Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Lansia di Tulungagung Ungkap Layanan JKN Perhatikan Kenyamanan Pesertanya: Tak Ada Kesulitan

Bersyukur jadi peserta BPJS Kesehatan, lansia asal Tulungagung ungkap layanan JKN memperhatikan kenyamanan pesertanya: Tidak ada kesulitan.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
Marem (76), lansia asal Desa Tamban, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, mengaku telah merasakan manfaat menjadi peserta JKN, Senin (14/10/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah hadir selama satu dekade untuk memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Peningkatan mutu layanan untuk kepuasan peserta dan memastikan peserta JKN mendapatakan pelayanan di fasilitas kesehatan dengan mudah, cepat dan setara, menjadi fokus utama BPJS Kesehatan.

Marem (76), seorang lansia asal Desa Tamban, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, adalah salah satu dari jutaan masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat menjadi peserta JKN.

Dia mengatakan, dengan menjadi peserta JKN, ia tak kesulitan lagi saat perlu berobat.

“Sudah tua begini, sering pusing dan badan sakit semua. Buat jalan lutut juga sering sakit, saya berobat ke dokter, pernah juga dirujuk ke rumah sakit. Kalau tidak punya JKN saya bingung mau bayar dan beli obat pakai apa,” tutur Marem saat ditemui di rumahnya, Senin (14/10/2024).

Memasuki usia senja membuat Marem mengalami keterbatasan berkativitas.

Karena keluhan kesehatan yang seringkali dirasakan, dia rutin berobat ke dokter keluarga di mana dia terdaftar.

Baginya, banyaknya jumlah fasilitas kesehatan yang ada di setiap kecamatan membuat dia tidak kesulitan untuk berobat karena tidak harus ke kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Berobat pakai JKN enak, dokternya dekat dengan rumah, tidak usah harus pergi ke kota. Kalau dirujuk ke rumah sakit juga ada yang dekat dengan rumah, tidak harus bingung transportasinya. Meski jauh dari kota, obat yang diberikan juga lengkap dan tersedia, tidak repot ambil jauh," tuturnya.

Baca juga: Sambangi RS Gotong Royong, Direktur TI BPJS Kesehatan Apresiasi Peningkatan Pengguna Antrean Online

Terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Marem dan suaminya merasa bersyukur sebab iuran bulanan JKN ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Dia mengaku beruntung karena tidak perlu mengeluarkan biaya pembayaran iuran. Bahkan ketika jatuh sakit, selama ini ia tidak pernah diminta membayar biaya berobat di fasilitas kesehatan.

Hal yang membuat dirinya terkesan pada Program JKN adalah layanan yang diberikan. Dia mengakui, baik dokter atau tenaga medis yang lain sangat ramah dan baik melayani peserta.

Meskipun dirinya sebagai peserta JKN dari segmen PBI, tetap mendapat perlakuan yang sama dengan pasien lain.

Kesulitan pengurusan administrasi tidak pernah dia dapati. Baginya, layanan JKN sudah sangat memperhatikan kenyamanan dan kepuasan peserta.

“Dokter memeriksa dengan teliti dan menjelaskan dengan baik meski saya hanya peserta kelas tiga. Ketika daftar di loket pendaftaran juga tidak ada kesulitan, tidak dimintai fotokopi berkas, cukup menunjukkan kartu JKN dan kalau ketinggalan hanya diminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Jadi saya tidak pernah mengalami kendala ketika berobat, semuanya mudah. Saya juga selalu dapat obat yang manjur dan tidak perlu beli. Kalau saya beli obat pasti bingung karena untuk biaya hidup saja sudah sulit," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved