Berita Viral
Nelangsa Siswa SD Tak Pernah Ganti Baju Sekolah Selama Seminggu sampai Robek, Ternyata Cuma Punya 1
Seorang siswa tak pernah ganti baju sekolah selama seminggu viral di media sosial. Mirisnya, kondisi baju itupun sampai tak layak pakai.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa tak pernah ganti baju sekolah selama seminggu viral di media sosial.
Mirisnya, kondisi baju itupun sampai tak layak pakai.
Bu guru yang melihat kondisi muridnya itu lantas menangis terenyuh mendengar alasan siswa tak pernah ganti baju sekolah.
Kisah ini viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @allartis.
Dalam video viral yang diposting, tampak murid sekolah dasar sedang menangis di depan kelas.
Sembari mengusap air matanya, siswa asal Papua itu tampak gugup saat direkam oleh gurunya.
Ternyata alasan siswa tersebut berdiri di depan kelas adalah karena ia dicecar oleh sang guru.
Diungkap sang guru, Delvi Randukan, siswa tersebut memang sudah beberapa minggu tidak berganti seragam selama berangkat sekolah.
Di sekolah tersebut memang para siswa tidak diwajibkan mengenakan seragam seperti anak-anak sekolah pada umumnya.
Delvi justru menangis mendapati alasan muridnya tak ganti baju.
Hingga di momen tersebut, Delvi syok lantaran siswa tersebut berangkat ke sekolah pakai baju yang telah sobek di bagian lengan.
"Sedikit cerita, ini salah satu murid saya yang ke sekolah tanpa seragam dan sudah beberapa minggu saya perhatikan tidak pernah ganti baju," ungkap Delvi Randukan dalam akun TikTok-nya, dikutip dari Tribun Medan.
Penasaran, Delvi pun akhirnya mendapatkan jawaban kenapa muridnya itu tidak pernah ganti baju.
Ternyata siswa tersebut memang tidak punya baju lain.

"Saya tanya dan dia cerita sambil menangis kalau cuma punya 1 baju 1 celana," ujar Delvi.
Mendengar cerita dari muridnya, Delvi tak kuasa menahan tangis.
Delvi tergugah dengan kesungguhan murid laki-lakinya itu yang tetap semangat belajar meski di tengah keterbatasan.
"Sampai saya pun meneteskan air mata. Meskipun baju hanya 1 itu pun sudah robek tapi tetap semangat untuk ke sekolah," pungkas Delvi.
"Di tempat ini saya belajar banyak hal salah satunya sekolah (belajar) tidak harus memakai seragam atau baju bagus," sambungnya.
Video menyentuh hati yang diunggah Delvi itu sontak ramai dikomentari warganet.
Publik dibuat tersentuh dengan anak-anak di Papua yang tetap semangat pergi ke sekolah meskipun tak punya seragam dan buku tulis.
"Ya Allah masih ada orang sesusah itu untuk membeli baju sementara di sini orang tua berlomba-lomba agar anaknya berpakaian bagus dan rapi,"
"Ya Allah berikanlah kesejahteraan untuk anak anak papua,"
"Tertampar sama vt ini ya Tuhanku....betapa jauh lbih baik keadaanku ternyata,"
Baca juga: Cerita Ada Ijazah Siswa Ditahan, Risma Gaungkan Program SMA/SMK Gratis di Hadapan Kader di Pacitan
Video yang dibagikan Delvi bulan lalu itu rupanya mendapat banyak atensi dari publik.
Warganet beramai-ramai memberikan bantuan berupa donasi untuk murid-murid di sekolah Delvi mengajar.
Hingga akhirnya Delvi pun mengunggah kabar terbaru setelah ia dikirimkan banyak bantuan untuk anak-anak di Papua.
Dari hasil donasi tersebut, Delvi membelikan para siswa di sekolahnya seragam sekolah dan alat-alat tulis.
Dalam video yang dibagikan Delvi di TikTok, terlihat keceriaan di wajah anak-anak Papua saat dibelikan baju dan sepatu baru.
Bahkan anak-anak Papua tertib mengantre saat hendak diberikan seragam sekolah dan buku tulis.
Atas banyaknya perhatian dari publik, Delvi sangat bersyukur.
"Terima kasih banyak teman teman atas bantuannya untuk anak anak kami," ucap Delvi.
Baca juga: Susah Sinyal, Siswa SD Terpaksa Tempuh 30 KM Demi Ikut Gladi Tes Pakai Komputer di Rumah Gurunya
Kisah lainnya, sosok siswa SMA jualan risol demi bayar SPP viral di media sosial.
Siswa SMA itu bernama Anandiwa Finza Orvando.
Tiap hari Anan, sapaan akrabnya jalan kaki berangkat ke sekolah membawa jualannya.
Anan berjualan makanan demi membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolahnya.
Siswa SMA Yadika 4 Kota Bekasi itu ternyata berjualan aneka macam makanan dan snack, di antaranya risol mayo.
Saat berjalan menuju sekolah, remaja yang akrab disapa Anan itu bertemu dengan konten kreator Donny Ramadhan.
Donny pun sempat bertanya mengenai keseharian Anan yang berjualan aneka makanan dan snack di sekolahnya.
Video tersebut diunggah dalam akun Instagram @donnyra yang bernarasi.
"Borong risol mayo dan snack Anan yang berjualan untuk membantu orang tua," tulis Donny.
Awalnya, Donny bertanya makanan yang dijual Anan
Baca juga: Sosok Suami Bu Guru Wiga yang Ikhlas Mengajar dengan Gaji Rp 200 Ribu Per Bulan, Jumlah Siswa Minim
Anan yang mengenakan seragam putih abu-abu itu bersemangat menawarkan dagangannya.
"Risol mayo," jawab Anan, melansir dari TribunJakarta.
"Berarti ini kamu jualan dari pagi bawa-bawa gitu," kata Donny.
"Pas jam istirahat gitu, kak" jawab Anan.
"Emang di sekolah boleh jualan makanan kayak gini?" tanya Donny
"Boleh-boleh saja sih kak tapi yang penting ga ketahuan sama orang kantin, kak" jawabnya.
Anan lalu bercerita dirinya membeli snack per bal yang dibungkus untuk dijual di sekolah.
Sedangkan makanan semisal risol mayo dibuat oleh ibundanya.
Donny pun bertanya alasan Anan mau berjualan di sekolah.
Sedangkan sebagai pelajar, Anan sudah lelah belajar.
Anan beralasan dirinya bersekolah di SMA Swasta sehingga harus membayar SPP.
Sedangkan orangtuanya berjualan nasi goreng.

Anan pun tidak malu berjualan di sekolah sekaligus menawarkan dagangannya kepada sesama teman.
"Ngapain malu, kan nyari duit kak," kata Anan.
Donny bertanya apakah teman-temannya bosan dengan makanan yang dibawa Anan.
Anan mengaku menawarkan menu makanan yang berbeda-beda semisal risol, makaroni spaghetti, nasi goreng, mie goreng, bihun, kebab, burger dan piscok.
Tak hanya itu, Anan mengaku ada rekannya yang menitipkan makanan dagangan kepadanya.
"Saya cuma ambil untung Rp 1000, saling membantu mengembangkan usaha orangtua terus juga cita-cita kalau besar jadi masinis sih kak," katanya sambil tersenyum.
Di balik semangatnya, Anan mengaku rekannya ada yang berutang mencapai Rp 1 juta.
Ketika dirinya menagih melalui pesan singkat, nomor ponselnya malah diblokir.
Akhirnya, Donny pun mencoba risol mayo buatan ibunda Anan.
"Ini risolnya enak banget," kata Donny.
Selain itu, Anan bercerita bahwa dirinya memiliki akun Instagram. Tetapi saat itu, Instagramnya tidak dapat dilihat karena ponselnya sedang rusak.
Ia lalu bercerita rela berjualan di sekolah untuk membantu orangtua. Pasalnya, penjualan nasi goreng buatan sang ayah menurun drastis pasca-pandemi.
Bahkan, sang kakak yang baru lulu sekolah belum bisa mengambil ijazah.
Akhirnya, Donny pun memborong seluruh makanan yang dijual Anan.
Makanan itu lalu dibagikan kepada anak-anak.
Total makanan yang dibeli seharga Rp 240 ribu.
Namun, Donny malah memberikan uang sebesar Rp 2 juta.
"Kok banyak banget," tanya Anan.
"Dari dr. Richard Lee buat kamu nabung, buat beli handphone," kata Donny.
Anan lalu sujud syukur setelah menerima uang tersebut. Ia mengatakan uang tersebut untuk membayar SPP agar tidak dikeluarkan dari sekolah.
"Anan jualan tapi tetap sekolah ya," kata Donny.
"Ini kayak mimpi dikasih rezeki sama Allah, buat sekolah sama bayar rumah," kata Anan.
Kisah Anan itu lalu viral di media sosial. Banyak warganet yang bersimpati terhadap perjuangan pelajar SMA tersebut.
Melalui akun instagram @anan_risol, Anan pun menyampaikan rasa terimakasihnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
siswa tak pernah ganti baju sekolah
murid
guru
video viral
Papua
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Intan Rogoh Rp 1,6 Juta Sebulan hanya Untuk Pulang Pergi Kerja di Ibu Kota, Akses Angkutanpun Susah |
![]() |
---|
Apes Ujang, Angkotnya Kebakaran Ketika Beli Bubur, Nekat Korbankan Diri saat Api Berkobar |
![]() |
---|
2 Anaknya Diterima Kuliah di ITB, Santi Tukang Sepuh Emas Nangis Rektor Datangi Tempat Kerjanya |
![]() |
---|
5 ASN Nongkrong Kena Razia Satpol PP, Ngakunya Kordinasi di Warkop saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Viral Tahanan Pelecehan Ngaku Tak Bersalah Seperti yang Dituduhkan, Kepala Lapas Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.