Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Harta AKP Ryanto Ulil Tewas Ditembak AKP Dadang, Hanya Rp150 Juta, Rela Sisihkan Uang demi Ibunda

Kesederhanaan AKP Ryanto Ulil menjadi sorotan setelah tewas ditembak rekannya sendiri, AKP Dadang Iskandar.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
Kesederhanaan AKP Ryanto Ulil menjadi sorotan usai tewas ditembak AKP Dadang Iskandar diduga berkaitan dengan tambang emas ilegal. 

TRIBUNJATIM.COM - Polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat, menjadi perbincangan belakangan ini.

Korban adalah AKP Ryanto Ulil sementara pelaku merupakan AKP Dadang Iskandar.

Penyebab sementara aksi ini adalah tambang emas ilegal.

Dadang melakukan aksi ini karena Ryanto Ulil menangkap pemilik tambang ilegal ini.

Sosok Ryanto Ulil lantas menjadi sorotan.

Ternyata, dia memiliki kehidupan sederhana.

Harta kekayaan AKP Ryanto Ulil pun hanya Rp150 juta.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: 3 Siswa SMKN 4 Semarang Jadi Korban Penembakan Polisi, Seorang Pelajar Berprestasi Tewas

Belakangan terungkap total harta kekayaan korban, AKP Ryanto Ulil Anshar hanya Rp 150 juta.

AKP Ryanto Ulil Anshar terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada tahun 2023 saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

Total harta kekayaan yang dilaporkannya sebesar Rp150 juta.

Berikut daftar harta kekayaan AKP Ryanto Ulil Anshar dilansir dari e-LHKPN KPK.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. ----

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. ----

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 150.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 150.000.000

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 150.000.000

Baca juga: Tingkah AKP Dadang Iskandar yang Tembak Rekan Polisinya Viral, Keceriaan Joget Sadbor Disorot

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar  yang tewas ditembak rekannya sendiri, yakni Kabag Ops Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar.
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar yang tewas ditembak rekannya sendiri, yakni Kabag Ops Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar. (TribunPadang.com)

Dia pun dikenal hidup sederhana.

Hal ini terbukti dari rumah dinasnya di Asrama Polisi.

Pada video yang diunggah di akun TikTok esxhonorer2024, terlihat di dalam rumah itu hanya ada satu kasur tanpa dipan.

Terlihat ada beberapa bantal dan guling di dalam kamar itu.

Tidak tampak ada lemari pakaian seperti kamar pada umumnya.

Kemudian di kamar sebelahnya, terlihat ada kayu dan besi untuk menggantung baju-baju AKP Ulil Ryanto.

Di ruangan tengah, terlihat barang-barang AKP Ulil sudah dikemas ke dalam dus dan kontainer plastik.

Tidak ada sofa di dalam rumah sederhana itu.

Hanya terlihat ada sebuah meja kayu panjang yang dialasi taplak.

Terlihat beberapa berkas-berkas milik AKP Ulil Ryanto sudah dikemas.

Di dalam rumah itu, tampak ada tas berwarna hijau bertuliskan Ulil 2012-WB.

"Tas kebanggaan milikmu kini akan pulang sebagai kenangan ke pangkuan ibumu pak kasat Ryanto Ulil..

Solok Selatan-Makassar," tulis akun esxhonorer2024.

Fakta lainnya, AKP Ryanto Ulil juga rela menyisihkan uang demi keluarga, terlebih ibundanya.

Pamannya, Brigjen TNI Elphis Rudy mengungkap bahwa AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan sosok polisi yang mulia terhadap keluarganya.

Hal itu terungkap dari isi dompet mantan kasat reskrim polres Solok Selatan tersebut.

Baca juga: AKP Ulil Ryanto Sempat Ingin Mundur dari Kepolisian, Kini Tewas Ditembak Sesama Polisi, Ibu: Nak

Foto Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar. Calon istri pilu rencananya menikah tahun depan batal digelar.  Polwan  Intelkam di Jakarta
Foto Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar. Calon istri pilu rencananya menikah tahun depan batal digelar. Polwan Intelkam di Jakarta (Youtube KOMPASTV)

Kata Elphis uang yang ada di dompet Ulil hanya Rp 70 ribu.

"Sebenarnya ini anak lurus, di dompetnya cuma ada Rp 70 ribu. Itu saya lihat," kata Elphis, dilansir dari Youtube Kompas TV.

Rupanya Kompol Ulil sengaja menyisihkan sejumlah uangnya dikumpulkan untuk memberikan kebutuhan untuk keluarganya.
 
Polisi berdarah Makassar itu sempat memberikan barang barang mewah untuk keluarganya di Makassar.
 
Pamannya, Ruben menunjukan kulkas dua pintu pemberian Ulil.

"Pemberian Ryan untuk keluarga, dibeli beberapa minggu sebelum tragedi terjadi," kata Ruben.

Kulkas dua pintu itu disimpan di rumah keluarga.

Ruben merasa sedih dan tak menyangka karena kulkas pemberian tersebut kini dipakai menyimpan makanan untuk tamu yang melayat ke rumah duka AKP Ulil.

"Kami sangat sedih karena kulkas ini dipakai untuk mengisi makanan untuk menjamu tamu saat jenazah Ryan tiba. Kebaikanmu tak terlupakan," kata Ruben.

Fakta-fakta tambang emas ilegal di Solok Selatan

1. Surga penambangan

Solok Selatan, surganya penambang illegal: Picu longsor hingga peristiwa polisi tembak polisi.
Solok Selatan, surganya penambang illegal: Picu longsor hingga peristiwa polisi tembak polisi. (IST)

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga AKP Dadang Iskandar melindungi aktivitas tambang ilegal.

Diketahui Solok Selatan merupakan surga pertambangan.

Bahkan, harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan seluas 28.840 hektar menjadi incaran negara lain.

Karena itu Solok Selatan dijuluki 'Bukit Emas' karena kekayaan alamnya yang melimpah, terutama dalam bentuk emas yang hampir selalu ditemukan di setiap bukit di wilayah Solok Selatan.

Sejarah mencatat bahwa aktivitas penambangan emas pertama kali dimulai oleh pemerintahan Belanda di wilayah ini.

Harta karun yang tersebar luas di Solok Selatan menjadi sasaran ambisi bagi para pemburu harta, baik dari tingkat lokal maupun internasional, termasuk dari China dan bahkan dari luar Sumatera Barat.

Lokasi tambang emas ternama di Solok Selatan berada di kawasan Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.

Baca juga: 4 Fakta Sosok Widiyanti Putri Wardhana, Anak Pengusaha Tambang Jadi Calon Menteri Prabowo

2. Setiap bulan hasilkan 30 kg emas

Menariknya, kabar telah tersebar bahwa China juga turut serta dalam aktivitas penambangan di area ini, dengan fokus pada penggalian harta karun berupa emas murni. 

Diperkirakan, setiap bulannya mereka mampu menghasilkan hingga 30 Kg emas, memberikan kontribusi yang signifikan bagi produksi emas di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berbagai metode digunakan untuk mengeksplorasi harta karun yang kaya akan emas murni.

Mulai dari teknik tradisional seperti manjae (mendulang) hingga penggunaan mesin modern seperti mendompeng (mesin PK), kapal, dan alat berat.

Tambang emas ilegal di Solok Selatan juga marak. Selain emas para penambang ilegal juga mengeruk material dari dasar Sungai Batang Hari.

Kapal-kapal kecil beratap terpal di pinggir Sungai Batang Hari juga sering terlihat guna mengangkut material yang diambil dari dasar sungai.

Berdasarkan data dari Wahana Lingkungan Hidup(Walhi) Sumatera Barat. aktivitas penambangan emas di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat tersebar di beberapa titik diantaranya di sepanjang aliran Sungai Batang Hari, Sungai Batang Bangko serta di Tambang Pamong dan Panggualan di Kecamatan Sangir.

Hasil investigasi Walhi pada tahun 2019, sedikitnya terdapat 28 titik tambang emas ilegal di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan 22 di antaranya sudah tidak aktif dan ditinggalkan begitu saja tanpa adanya upaya reklamasi.

 Sedangkan enam titik lainnya di aliran Sungai Batang Bangko masih aktif.

3. Tak tersentuh hukum

Tambang emas ilegal di Sumatera Barat menurut Walhi tidak pernah tersentuh hukum.

Hal tersebut dapat dilihat secara gamblang dengan maraknya aktivitas tambang. Bahkan lokasinya ada di pinggir jalan nasional.

Selain itu, ketika ada penangkapan oleh aparat terhadap pelaku tambang di Sumatera Barat yang ditangkap itu hanya pekerja di lapangan. Tidak ada pelaku atau pemiliknya yang ditangkap.

Bahkan imbas dari aktivitas tambang ilegal tersebut pada 18 April 2020 terjadi bencana tanah longsor di Ranah Pantai Cermin,  Kecamatan Sangir Batang Hari.

Kemudian terjadi tanah longsor lagi pada 11 Januari 2021 sebanyak enam penambang tertimbun longsor di lokasi tambang emas di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari. Saat itu empat orang dinyatakan meninggal dunia dan dua orang lainnya selamat.

Di lokasi yang sama, Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari sebanyak delapan orang meninggal akibat longsor di lubang tambang emas ilegal pada 10 Mei 2021.

Baca juga: Mbah Muniah Kehilangan 4 Jari Tangan karena Lomba Tarik Tambang, Anak Tak Rela: Tiap Hari Nangis

Selanjutnya 21 Agustus 2022, sebanyak tiga orang penambang tewas tertimbun bekas galian tambang emas di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari.

Terbaru, pada 30 Oktober 2023 seorang penambang emas tewas tertimbun longsoran di lokasi tambang Kimbahan Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari.

4. Polisi tembak polisi

AKP Dadang Iskandar diduga bekingi pengusaha tambang ilegal galian C di Solok Selatan.

AKP Ryanto Ulil sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap salah satu pengusaha tambang ilegal ini.

Setibanya di polres, AKP Ryanto Ulil didatangi AKP Dadang Iskandar. Tak lama kemudian terdengar suara tembakan.

AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ryanto Ulil dini hari sekira pukul 00.43 WIB, Jumat (22/11/2023).

Anggota Polres Solok Selatan sempat membawa Ulil ke Puskesmas Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan namun nyawanya tidak tertolong.

Pangkal masalah polisi menembak sesama polisi tersebut diduga lantaran kasus tambang ilegal.

----- 

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dan tribunsumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved