Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Driver yang Jadi Korban Begal Wanita Asal NTT Meninggal Dunia, Tinggalkan 2 Anak, Jabat Wakil RT

Sosok Pudjiono (47) sopir taksi online yang tewas setelah 28 hari dirawat di RS melawan luka parah sobekan pada leher usai ditusuk penumpangnya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
jenazah korban Pudjiono dibawa tiba di rumah duka Jalan Keputran Panjunan 3, Genteng, Surabaya, pukul 15.00 WIB. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sosok Pudjiono (47) sopir taksi online yang tewas setelah 28 hari dirawat di RS melawan luka parah sobekan pada leher usai ditusuk Maria (23) penumpangnya, dikenal berperan penting di permukiman tempat tinggalnya. 

Ternyata, bapak dua anak itu, selama ini mengemban jabatan penting sebagai Wakil Ketua RT 07, RW 13, Keputran Panjunan, Genteng, Surabaya. 

Tak cuma itu, sosok 'Abah Puji' sapaan akrabnya di perkampungan warga, juga dikenal aktif sebagai petugas tempat pemungutan suara (TPS) setiap ajang pesta demokrasi lima tahunan itu digelar.

Untuk Pilkada Serentak 2024; Pilgub Jatim dan Pilwalkota Surabaya pada Bulan November mendatang, Pudjiono menjabat sebagai Ketua TPS di dekat rumahnya Keputran Panjunan. 

"Setiap 5 tahun sekali selalu aktif. Beliau sudah tinggal lama di sini. Beliau wakil RT. Dia jadi Ketua TPS di Keputran Panjunan," ujar Ketua RT 07, M Basir, saat ditemui rumah duka, pada Senin (28/10/2024) sore. 

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Wanita Begal Driver Taksi Online - Camat Ponorogo Tabrak Motor di Trenggalek

Sosok Pudjiono dimata M Basri merupakan pribadi yang menyenangkan, humoris dan bersahabat. 

Itulah mengapa ia menunjuknya sebagai wakil ketua, karena Pudjiono dianggap mampu merangkul seluruh masyarakat perkampungannya. 

Bahkan, tak sekali atau dua kali, Pudjiono seringkali membantu dirinya memberikan pelayanan masyarakat, tatkala dirinya sedang berhalangan. 

Baca juga: Keluarga Wanita Begal Taksi Online di Surabaya Diduga Ajak Damai Korban, Ini Tanggapan Polisi

"Beliau luar biasa baik. Kalau di kampung dia menggantikan tugas saya, kalau saya ada keperluan. Sehingga bisa terhandle semua. Beliau grapyak sama warga. Sangat humoris orangnya," katanya. 

Mengenai firasat akan adanya insiden pembegalan yang berujung meninggalnya Pudjiono, hampir sebulan kemudian. M Basir mengaku tidak pernah menyangka atau memiliki firasat petanda semacam itu. 

"Karena malam, kami sudah koordinasikan seperti biasa dengan beliau, eh ternyata siang terkena begal itu. Ya sebelum kejadian. Pada malam hari sebelum kejadian. Saya ketemu di depan rumahnya," pungkasnya. 

Baca juga: Wanita Begal Taksi Online di Surabaya Dites Urine Usai Aksi Nekat, Polisi: Ngaku Terinsipirasi Film

Gambaran serupa mengenai pribadi Pudjiono juga disampaikan oleh teman atau sahabat di tempatnya bekerja, Fajar Zainuri (58). 

Jangan salah sangka, pekerjaan sebagai sopir taksi online yang ditekuni oleh Pudjiono merupakan pekerjaan baru. 

Sosok Pudjiono, menurut Fajar, memiliki berbagai macam pekerjaan. Pudjiono sampai sekarang bekerja sebagai sales jajanan anak-anak, bersama dirinya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved