Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

4 Hasil Survei Pilgub Jatim 2024 Terbaru, Ada Peluang Luluk Kejar Elektabilitas Risma dan Khofifah?

Inilah hasil survei Pilgub Jatim 2024 terbaru. Elektabilitas Luluk, Khofifah dan Risma jelang coblosan semakin disorot.

Editor: Hefty Suud
KOLASE Istimewa/TribunJatim.com
Elektabilitas Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini emakin disorot jelang coblosan Pilgub Jatim 2024. 

TRIBUNJATIM.COM - Elektabilitas Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini jelang pemilihan suara atau coblosan Pilgub Jatim 2024 disorot. 

Apalagi sebentar lagi akan memasuki masa tenang pada Minggu, 24 November 2024. 

Dalam beberapa hasil survei Pilgub Jatim 2024 terbaru, elektabilitas tiga srikandi Jawa Timur (Jatim) yang kini berebut kursi Gubernur tersebut tak berbeda jauh. 

Pertarungan suara Khofifah VS Risma menjadi perhatian, sementara Luluk berada di posisi buncit. 

Survei Pilgub Jatim 2024 Litbang Kompas terbaru, meyoroti penyebab elektabiltas Luluk tertinggal jauh dibandingkan dua rivalnya.

Survei ini berlangsung pada 2-7 November 2024 melalui wawancara tatap muka. Survei ini melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jatim.

Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Menggunakan pertanyaan pertutup, sebanyak 52,5 persen responden memilih paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Adapun paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dipilih 20,9 persen responden.

Sedangkan, paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, dipilih 3,8 persen reponden.

Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu soroti peluang Luluk kejar elektabilitas Khofifah dan Risma dari sisi faktor ketokohan.

Baca juga: Kritik Proyek Pesisir Surabaya pada Debat Ketiga Pilgub Jatim 2024, Luluk: Gubernurnya Diam Saja

"Mesin partai ekfektif, tapi kalau calon tidak begitu populer, orang enggak merasa kenal dengan orang itu, ya cenderung akan menghindari memilih," ujarnya kepada Kompas.com dalam Obrolan News Room, Jumat (15/11/2024).

Luluk-Lukmanul diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dalam pilkada, figur tokoh lebih menonjol dibanding partai-partai pengusungnya.

"Sosok yang kemudian sangat memengaruhi pemilih. Memengaruhi itu bisa dalam popularitas, rekam jejak," ucapnya.

Ia mengibaratkan alasan pemilih mencoblos calon tertentu seperti memilih jodoh.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved