Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Jembatan Penghubung 2 Dusun di Mojokerto Putus, Tergerus Arus Sungai yang Meluap Akibat Hujan Deras

Jembatan Kedungudi, Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) putus diterjang aliran sungai

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
Kondisi jembatan putus diterjang aliran sungai Sadar, di Dusun Kedungudi, Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), Selasa (3/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Jembatan Kedungudi, Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) putus diterjang aliran sungai Sadar usai diguyur hujan lebat.

Derasnya aliran sungai merusak konstruksi penyangga diujung utara hingga ambrol dan memutus jembatan dari Dusun/ Desa Kedunggempol menuju Desa Kebondalem, Mojosari.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'i Afrida, dampak bencana mengakibatkan jembatan Kedungudi untuk sementara tidak bisa dilewati oleh masyarakat setempat.

"Akibat jembatan rusak memutus akses penghubung antar dusun di Kedungudi dengan Dusun Balongcangak," jelasnya kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).

Ia menjelaskan sungai Sadar meluap usai diguyur hujan intensitas tinggi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto, pada Senin (2/12/2024) sore.

Baca juga: Jembatan Putus Akibat Banjir di Sukamade Banyuwangi, Bupati Ipuk Pastikan Ketersedian Logistik

Dari keterangan warga setempat, Bapak Eko Kepala Dusun Kedung Gempol, akibat derasnya aliran sungai menggerus bagian pondasi diujung jembatan hingga membuatnya ambruk, pada Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

"Penyebabnya diduga kondisi jembatan sudah rapuh dan adanya sumbatan sampah yang berada di bawah jembatan, menggerus bantalan jembatan sehingga mengakibatkan jembatan putus," ungkap Kalaksa Yo'i Afrida.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengungkapkan jembatan Kedungudi adalah aset milik Dinas PU Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: Ikuti Google Maps, Mobil Jatuh ke Sungai usai Lewati Jembatan Terputus, Semua Penumpangnya Tewas

Pembangunan jembatan pada 2008, dengan panjang jembatan sekitar 30 meter dan lebar 2,5 meter.

"Untuk luas area yang terdampak  panjang kurang lebih 20 meter dan lebar 2,5 meter," ucap Khakim.

Menurutnya, dampak jembatan putus menyebabkan aktivitas warga terganggu karena mereka harus memutar jauh ketika menuju sekolah dan areal pertanian.

Baca juga: Jembatan Penghubung 2 Desa di Ngawi Ambrol Diterjang Banjir dan Longsor, Warga Harus Memutar

"Akses anak SDN Kedung Gempol dan MI Lontar (Desa Kebondalem) memutar ke timur melintasi Desa Jotangan dengan jarak 3,618 Km. Para petani ke area persawahan Dusun Lontar memutar melewati Desa Jotangan dengan jarak 3,618 Km," bebernya.

Baca juga: UMK Kabupaten Mojokerto 2025 Berpotensi Naik Rp300 Ribu, Pemkab Tunggu Formulasi Perhitungan

Dikatakan Khakim, petugas BPBD bersama OPD terkait telah berada di lokasi untuk penanganan pasca bencana.

"Kondisi terkini jembatan tidak bisa dilalui oleh masyarakat," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved