Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Malang 2024

Heri Cahyono Koreksi Istilah Manusia Normal yang Dilontarkan Wahyu Saat Debat Pilkada Malang 2024

Heri Cahyono koreksi istilah manusia normal yang dilontarkan Wahyu saat debat Pilkada Malang 2024, sebut merendahkan kelompoik disabilitas.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (tengah), paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 2, Hery Cahyono-Ganisa Rumpoko (kanan), paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 3, M Anton-Dimyati Ayatulloh (kiri) saat mengikuti debat kedua Pilkada Malang 2024 di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Calon Wali Kota Malang nomor urut 2, Heri Cahyono mengoreksi istilah 'manusia normal' yang dilontarkan Calon Wali Kota Malang nomor urut 1, Wahyu Hidayat, saat debat publik kedua Pilkada Malang 2024, di Hotel Grand Mercure Malang, Sabtu (9/11/2024).

Peristiwa bermula dari pertanyaan yang disampaikan moderator tentang cara menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas.

Wahyu menjelaskan, mereka telah menyusun program yang bernama Malang Santun.

Program ini akan mengakomordir seluruh kebutuhan masyarakat Kota Malang, termasuk disabilitas.

"Ada standardisasi terkait dengan disabilitas, berbeda dengan untuk manusia-manusia normal," kata Wahyu.

Wahyu menjelaskan, ada tiga langkah untuk memfasilitas kelompok disabilitas, yakni dengan membangun aksesibilitas di tempat umum dan aspek sosial, lalu standardisasi pelayanan, ketiga, inklusi sosial dan ekonomi.

"Kami ikutsertakan semua disabilitas untuk sama-sama memberdayakan terkait dengan perekonomian dan juga bisa menjadikan disabilitas tetap hadir dan percaya diri. Bahwa mereka adalah sama, mereka adalah orang-orang istimewa. Kami telah lakukan, dan alhamdulillah kami mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah pemerhati disabilitas yang diberikan oleh YPAC. Ini adalah strategi dan perhatian kami kepada disabilitas," tegas Wahyu.

Heri Cahyono lalu mengoreksi istilah yang digunakan Wahyu yang menyebut manusia normal dianggap tidak baik.

Menurut Heri, istilah yang dipakai Wahyu itu merendahkan kelompoik disabilitas.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Malang 2024, Tiga Paslon Adu Gagasan soal Memajukan Pendidikan

"Saya koreksi, sebagai calon wali kota, tidak boleh menyebut manusia normal. Ini merendahkan kaum difabel, tersakiti, tidak boleh pak," tegas Heri.

Heri membantah pernyataan Wahyu kalau dirinya peduli disabilitas.

Menurut pengalaman lapangan yang diketahui oleh Heri, masih banyak ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat difabel di Kota Malang.

"Yang telah bapak lakukan, saya cek. Disabilitas di Sukun, tempat saja tidak ada. Mereka kesulitan untuk sekolah. Sekolahnya nyewa tempat dan larang (mahal). Para disabilitas uangnya berapa sih pak? Lah ini harus ada fasilitasi kota. Nah, sampai hari ini, maaf dengan periode anda menjabat hal itu tidak terjadi. Anda datang ke YPAC, sekarang ini di sana akan mengeluh dokternya tidak ada," kata Heri.

Wahyu menjawab bahwa istilah manusia normal untuk kelompok yang bukan disabilitas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved