Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pilu Mbah Supadi, Meninggal Karena Tak Bisa Kabur Akibat Stroke saat Api Membakar Rumahnya

Mbah Supadi diketahui berusia 70 tahun. Ia meninggal setelah rumahnya kebakaran dan korban tak bisa bergerak menyelamatkan diri.

Editor: Torik Aqua
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Mbah Supadi, kakek usia 70 tahun tak bisa kabur karena stroke saat rumahnya dikepung api 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Seorang kakek bernama Mbah Supadi meninggal ketika rumahnya kebakaran.

Mbah Supadi diketahui berusia 70 tahun.

Ia meninggal setelah rumahnya kebakaran dan korban tak bisa bergerak menyelamatkan diri.

Sebab, Mbah Supadi diketahui mengalami stroke.

Baca juga: Kebakaran Hebat Ludeskan 18 Stan Pujasera di Malang, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Korban adalah Supadi, warga Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.

Supadi meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Genteng pada Kamis (21/11/2024) malam.

Ia mengalami luka bakar sekitar 40 persen saat rumahnya terbakar pada siang sebelumnya.

Kabar tersebut dibenarkan Ketua BPD Parijatah Kulon Hamam.

Haman menjelaskan, korban meninggal di rumah sakit sekitar pukul 18.30 WIB.

Jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka sekitar untuk kemudian dimakamkan pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Mbah Kediri Hilang di Hutan Gunung Wilis Saat Jalan ke Rumah Saudara, Kondisi Awal Korban Terkuak

Kebakaran di rumah korban baru diketahui warga ketika asap tebal membumbung di atas rumah tersebut.

Korban tak bisa kabur keluar rumah dari kebakaran karena menderita stroke.

Warga sekitar lokasi berupaya untuk menolong korban ketika kejadian.

Korban berhasil dievakuasi keluar rumah beberapa waktu setelah api pertama diketahui.

Baca juga: Kebakaran Hebat Ludeskan 18 Stan Pujasera di Malang, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Sayangnya saat itu, tubuhnya telah terbakar sekitar 40 persen.

Warga dan petugas langsung melarikan korban ke RSUD Genteng agar segera mendapat perawatan.

Kebakaran diduga akibat korsleting listrik.

Petugas damkar menerjunkan setidaknya dua unit mobil pemadam dari sektor Genteng untuk mengatasi kobaran api.

Baca juga: Jasad Ibu Peluk 2 Anaknya Ditemukan di Kontrakan Kebakaran, Ayah juga Tewas saat Menyelamatkan

Selain menyebabkan korban terluka hingga lebih meninggal, kebakaran juga memunculkan kerugian materiil hingga Rp 100 juta.

"Kami berbelasungkawa atas meninggalnya warga kami akibat kebakaran. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan almarhum diterima di sisi-Nya," ujarnya.

Sementara itu, kebakaran lainnya juga pernah terjadi di Kabupaten Malang.

Kebakaran hebat terjadi di Pujasera di Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat (15/11/2024) dini hari.

Sebanyak 18 stan warung di pujasera ludes terbakar.

Kapolsek Karangploso, AKP Moch. Sochib mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 01.15 WIB.

Saksi yang mengetahui kebakaran di pujasera yakni Sutomo (55) warga Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

“Saksi ini merupakan salah satu penyewa dari satan tersebut. Pada saat kejadian ia sedang beristirahat di stannya, Kemudian ia keluar dan melihat kobaran api dari stan lainnya,” kata Sochib ketika dikonfirmasi.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Kebakaran Warung Makan di Kota Malang - Aksi Buang Susu Sapi Pasuruan Viral

Mengetahi hal ini, selanjutnya saksi keluar dari pujasera untuk meminta pertolongan kepada warga setempat.

Tak berselang lama, warga datang berbondong-bondong untuk memadamkan api dengan alat seadanta.

Karena api semakin besar, Fauzan (47) peranglat Desa Girimoyo seklaigus pemilik stan melaporkan kejadian ini ke Polsek Karangploso.

Setelah menerima laporan, petugas kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Selanjutnya, pihak kepolisian yang bertugas menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang.

Petugas damkar pun dengan sigap tiba di TKP untuk memadamkan api.

“Kami lakukan olah TKP dan memintai keteran dari sejumlah saksi. Dan kami amankan barang bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya.

Baca juga: Waspada! Kebakaran di Sampang Tembus 227 Kasus, Ini Mayoritas Penyebabnya

Dari hasil penyelidikan, penyebab kebakaran terjadi karena korsleting listrik di salah satu stan pujasera.

Akibatnya 18 stan dan satu unit motor ludes terbakar.

Dikatakan Sochib, kerugian materiil dari kebakaran 18 stan ini ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Secara terpisah, Kasi Penanggulangan Damkar Kabupaten Malang, Syaiful Anwar menambahkan sebanyak 3 unit PMK Kabupaten Malang dan dibantu 3 unti PMK Kota Batu dikerahkan untuk memadamkan api.

“Kami lakukan pemadaman hingga pukul 03.00 WIB, selanjutnya dilakukan pembasahan untuk memastikan api benar-benar padam,” pungkas Anwar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved