Berita Viral
Fakta Wanita Diusir Gegara Beda Pilihan Paslon Pilkada, Ternyata Nunggak Kontrakan? ‘Awalnya’
Seorang wanita disebut diusir dari kontrakan gegara beda pilihan paslon Pilkada 2024. Seperti apa fakta aslinya?
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini adalah fakta seputar video viral yang menyoroti wanita diusir dari kontrakannya.
Dalam sebuah video, ibu-ibu berkursi roda diusir dari kontrakan karena disebut-sebut memiliki pilihan paslon Pilkada dari sang pemilik.
Hal ini kemudian menjadi perhatian publik usai viral.
Lantas, seperti apa fakta sebenarnya?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Nasib Saksi Paslon Pilkada Sampang Dibacok Sekelompok Pria, Dirawat di RS hingga Tewas, Pelaku Buron
Hasil penelusuran Tribunsumsel.com peristiwa tersebut terjadi di RT 01 Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Sumatera Selatan.
Tribunsumsel.com berhasil mewawancarai Sri, keluarga penyewa kontrakan yang diusir dari kontrakan diduga karena beda pilihan politik tersebut.
Sri menceritakan peristiwa yang dialami keluarganya bermula ketika mereka nunggak bayar selama tiga bulan.
"Awalnya saya memang nunggak, dan baru jalan tiga bulan," kata Sri pada wartawan, Senin (18/11/2024).
Sri bercerita bila dirinya sudah lama tinggal di kontrakan milik ibu Sulai tersebut, meski sering nunggak ia mengaku selalu melunasi tunggakan.
Baca juga: 9 Hari Jelang Coblosan, PKS Prediksi Bakal Menang di 31 Pilkada di Jawa Timur
"Saya sudah lama disana sudah tiga tahun, memang kami di sana tidak ada itikad tidak mau membayar," ungkapnya.
Sri bercerita awal pengusiran itu bermula saat Sulai datang memintanya pindah dengan alasan kontrakan mau diperbaiki.
"Kemaren alasannya rumahnya banjir mau di service, kosongilah dulu mau diservis," ujarnya.
Kemudian setelah mengatakan akan diservice, Sulai malah mengaku kecewa dengan Sri karena mereka beda dukungan politik.
"Dia juga bilang kecewa dengan saya karena saya milih YOK kamu milih ROIS itu akhir pembicaraan," ungkapnya.
Sri juga mengakui bila rumah mereka banjir sempat dilakukan pendataan oleh Sulai dengan alasan mau diberikan bantuan.
"Waktu itu ketika banjir dia minta data mau memberi bantuan, tapi itu sudah lama," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial (Medsos) seorang ibu -ibu dinarasikan diusir pemilik kontrakan diduga akibat beda dukungan calon kepala daerah (Pilkada) di kota Lubuklinggau Sumsel.
Narasi beserta video ini ramai dibagikan di berbagai akun media sosial (Medsos) Facebook Kota Lubuklinggau Sumsel.
Dalam video beredar ibu tersebut dinarasikan terpaksa angkat kaki dari kontrakan yang telah mereka tempati.
Ia terpaksa pindah dari kontrakan tersebut karena di usir pemilik kontrakan akibat tidak mendukung calon wali kota dukungan dari pemilik kontrakan.
Tampak dalam video tersebut barang -barang ibu yang mengontrak sudah dipindahkan ke atas mobil, termasuk ibu itu juga terlihat didorong menggunakan kursi roda.
Dalam video itu terdengar suara seseorang perekam mengatakan "inilah perjuangan kita," sebutnya sembari memperlihatkan barang-barang si ibu yang sudah dipindahkan ke atas mobil.
Kemudian si perekam juga bertanya dengan si pendorong, namun, laki-laki yang mendorong juga tak berkomentar banyak, lalu kamera ia arahkan ke si ibu-ibu yang mengontrak.
Namun, ibu-ibu tersebut terlihat meratap meneteskan air mata (menangis) dan beberapa kali mengelap air matanya tak bisa menahan tangis.
Sementara si perekam mengatakan "yang sabar buk ya," ujarnya sembari mengarahkan kamera ketempat lain.
Baca juga: Link dan Cara Cek DPT Online Pilkada 2024, Pastikan NIK dan Lokasi TPS
Bawaslu bertindak
Adapun kasus ini terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Dalam video yang beredar, tampak wanita pakai kursi roda dinarasikan diusir pemilik kontrakan diduga akibat beda dukungan calon kepala daerah (Pilkada) di kota Lubuklinggau, Sumsel.
Atas beredarnya video ini, KPU Lubuklinggau sudah turun tangan mencari tahu kebenaran dari yang sebenarnya terjadi.
Video tersebut beredar luas di media sosial Facebook.
Wanita tersebut terpaksa angkat kaki dari kontrakan yang telah mereka tempati.
Barang-barang ibu yang mengontrak sudah dipindahkan ke atas mobil.
Termasuk ibu itu juga terlihat didorong menggunakan kursi roda.
Dalam video itu terdengar suara seseorang perekam mengatakan

"Kasihan ibu ini gara-gara pindah pilihan diusir dari kontrakannya. Inilah perjuangan kita. Semoga ibu ini sehat selalu," sebutnya sembari memperlihatkan barang-barang si ibu yang sudah dipindahkan ke atas mobil, dikutip dari Tribun Sumsel pada Senin (18/11/2024).
Kemudian si perekam juga bertanya dengan si pendorong, namun laki-laki yang mendorong juga tak berkomentar banyak, lalu kamera ia arahkan ke si ibu-ibu yang mengontrak.
Namun, ibu-ibu tersebut terlihat meratap meneteskan air mata dan beberapa kali mengelap air matanya tak bisa menahan tangis.
Sementara si perekam mengatakan "yang sabar buk ya," ujarnya sembari mengarahkan kamera ke tempat lain.
Ketua Bawaslu Lubuklinggau Dedi Kariema Jaya mengaku sudah mengetahui informasi tersebut saat ini timnya menelusuri kebenaran informasi tersebut.
"Sudah dapat informasi sekarang masih kita telusuri," ujarnya singkat.
Dedi pun kembali mengingatkan agar masing-masing harus bisa menahan diri dan jangan mudah terpancing emosi dan jangan memprovokasi.
"Jangan mudah emosi dan provokasi sesuai dengan deklarasi Pemilukada damai," ujarnya.
-----
Artikel ini telah tayang di tribunsumsel.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Sumatera Selatan
Lubuklinggau
Pilkada
beda pilihan pilkada
viral di media sosial
berita viral
wanita nangis diusir pemilik kontrakan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Jerome Polin Tolak Buzzer Pemerintah Dibayar Rp 150 Juta, Marshel Widianto Sebaliknya |
![]() |
---|
Jerome Polin Minta Rakyat Tak Terpecah Belah usai Bocorkan Pesanan Buzzer Rp 150 Juta |
![]() |
---|
Situasi Mencekam 3 ART Sempat Terjebak saat Kebakaran Gedung Aset MPR Merembet ke Rumah Sampingnya |
![]() |
---|
Terbongkar Isi Chat Grup Anggota DPR di Tengah Kekacauan, Jawab soal Sembunyi: Bukan Karena Takut |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Dalang yang Benturkan Rakyat dan Aparat, Pejabat Pemain Politik Serakah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.