Berita Jember
Posisi Jember Peringkat 3 Terbawah di Jawa Timur Dalam Upaya Penurunan Stunting , ini Respon DPRD
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan berita acara hasil penilaian kinerja pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya penurunan stunting
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan berita acara hasil penilaian kinerja pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya penurunan stunting tahun 2024.
Hasil penilaian tersebut menempatkan Kabupaten Jember berada di peringkat 36, alias nomor tiga terbawah di Jawa Timur dengan skor 96,46 dalam upaya penurunan stunting.
Pemprov Jatim menilai kinerja Pemkab Jember masih dibawah Kabupaten Bangkalan dengan skor 102, 28 dalam aksi konvergensi penurunan stunting.
Pemprov Jatim menetapkan beberapa indikator aksi konvergensi penurunan stunting dalam penilaian tersebut . Meliputi master analisis situasi, perencanaan kegiatan dan rembuk stunting.
Selain itu, Pemprov Jatim juga menilai dari Peraturan Bupati Jember dalam percepatan penurunan stunting, pembinaan pelaku dan pemerintah Desa/kelurahan, sistem manajemen data stunting, publikasi stunting serta reviu kerja tahunan.
Baca juga: Malam Hari, Puluhan Napi dan Pegawai Lapas Jember Mendadak Dites Urine, Ini Hasilnya
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Jember Mufid mengaku prihatin dengan jebloknya penilaian tersebut. Padahal anggaran untuk percepatan penurunan stunting sangatlah jumbo.
"Kami sebagai wakil rakyat sangat menyayangkan atas kinerja Pemkab Jember. Karena dengan hasil penilaian seperti itu menunjukan belum seriusnya menangani stunting," tanggapnya, Rabu (7/11/2024).
Menurutnya, selama ini Pemkab Jember siaran di media massa seolah-olah serius menangani stunting. Namun faktanya hal itu hanya gimik saja.
"Hasil yang didapat ternyata masih jauh dari harapan masyarakat. Karena kami amati di bawah, kinerja pemerintah masih setengah -setengah," kata Mufid.
Anggota Fraksi PKB juga mengungkapkan, di daerah yang kabarnya kantong-kantong stunting di Jember. Saat ditanyakan ke pejabat berwenang, mereka tidak memiliki datanya.
"Saat kami minta datanya, ternyata tidak ada. Ini kan bentuk ketidak seriusan. Dan baik Dinkes ataupun DP3AKB mereka menyampaikan ke kami sangat normatif, seolah-olah sudah berbuat," kata Mufid.
Oleh karena itu, Mufid mengaku akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember terkait, untuk mengkonfirmasi hasil penilaian Pemprov Jatim itu.
"Hasil evaluasi ini kami akan konfrontir nanti hasilnya seperti apa," ulasnya.
Baca juga: Perumus Debat Pilkada Jember 2024 Semua dari Unej, Paslon 02 Minta Rombak, Singgung Rekam Jejak
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono mengaku tidak berani berkomentar, penilaian Pemprov Jatim atas kinerja Kabupaten/kota dalam percepatan penurunan stunting.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.