Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mahasiswi Ungkap Cara Agus Lecehkan Dirinya Meski Tanpa Tangan, Banyak Korban? Polisi Beber Bukti

Setelah Agus angkat bicara di depan publik karena merasa dituduh, mahasiswi yang disebut menjadi korban juga muncul.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube TV One - TribunBogor
Mahasiswi Ungkap Cara Agus Lecehkan Dirinya Meski Tanpa Tangan, Banyak Korban? Polisi Beber Bukti 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Agus pria tak punya tangan jadi tersangka pemerkosaan kini menjadi sorotan.

Setelah Agus angkat bicara di depan publik karena merasa dituduh, mahasiswi yang disebut menjadi korban juga muncul.

Cerita si mahasiswi soal kronologi kejadian diungkap pendampingnya, Puteri Indonesia NTB 2023, Ade Lativa.

Polisi pun juga menjelaskan soal kasus yang terjadi Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Sebelumnya, publik menyoroti pengakuan Agus yang dijadikan tersangka oleh kepolisian lantaran kasus dugaan pemerkosaan.

Padahal diungkap Agus, ia tidak mungkin memerkosa wanita lantaran ia tidak memiliki tangan dan tak mampu memaksa korbannya akibat keterbatasan fisik yang dimilikinya.

Agus pun bercerita bahwa untuk kegiatan sehari-hari ia tidak bisa mandiri.

Setiap hari untuk aktivitas makan, mandi hingga mengganti baju Agus dibantu oleh sang ibu.

Atas masifnya dukungan untuk Agus Buntung dari publik, pihak korban akhirnya buka suara.

Pendamping korban bernama Ade Lativa mengungkap cerita versi korban yakni mahasiswi yang dilecehkan oleh Agus Buntung.

Baca juga: Padahal Tak Punya Tangan, Agus Bingung Dituduh Rudapaksa Mahasiswi, Ngaku Masih Diurus Orangtua

Dalam tayangan tv one news, Ade Lativa menceritakan kronologi kliennya diperdaya Agus Buntung.

Awalnya di awal Oktober 2024, korban bertemu tak sengaja dengan Agus di kampus.

Di pertemuan itu, korban merasa tidak nyaman dengan ucapan-ucapan Agus Buntung yang mengarah ke seksualitas.

"Keterangan dari korban, korban dengan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya. Jadi pertemuan pertama mereka di taman Udayana seperti yang sudah diberitakan. Di sana korban sedang duduk santai sambil membuat konten sendirian, sampai akhirnya didatangi oleh pelaku untuk diajak berkenalan, ngobrol ringan, membicarakan tentang keseharian, keluarga dan persoalan kuliah," imbuh Ade Lativa, melansir dari TribunBogor pada Senin (2/12/2024).

"Namun saat itu sempat terjadi beberapa percakapan-percakapan yang kurang nyaman terkait dengan seksualitas dan sebagainya yang membuat korban merasa kurang nyaman sampai akhirnya sempat menangis juga ketakutan," sambungnya.

Baca juga: Hotman Paris Heran Pria Disabilitas Jadi Tersangka Rudapaksa, Polisi Sebut Agus Beraksi Pakai Kaki

Tak cuma itu, korban juga syok saat mendadak diancam oleh Agus Buntung.

Di momen itulah akhirnya korban terpaksa menuruti permintaan Agus termasuk untuk pergi ke homestay alias penginapan.

"Pernyataan korban yang menjadi titik perhatian kami adalah di sana terjadi manipulasi dan ancaman yang dirasakan oleh korban di mana pelaku mengancam bahwa jika korban tidak menuruti permintaan dari pelaku maka pelaku akan membeberkan masalah-masalah yang sudah mereka sharing selama obrolan itu terhadap orang tua korban," ujar Ade Lativa.

"Korban merasa ketakutan dan akhirnya secara terpaksa menuruti permintaan-permintaan pelaku. Setelah ancaman itu terjadi, pelaku meminta korban untuk membawa dirinya ke sebuah homestay, akhirnya di sana terjadi pelecehan seksual fisik dari pelaku ke korban," sambungnya.

Selain ancaman, Ade menyebut pelaku yakni Agus sempat mengiming-imingi korban dengan ritual pembersihan dosa.

Kala itu korban bercerita kepada Ade bahwa ia sempat melawan permintaan Agus.

Tapi karena korban ketakutan, akhirnya ia menurut saja.

"Ketika masih di taman Udayana korban sempat melakukan perlawanan, korban tidak ingin, tapi modusnya saat itu korban diajak melakukan pembersihan untuk terlepas dari dosa masa lalu. Saat itu korban menyatakan 'saya tidak mau, saya bisa bertaubat sendiri'. Tapi pelaku mengancam 'akan membeberkan semua obrolan itu ke orang tua'. Saat ini korban sudah terikat dengan dirinya (pelaku)," kata Ade Lativa.

Bahkan diungkap korban, ia sempat melawan Agus Buntung di kamar penginapan.

Yakni dengan mendorong dan memberontak kala dirudapaksa.

Namun lagi-lagi korban mengaku tak berdaya karena diancam oleh Agus.

"Sebenarnya korban sudah sempat melawan juga namun ada ancaman lainnya, dikatakan (oleh pelaku) bahwa kalau melawan hidupnya hancur dan juga kalau teriak didengar orang mereka akan dinikahkan. Korban semakin ketakutan dan akhirnya setelah itulah baru kemudian korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian," ungkap Ade Lativa.

Baca juga: Apel ke Rumah Pacar Setelah Ujian, Remaja ini Jadi Tersangka Pemerkosaan, Bermula Minta Putus

Ade Lativa juga mengurai fakta mengejutkan.

Bahwa berdasarkan penelusuran timnya, korban Agus lebih dari satu.

Ade Lativa menyebut mahasiswi yang mengadu telah dilecehkan oleh Agus hingga dirudapaksa totalnya ada tujuh wanita.

"Korban yang melapor ini bukan satu-satunya korban. Di dalam kasus ini, dua saksi lainnya ini adalah korban lainnya. Jadi di dalam kasus ini sebenarnya ada tiga korban dari si pelaku dengan modus serupa. Kami sendiri sejauh ini sudah mengidentifikasi ada total tujuh korban yang sudah kami identifikasi sebagai korban dengan pelaku yang sama," kata Ade Lativa.

"Akan menjadi sangat lucu bagi korban untuk membuat-buat cerita ini dan seperti seakan bunuh diri melempar dirinya ke kubangan penghakiman masyarakat saat ini. Tentu saja apa yang korban katakan ini adalah benar sebenar-benarnya. Karena jika memang korban berbohong atau membuat cerita, itu sama korban bunuh diri, melempar dirinya ke persoalan yang merugikan diri sendiri. Ini kebenaran yang diungkap korban," sambungnya.

Baca juga: Nasib Eks Polwan Dulu Viral Ngaku Dipecat Imbas Tolak Pelaku Pemerkosaan Bebas, Kini Surati Gibran


Dituduh melecehkan tujuh wanita, Agus semakin syok.

Ditegaskan oleh Agus, ia tidak mungkin berani dan mampu melecehkan banyak wanita.

"Saya berani bilang tidak (tidak ada tujuh korban perkosaan). Kenapa seketika baru ada kejadian ini, semua langsung kayak gitu melaporkan yang tidak-tidak. Kalau memang ada anu dari awal dia sudah (laporkan) saya. Seketika ada kasus ini, dicari-cari kesalahan (saya)," tegas Agus Buntung.

"Tidak ada ancaman, ancaman seperti apa itu yang saya pengin tahu," tantang Agus.

Alasan Polisi Jadikan Agus Tersangka

Kasubdit IV Renakta Polda NTB AKBP Ni Made Pudjawati mengurai alasan penetapan tersangka kepada Agus Buntung.

Ternyata kasus Agus Buntung telah memenuhi unsur Pasal 6 huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). 

Dalam pasal 6 UU TPKS ini tidak hanya berbicara menuntut unsur paksaan dan kekerasan, melainkan juga berkaitan dengan unsur tindakan yang menyebabkan seseorang tergerak untuk melakukan kekerasan seksual.

"Kita sudah melakukan serangkaian kegiatan, pemeriksaan saksi-saksi, kita juga sudah menghadirkan ahli yang kemudian berdasarkan kesaksian ahli yang kemudian berdasarkan kesaksian ahli tersebut lah kita meningkatkan status yang bersangkutan dari saksi menjadi tersangka," ungkap AKBP Ni Made Pudjawati.

Selain itu, penyidik Polda NTB juga mengungkap pengakuan dari korban.

Para korban mengaku terpaksa mau disetubuhi Agus lantaran diancam aibnya bakal dibongkar.

"Tanggal 7 Oktober 2024, tersangka melakukan dugaan tindak pidana Pelecehan Seksual Fisik terhadap korban yaitu dengan cara melakukan tipu muslihat dan mengancam akan membongkar aib masa lalu korban kepada orang tuanya sehingga korban terpaksa mau melakukan persetubuhan," tulis keterangan postingan Polda NTB.

"Dia (pelaku) menggerakkan seseorang untuk mau melakukan suatu tindakan yang dia kehendaki sehingga orang tersebut tergerak. Ada unsur menekan suatu kondisi yang merasa takut sehingga tidak kuasa untuk menolak keinginan tersangka," pungkas AKBP Ni Made Pudjawati.

Dalam kasus tersebut, polisi berhasil memperoleh dua alat bukti yang kuat guna menjerat Agus.

Tak cuma bukti, polisi juga punya lima saksi yang menguatkan perilaku buruk Agus Buntung, yakni perempuan inisial AA, teman korban, pria penjaga homestay berinisial IWK, perempuan berinisial JBI, saksi sekaligus korban yang mengalami kejadian yang sama dengan korban utama, perempuan berinisial LA, saksi yang hampir jadi korban Agus, pria berinisial Y, teman korban.

Hotman Paris Heran

Pengacara kondang Hotman Paris rupanya ikut heran atas hal ini.

Hotman Paris menegaskan bahwa dirinya bakal melakukan penelusuran terhadap kasus yang menimpa Agus.

"Makanya aneh, ini aku lagi coba telusuri," tulis Hotman Paris di akun Instagram @hotmanparisofficial, Minggu (1/12/2024).

Menurut Hotman Paris, penetapan tersangka terhadap pemuda disabilitas tersebut tidak masuk akal.

Apalagi dalam menjalani kesehariannya, Agus Buntung juga harus dibantu orang tuanya.

"Kasian makan, mandi, buang besar pun dibantu gimana dia mau perkosa mahasiswi, gak masuk akal," terangnya, melansir Tribun Sumsel.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved