi |
![]() |
---|
Pasca Kecelakaan Pikap Pengangkut Pekerja Kopi, Satlantas Polres Bondowoso Gelar Patroli |
![]() |
---|
SPPG Hybrid Ponpes Pertama di Ponpes Bondowoso, Ditargetkan Februari Bisa Gelar Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Temuan Peninggalan Benda Prasejarah di Bondowoso Diwarnai Dugaan Pencurian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.