Tips Kelola Denyut Jantung dan Laju Saat Ikuti Event Lari ala Dokter Tirta Mandira Hudhi

Mulailah dengan laju berlari yang nyaman, lalu tingkatkan perlahan seiring bertambahnya kilometer.

Tidak baik juga saat terlalu tergesa-gesa melihat laju orang lain.

Sebab, yang paling penting adalah mendengar tubuh sendiri, karena kemampuan setiap orang berbeda-beda. 

Hal yang terpenting adalah mencapai garis finish dengan prima.

“Banyak pelari sering mengalami fase stuck atau merasa tidak berkembang. Tetapi dengan latihan yang terstruktur dan konsisten, tubuh akan beradaptasi dan kembali berkembang,” ungkap dr Tirta.

Selain performa, pemilihan sepatu yang nyaman sesuai dengan bentuk kaki, seperti kaki datar, normal, atau tinggi juga harus menjadi pertimbangan.

Sepatu yang tepat dikatakan dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi risiko cedera saat berlari.

Pastikan tubuh tetap terhidrasi dan konsumsi makanan ringan yang mengandung karbohidrat cepat serap, seperti gel energi setiap 30 hingga 45 menit.

Selain itu, tidak melewatkan waktu istirahat dengan cukup.

Sebab, istirahat seringkali menjadi hal yang tidak diperhatikan oleh pelari.

Tidur minimal tujuh hingga delapan jam sebelum berlari membantu tubuh memulihkan diri sekaligus menjaga konsistensi latihan.