Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Meteran Listriknya Tetiba Dicabut Petugas PLN, Doni Syok Disuruh Bayar Denda Rp6 Juta: Akal-akalan

Petugas PLN yang datang ke rumah juga disebut Doni tak menjalankan SOP yang semestinya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID - ISTIMEWA
Doni kaget meteran listrik dicabut petugas PLN dan disuruh bayar denda Rp6 juta 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang warga Jalan Sutomo, Lingkungan Karya, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kaget meterannya dicabut petugas PLN.

Kejadian ini menimpa Doni Eka Putra setelah petugas PLN tersebut nyelonong masuk rumahnya lewat pagar.

Tak hanya itu, petugas PLN yang datang ke rumahnya juga disebut tak menjalankan SOP.

Baca juga: Laptop Penumpang Bus Rosalia yang Viral Hilang Kini Ditemukan, Dijual di Marketplace Rp 6,2 Juta

Doni pun mengungkapkan kekesalan yang dialaminya saat ditemui wartawan, Sabtu (9/11/2024).

"Mulanya pada, Kamis (7/11/2024) datang petugas PLN berjumlah dua orang. Kebetulan yang di rumah hanya istri saya aja," tuturnya.

Lanjut Doni, pada saat itu, kedatangan petugas PLn mengungkapkan hanya ingin sekedar memeriksa meteran saja. 

"Namun setelah diperiksa, kata petugas PLN itu kepada istri saya, ada baut yang kendor dan piring di dalam meteran enggak mutar," lanjutnya.

"Gara-gara itulah, meteran rumah saya dicabut," kata Doni. 

"Dan menurut saya petugas PLN yang datang ke rumah saya enggak sesuai SOP," ungkap dia.

"Mereka tiba-tiba membuka pagar rumah saya dan masuk ke dalam pekarangan rumah," sambungnya. 

Atas kejadian itu membuat istri Doni sampai terkejut.

Pasalnya petugas PLN juga tidak memperkenalkan diri ke penghuni rumah.

"Karena sewaktu istri mau pergi kerja, petugas PLN itupun sudah di depan rumah saja," ujar Doni.

"Intinya mereka tidak ada memperkenalkan diri sebelum ketemu secara tiba-tiba dengan istri saya," imbuhnya. 

Ilustrasi meteran listrik
Ilustrasi meteran listrik (TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDS SYAHBANA)

Doni menambahkan, petugas PLN tidak ada mengatakan kalau mereka melakukan curi arus. 

"Mereka enggak ada bilang kalau itu curi arus. Cuma gara-gara baut kendor itu aja. Saya pun tidak pernah mempreteli meteran listrik saya," beber Doni. 

Begitu Doni sampai di rumah, meteran listrik tersebut sudah dicabut.

Pasalnya pada waktu itu Doni sedang bekerja dan tak berada di rumah.

Doni pun kaget saat diminta bayar denda Rp6 juta saat mengurusnya di kantor PLN.

"Saya diminta untuk datang ke kantor PLN. Atas kejadian itu saya dikenakan denda Rp6 juta," ujar Doni.

Baca juga: Petani Heran Diminta Bayar Rp3 Juta untuk Ambil Traktor Bantuan dari Pemerintah, Dalih Buat Syukuran

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai mekanik inipun menduga, jika apa yang dikatakan oleh petugas PLN tersebut hanya akal-akalan saja.

"Bisa saja kita menduga mereka yang melakukan perbuatan tersebut. Apalagi mereka datang ke rumah saya sudah tidak sesuai SOP," kata Doni. 

Sementara itu, manager PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pangkalan Brandan, saat ditemui wartawan tak berada di kantornya. 

"Manager lagi tidak dikantor, sedang ada kegiatan di luar," ujar seorang sekuriti.

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
Doni Eka Putra warga Jalan Sutomo, Lingkungan Karya, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan, Sabtu (9/11/2024).
Doni Eka Putra warga Jalan Sutomo, Lingkungan Karya, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan, Sabtu (9/11/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID)

Sementara itu, sempat viral curhatan ibu rumah tangga di Bekasi yang mengeluhkan tagihan air PDAM yang membengkak.

Ia mengaku kaget karena tagihan air PDAM yang harus dibayarkan lebih dari 10 kali lipat.

Padahal ia mengaku, air di lingkungan rumahnya itu mati sudah dua minggu.

Ibu-ibu itupun mengaku sudah berusaha mendatangi kantor PDAM namun tidak mendapatkan solusi apapun.

Ia kini hanya bisa pasrah, meski tak tahu harus mencari uang ke mana untuk membayarnya.

Akhirnya ia pun menceritakan curhatannya di media sosial.

Curhatannya lalu diposting oleh akun TikTok @tikha.paiker hingga viral dan jadi sorotan netizen.

Ibu rumah tangga ini memposting surat tagihan PDAM yang keluar pada bulan November 2024.

Pada lembar kertas tersebut, tertulis tagihan mencapai Rp1.202.600.

Kemudian ada biaya administrasi Rp 6.000 dan tidak ada denda yang harus dibayarkan.

Menurut dia, tagihan PDAM sebelumnya tak pernah setinggi itu.

Bahkan bulan lalu dirinya hanya membayar tagihan yang tidak sampai Rp100 ribu.

"Yaa Allah kenapa PDAM aku sebesar ini.

Sampai Rp 1 juta lebih sedangkan bulan kemarin Rp 80 ibu," tulis akun TikTok tersebut.

Ibu-ibu di Bekasi kaget tagihan PDAM membengkak lebih dari 10 kali lipat, padahal airnya sudah dua minggu mati
Ibu-ibu di Bekasi kaget tagihan PDAM membengkak lebih dari 10 kali lipat, padahal airnya sudah dua minggu mati (TikTok)

Pdahal menurut dia, di rumahnya tidak ada kebocoran yang menyebabkan pemakaian air berlebihan.

"Padahal pemakaian sama aja kaya seperti biasa," tulisnya lagi.

Bahkan ia juga mengaku sudah mendatangi kantor PDAM untuk meminta solusi.

Namun dirinya tetap harus membayarkan tagihan sesuai yang sudah tercatat.

"Gak tau lagi bayarnya gimana, udah komplen ke kantornya katanya ga bisa apa-apa harus bayar segitu," tulis dia.

Pada laman komentar, ia menjelaskan kalau dirinya tinggal di daerah Bekasi.

Baca juga: Uang Setoran Rp9 Juta Dipakai, Petugas Tagihan Listrik Berlagak Dibegal Padahal Panik Tak Bisa Ganti

Menurut netizen yang lain, biaya PDAM memang saat ini sedang naik, dan tidak ada pemberitahuan.

Meski begitu, pemilik akun tetap heran karena kenaikannya sangat fantastis.

"TPI GK segitu juga kk 1juta lebih bulan kemaren 80rb naik banyak bangt kk.disni orang pada turun KK.aku naik kk," tulis dia.

Bahkan menurut dia, di daerah rumahnya hanya dia yang mendapat tagihan Rp1,2 juta tersebut.

"KK di sini yg mahal aku sendri yg lain pada turun KK.kerna pam mati 2minggu KK lh yg aku naik drastis kk," kata dia.

Ibu rumah tangga tersebut juga sudah meminta untuk dicek ulang meterannya.

Namun dari pihak PDAM mengatakan sudah sesuai.

"kantor nya aja kemaren aku datang ini Uda sesuai meteran kata nya.gk mau cek LG kk.dn Viva dekat rumah aku aja blm di cek.klu di rumah GK ada kebocoran KK"

Kemudian ia juga membuat video keluhan sambil meminta tolong ke Gerindra.

"Gerindra bisa gak turunkan bayaran PDAM aku karena gak masuk akal

dari bulan kemaren Rp 80 ribu bulan ini Rp 1 juta lebih

Udah datang ke kantornya, katanya gak bisa apa-apa harus bayar segitu," tulisnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved