KMM UNISMA Gelar Pelatihan Branding dan Digital Marketing Susu Kambing, Bantu Tingkatkan Penjualan

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Melalui Program Kandidat Magister Mengabdi (KMM), Universitas Islam Malang (UNISMA) menggelar penyuluhan pembuatan branding dan pemasaran produk kepada peternak kambing perah di Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Senin (9/12/2024).

Penyuluhan yang digelar mahasiswa Prodi Magister Peternakan UNISMA ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya dalam memberikan kebermanfaatannya kepada masyarakat.

Pada kegiatan ini, masyarakat peternak kambing mendapat penyuluhan terkait branding dan pemasaran produk. Padahal, branding merupakan identitas produk kepada konsumen.

Melalui identitas merek yang menarik, produk akan mendapat perhatian konsumen dan membuat produk mudah dikenali di antara berbagai pilihan produk sejenis di pasaran.

Pemberian merek pada produk juga dapat menciptakan kepercayaan konsumen, meningkatkan persepsi nilai produk, dan membantu meningkatkan daya tarik produk dengan cara menciptakan kesan profesional.

Baca juga: Gandeng Unisma, Unitomo Kembangkan Layanan dan Bisnis Laundry Dalam Proyek Pengabdian Masyarakat

"Kami melihat peternak belum maksimal melakukan penjualan susu kambing. Padahal, susu merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh," kata mahasiswa KMM UNISMA, Ayu Mufidah.

Di Kabupaten Pamekasan sendiri, usaha susu kambing masih didominasi oleh peternakan rakyat. Pengenalan produk dan strategi pemasaran perlu dilakukan sebagai upaya memaksimalkan penjualan.

Baca juga: Hasil Visum 1 Keluarga Tewas di Pamekasan, Keracunan Bambu yang Direndam di dalam Sumur

Tidak hanya materi penyuluhan, peternak juga mendapat bimbingan dalam pembuatan brand, memberikan merek pada produk, hingga pembuatan media sosial sebagai wadah promosi produk.

Kegiatan penyuluhan ini disambut antusiasme peternak. Peternak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan hingga bimbingan praktik pembuatan branding dan promosi menggunakan media sosial Instagram.

"Sebelumnya kami menjual susu dengan polosan. Tentu praktik ini membantu kami mengenalkan susu kami kepada konsumen," ungkap peternak, Rizal.