Berita Blitar
Lahan Persawahan di Kota Blitar Terus Menyusut, per Tahun Capai 10 Hektare, Sebagian Beralih Fungsi
Menyusutnya lahan persawahan secara otomatis berdampak pada menurunnya produksi hasil pertanian di Kota Blitar
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Samsul Hadi
Kondisi lahan persawahan di wilayah Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar terus berkurang untuk pembangunan perumahan, Jumat (25/10/2024).
Selain itu, DKPP juga mendorong petani padi tidak lagi menjadi petani gabah, tetapi menjadi petani beras.
Petani bisa menjual hasil pertanian padi sudah dalam bentuk beras kemasan, bukan gabah.
Baca juga: Seleksi PPPK Kota Blitar 2024, BKPSDM Mulai Verifikasi Administrasi 222 Pendaftar Gelombang I
Harapannya, dengan menjadi petani beras, para petani padi bisa meningkatkan pendapatannya meski luas lahannya terbatas.
"Karena, kalau dijual gabah harganya Rp 6.000-Rp 7.000 per kilogram. Bahkan harganya pernah Rp 5.000 per kilogram. Tapi, kalau dijual beras yang sudah dikemas harganya bisa Rp 13.000-Rp 15.000 per kilogram," katanya.
Berita Terkait: #Berita Blitar
| Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
|
|---|
| Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
|
|---|
| Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
|
|---|
| Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
|
|---|
| Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Kondisi-lahan-persawahan-di-wilayah-Kecamatan-Kepanjenkidul-Kota-Blitar-terus-berkurang.jpg)