Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Reuni Kampus, Anies Baswedan Ungkap Pengalamannya Sekamar Sama 'Prabowo' di Hotel: Panggilannya Ibob

Anies Baswedan mengaku bahwa dirinya senang dipertemukan dengan teman lamanya bernama Prabowo. 

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/aniesbaswedan
Anies Baswedan ungkap pengalaman sekamar dengan Prabowo 

TRIBUNJATIM.COM - Anies Baswedan baru-baru ini menjadi sorotan usai menceritakan pengalamannya sekamar dengan Prabowo di hotel Yogyakarta.

Hal itu terjadi saat mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sedang menghadiri acara reuni FEB UGM, Sabtu (2/11/2024).

Tak disengaja, Anies Baswedan ternyata sekamar dengan Prabowo.

Baca juga: Hotman Paris Ajari Natalius Pigai Cara Usut Kasus HAM Tanpa Anggaran Rp20 T, Cukup Modal Handphone

Namun Prabowo di sini bukanlah Presiden Prabowo Subianto.

Melainkan seorang teman kuliahnya yang akrab disapa Ibob.

Dikutip dari akun Instagram Anies Baswedan, Minggu (3/11/2024), bahwa dirinya senang dipertemukan dengan Prabowo.

"Assalamualaikum, saya sedang menghadiri reuni fakultas ekonomi di Yogyakarta. Panitia mengatur kami sekamar berdua," tutur Anies.

"Entah mengapa panitia mengatur saya sekamar dengan Pak Prabowo, nih orangnya," kata Anies lagi. 

Tentu teman Anies Baswedan ini bukanlah Presiden RI.

Ibob ini teman Anies saat semasa duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Mereka teman sekelas, kemudian keduanya sama-sama dikirim pertukaran pelajar. 

"Selamat menikmati akhir pekan, saya dan Pak Prabowo akan berdiskusi," pungkas Anies.

Tak pelak unggahan tersebut menuai beragam komentar netizen.

Banyak netizen yang terhibur karena merasa diprank oleh Anies.

Anies Baswedan saat di Yogyakarta
Anies Baswedan saat di Yogyakarta (Instagram/aniesbaswedan)

"Nanti ada berita dengan judul.
"ANIES JUMPA PRABOWO. ADA APA?""

"Gak salah sih, tapi berasa diprank"

"Bisa joget gak pak prabowo yang ini pak ?"

"Kukira Pak Prabowo Subianto Semoga sehat selalu pak Anies"

"Pak Anies bisa aja..Kirain sekamar sama Pak Prabowo Presiden"

"Pesan dari postingan ini adalah, reuni kampusnya jelas, angkatan dan jurusannya jelas, dan temannya juga jelas"

"Hahaha abaaaaah tapi saya sungguh mendoakan pak Anies bisa bertemu pak Presiden, duduk bersama, membahas persoalan bangsa dan negara, memberi masukan yang positif, dan bisa di dengar. Will it be possible?"

"The real bener2 kuliah di tempat yang jelas, bener2 nyata kampus nya ada, temen2 seanggkatan nya ada, gelar nya bisa di pertanggung jawabkan.. halooo orang yang gelarnya bisa berubah2 dari drs ke insinyur yang dapet gelar honoris causa dari kampus abal2 daah laaah"

Diketahui, Anies Baswedan diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada tahun 1989 dan selesai tahun 1995.

Di kampus, Anies juga aktif berorganisasi dan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 1998, Anies diterima untuk lanjut studi Master of Public Management di Sekolah Urusan Publik, Universitas Maryland, College Park, Amerika.

Pada tahun 2004, Anies mengambil studi lanjut Doctor of Philosophy bidang Departemen Ilmu Politik di Northern Illinois University, Amerika.

Baca juga: Natalius Pigai Kabur Hindari Wartawan, Sikapnya Disebut Suryo Prabowo Mirip Menteri Era Soeharto

Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku terkejut Thomas Trikasi Lembong (TTL) atau yang akrab disapa Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015–2016.

Sebab 20 tahun bersahabat, Anies Baswedan menganggap Tom Lembong adalah sosok yang 'lurus'.

Kini Tom Lembong tersangka kasus dugaan korupsi impor gula, Anies Baswedan beri doa untuk sahabatnya. 

Dalam cuitan di akun X miliknya, Anies Baswedan mengaku sudah 20 tahun bersahabat dengan Tom Lembong.

Menurutnya, Tom Lembong adalah sosok pria yang selalu mengutamakan kepentingan publik dan juga memperjuangkan kelas menengah.

"Teman-teman semua, terkait penetapan Tom Lembong sebagai tersangka.

Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi.

Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit," tulis mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong ditahan terkait kasus dugaan korupsi impor gula di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Anies Baswedan  beri dukungan untuk pria yang sudah 20 tahun jadi sahabatnya ini.
Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong ditahan terkait kasus dugaan korupsi impor gula, Anies Baswedan beri dukungan (Istimewa - Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Menurut Anies, Tom adalah orang yang lurus dan tidak neko-neko.

Itulah salah satu penyebab mengapa Tom Lembong awet di dunia usaha maupun politik.

"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko.

Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional," lanjutnya lagi.

Anies kemudian mengatakan bahwa ia akan tetap menghormati proses hukum yang ada.

Ia berharap ada proses hukum yang transparan dan juga adil.

"Kabar ini amat-amat mengejutkan.

Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati.

Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil.

Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom," tulis Anies lagi.

Mantan calon Presiden RI tersebut juga berpesan agar Tom Lembong tidak berhenti mencintai negeri ini.

Ia masih ingin mendukung sahabatnya serta menyinggung tentang UUD 1945.

"Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini.

I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," tulis Anies Baswedan.

"Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu,

“Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved