Berita Viral
Tangis Sarmi Sang Cleaning Service, Berdoa PT Sritex Tempatnya 24 Tahun Bekerja Tak Pailit & Bangkit
Para karyawan berharap PT Sritex dan para karyawannya diberi kelancaran serta ketabahan dalam menjalani tantangan yang sedang dihadapi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Lebih dari 24 tahun telah mengabdi di pabrik tekstil terbesar se-Asia Tenggara, Sarmi berharap PT Sritex kembali jaya meski dinyatakan pailit.
Karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk di bidang garmen ini tengah dihadapi tantangan yang sulit dan dibayang-bayangi dengan Putusan Hubungan Kerja (PHK).
Kendati begitu, Sarmi berharap PT Sritex bisa kembali Jaya.
Baca juga: Perusahaan Kaget Yuliatin Bisa Dapat Gaji Rp10 Juta per Bulan, Ternyata Uang Rp159 Juta Hasil Nipu
"Saya percaya tidak akan terjadi apa-apa di Sritex, tetap jaya seperti sedia kala," katanya, Jumat (15/11/2024).
Hal ini disampaikannya saat ribuan karyawan PT Sritex melakukan doa istighosah secara bersama di halaman pabrik PT Sritex pada Jumat (15/11/2024) pagi.
Diiringi dengan doa-doa dan lantunan zikir, acara istighosah ini dipimpin oleh para tokoh agama setempat.
Mereka yang menyampaikan harapan agar PT Sritex dan para karyawannya diberi kelancaran serta ketabahan dalam menjalani tantangan yang sedang dihadapi.
Banyak karyawan yang terharu hingga meneteskan air mata.
Hal itu menunjukkan kebersamaan dan kepedulian dalam menghadapi masa-masa sulit bersama-sama.
"Saya di bagian cleaning service bagian lima, semoga doa bersama ini PT Sritex bisa sukses dan bangkit kembali dari keterpurukan yang saat ini terjadi," ungkap dia.
Ia juga mengaku merasakan kesedihan mendalam saat doa istighosah sedang berlangsung.
Kesedihan tersebut terjadi saat Sarmi mengenang masa-masa awal tahun bekerja di PT Sritex.
"Saya menangis, terbayang waktu saya bekerja tahun pertama di sini," kata Sarmi.
"Bahagianya saya dulu bisa diterima di PT Sritex, karena saat itu PT Sritex sedang berjaya," terangnya.

Saat disinggung soal PHK, pihaknya memilih untuk lebih fokus bekerja.
Sedangkan untuk permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan, Sarmi menyebut sudah ada yang mengurus.
"Karyawan di sini lebih fokus untuk bekerja."
"Karena kami tahu permasalahan ini bukan ranah kami dan lebih fokus bekerja saja," pungkas Sarmi, seperti dilansir dari Tribun Solo.
Baca juga: Ditinggal Pergi Suami, Ria Jadi Driver Ojol Demi Hidupi 2 Anaknya Meski Penghasilan Seadanya
Diberitakan, Pengadilan Negeri Niaga Semarang menyatakan jika PT Sritex pailit.
Pernyataan ini sempat membuat pekerja PT Sritex cemas akan harapan dan masa depan mereka.
Salah satunya disampaikan Andreas, salah satu pegawai Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang sudah berusia lanjut.
Dia berharap perusahaannya tetap berdiri tegak di tengah gempuran pakaian impor dan pakaian bekas.
Andreas mengaku, sebagai pekerja lansia dirinya tidak mempunyai sumber pencarian selain di PT Sritex.
Ia pun berharap pemerintahan Prabowo bisa mengatasi krisis yang menimpa PT Sritex.

"Seperti program Pak Prabowo, rakyat kecil itu harus ketawa, harus gembira."
"Tapi kalau sampai terjadi, kami sebagai buruh betul-betul susah," kata Andreas dalam tayangan di KOMPAS TV, Rabu (30/10/2024).
Hal senada disampaikan Kendi Rindu Hati, pegawai yang telah mengabdikan dirinya selama 35 tahun.
Ia berharap PT Sritex dapat terus beroperasional dan menyelesaikan masalah.
"Bukan karyawan saja yang rugi, karena di luar pun orang-orang yang (menjadi tempat) titipan sepeda (pegawai Sritex), yang jualan, merasa gelisah semua," ucap Kendi.
"Kalau Sritex itu jatuh, itu semuanya akan menangis, karena yang punya utang enggak bisa nyaur (bayar), yang kuliah enggak bisa teruskan," sambungnya.
Kendi yang merupakan pekerja Sritex berusia lanjut mengaku, hidupnya tertolong dengan bekerja di perusahaan tekstil tersebut.
"Saya merasa tertolong di sini, saya bisa menyekolahkan anak," ujar Kendi.
Baca juga: Protes Isi Makanan Posyandu, Ibu-ibu Dibentak Warga & Ketua RT, Pemerintah Janji Beri Asupan Bergizi
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka suara soal 2.500 karyawannya yang diliburkan karena masalah kekurangan bahan baku.
Iwan memastikan, sebanyak 2.500 karyawan yang diliburkan tersebut bakal tetap menerima gaji.
Hal itu disampaikan Iwan sampaikan dalam konferensi pers bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, Rabu (13/11/2024).
"Jadi, yang diliburkan tetap kita gaji dan kita sebenarnya mengharapkan bahwa keberlangsungan harus cepat dijalankan supaya yang diliburkan tetap bisa bekerja lagi seperti biasa," ucap Iwan Lukminto, dikutip dari tayangan Breaking News di KOMPAS TV.
Dia mengatakan, saat ini keberlangsungan bisnis di PT Sritex merupakan hal pokok sambil pihaknya menunggu putusan kasasi.
Iwan dalam kesempatan sama sebelumnya menyebut, pihaknya tidak melakukan PHK terhadap karyawan PT Sritex.
Meski demikian, pihaknya telah meliburkan sekitar 2.500 karyawan sebagai imbas kurangnya bahan baku.
"Bahwa saat ini Sritex tidak melakukan PHK, satu orang pun, dalam status kepailitan ini, tetapi Sritex telah meliburkan sekitar 2.500 karyawan akibat kekurangan bahan baku," ungkapnya.

Menurut dia, apabila dalam waktu dekat tidak ada keputusan dari hakim pengawas dan kurator mengenai keberlanjutan usaha PT Sritex, jumlah karyawan yang diliburkan akan terus bertambah.
"Ini memang kemarin ini kan ada tersendat di dalam proses administrasi di situ, dan jumlah karyawan yang diliburkan akan terus bertambah apabila tidak ada keputusan dari kurator dan hakim pengawas untuk izin keberlanjutan usaha," bebernya.
Dia menambahkan, ada proses yang harus cepat diputuskan oleh hakim pengawas, karena hal ini akan membantu pihaknya dalam keberlangsungan usaha.
"Bila itu ada, kita kembali (beroperasi) lagi. Jadi ketersediaan bahan baku ini kekuatannya sampai tiga minggu ke depan."
"Jadi ini kalau tidak ada going concern daripada keberlangsungan itu, justru ancaman PHK ada. Jangan sampai ini menambah masalah. Tentang rekening bank yang diblokir, itu kan menambah masalah lagi," ungkap Iwan Lukminto.
Sebagai informasi, PT Sritex didirikan pada 1966 oleh HM Lukminto sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo.
Sebagai perusahaan tekstil dan garmen, PT Sritex dalam sejarahnya tidak perlu waktu lama untuk mencapai kejayaan.
Namun saat ini nasib PT Sritex bergantung pada empat kementerian yang diterjunkan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan penyelamatan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Pria Ngaku-ngaku Aparat Tampar Pedagang Sayur yang Kibarkan Bendera One Piece: Jangan! |
![]() |
---|
Istri Ngamuk di Kantor Pengadilan Tuntut Ganti Rugi Rp1 M, Nyebut Nama Hotman Paris |
![]() |
---|
Klarifikasi Bupati Sudewo setelah Disebut Tantang 50.000 Warga Demo, Minta Maaf: Tidak Bermaksud |
![]() |
---|
Juladi Mau Diusir Warga Tapi Minta Dicarikan Tempat Tinggal, Wali Kota Semarang Turun Tangan |
![]() |
---|
Daftar Kasus Bupati Pati Sudewo yang Tantang Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen, Terserat Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.