Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Malang 2024

Heri Cahyono Koreksi Istilah Manusia Normal yang Dilontarkan Wahyu Saat Debat Pilkada Malang 2024

Heri Cahyono koreksi istilah manusia normal yang dilontarkan Wahyu saat debat Pilkada Malang 2024, sebut merendahkan kelompoik disabilitas.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (tengah), paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 2, Hery Cahyono-Ganisa Rumpoko (kanan), paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 3, M Anton-Dimyati Ayatulloh (kiri) saat mengikuti debat kedua Pilkada Malang 2024 di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024). 

Sedangkan kelompok disabilitas ia sebut sebagai istimewa.

"Tadi saya menyampaikan bahwa manusia normal itu kita, kalau mereka disabilitas adalah istimewa," ujar Wahyu.

Kemudian terkait fasilitas penunjang, Wahyu berpendapat, jabatannya yang hanya 10 bulan 17 hari dirasa belum cukup untuk menyelesaikan semua persoalan masyarakat, tidak terkecuali kelompok disabilitas.

Oleh karena itu, ia merancang Malang Santun untuk memberdayakan masyarakat jika terpilih nanti.

"Ada batas waktu yang kami lakukan dan kami sudah punya rencana dalam Malang Santun untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka agar sejajar dengan kami. Malang Santun ini jelas, tahapan-tahapan dalam pelaksanaan. Berbeda dengan fasilitas umum dan sosial yang kami siapkan kepada mereka. Malang Santun jelas menjunjung disabilitas yang ada di Kota Malang," ujar Wahyu.

Sementara Calon Wali Kota Malang nomor urut 3, M Anton bercerita saat dirinya turun ke lapangan, banyak keluhan dari disabilitas atas keterbatasan ruang berkreasi mereka.

Anton juga mengaku mendengar keluhan hak-hak para disabilitas banyak yang tidak terpenuhi.

"Yang saya ketahui bahwa dengan turunnya saya ke lapangan, banyak disabilitas kita itu mengeluh masalah tempat, ruang di mana mereka bisa berkreasi. Juga yang saya tahu bahwa disabilitas kita masih belum terpenuhi hak-haknya," ujar Anton.

Menurut Anton, pemerintah harus hadir memfasilitasi warga disabilitas. Tidak boleh ada diskriminasi pelayanan terhadap warga Kota Malang.

"Untuk itu, saya melihat pentingnya pemerintah hadir pada disabilitas. Tentunya harapan kita bersama, bahwa pemerintah harus bisa mewadahi sebetulnya, tentang menghargai dari apa yang sudah menjadikan ruang-ruang yang sudah didirikan oleh mereka," kata Anton.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved