Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengasuh Siram Bayi Menggunakan Air Panas di Daycare, Kesal Asuhannya BAB dan Selalu Nangis

Seorang pengasuh daycare di Kota Depok tega menyiram bayi menggunakan air panas. Penganiayaan bayi itu dilakukan oleh pengasuh berinisial S.

Editor: Torik Aqua
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi bayi - Pengasuh daycare di Depok, Jawa Barat nekat siram bayi asuhannya menggunakan air panas 

Ketika ingin menolong balita itu, Tata justru memukul tangan Anti.

Seorang pengasuh di daycare Wensen School, Anti yang kini sudah resign mengungkap tersangka Meita Irianty (37) tak hanya aniaya balita dan bayi, tetapi juga lakukan kekerasan verbal ke guru.
Seorang pengasuh di daycare Wensen School, Anti yang kini sudah resign mengungkap tersangka Meita Irianty (37) tak hanya aniaya balita dan bayi, tetapi juga lakukan kekerasan verbal ke guru. (Warta Kota/Ramadan LQ)

"Aku juga baru, belum aku telusuri lebih dalam gitu, jadi keganjalnya mungkin pas di awal-awal aja, tapi pas makin ke sini kok ya kaya gitu, bahkan juga perlakuannya beliau tuh kaya gitu, bukan terhadap korban aja, tapi terhadap kami para guru," ucapnya.

"Iya, dengan mata kepala saya langsung. (Saya lihat korban) dilempar, ditoyor, dicubit," lanjut Anti.

Ia mengaku hanya bertahan tiga bulan di daycare Wensen, kemudian memutuskan untuk resign atau mengundurkan diri. 

Anti bahkan disuruh bekerja di luar tugasnya layaknya asisten rumah tangga (ART) dengan gaji Rp250.000.

"Kerjanya ya mungkin bisa dibilang kaya pembantu ya, dibandingkan yang sebelum-sebelumnya. (Gaji) jauh dari kesepakatan, karena kerja di situ dengan gaji Rp250 ribu per minggu saya melingkupi harus mencuci hordeng, kamar anak-anak, mencuci baju anak-anak, membersihkan kulkas, dapur," kata dia. 

Baca juga: 6 Fakta Viral Penganiayaan Anak di Daycare Pekanbaru: Laporan Sejak Mei 2024 hingga Direkam Pengasuh

Anak yang dititipkan diberi makan nuget dan telur setiap hari

Sebelumnya fakta lain kasus Tata bahwa anak-anak yang dititipkan tersebut tidak mendapat perlakuan manusiawi, di antaranya soal pemberian makanan.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum korban penganiayaan, Irfan Maulana.

Irfan menjelaskan hal itu diketahui usai dirinya mendapat informasi dari sejumlah saksi yang memang bekerja di lokasi tersebut.

"Kondisi makanan untuk anak-anak ini sangat tidak layak. Jadi mereka itu hanya diberi makan nuget dan telur setiap hari," kata Irfan kepada wartawan, Jumat (16/8/2024), dikutip dari Tribunnews.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan anak-anak bahkan kata Irfan, para guru di daycare tersebut sampai hari patungan untuk membeli makanan layak.

Ia juga menerangkan tempat penitipan anak itu sejatinya tidak memiliki izin dari instansi terkait.

"Kami melihatnya begitu miris kondisi daycare, mulai dari perizinannya tidak ada perizinan. Kadang-kadang guru-guru sampai patungan untuk memberikan makanan layak terhadap anak-anak ini," katanya.

Tak hanya itu, saksi-saksi yang merupakan pengasuh serta mengetahui kejadian itu pun kini dikatakannya masih merasa trauma.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved