Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

3 Tiga Hari Tak Bisa Tidur, Warga Desa Tempuran Mojokerto Cemas Banjir Tak Kunjung Surut

Sejumlah warga memilih tidak mengungsi meski rumahnya terendam banjir selama tiga hari di Desa Tempuran, Sokoo, Mojokerto

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
Aktivitas warga terendam banjir tiga hari di Desa Tempuran, Sokoo, Mojokerto, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sejumlah warga memilih tidak mengungsi meski rumahnya terendam banjir selama tiga hari di Desa Tempuran, Sokoo, Mojokerto, Jawa Timur.

Mereka beraktivitas seperti biasa di tengah banjir, bahkan ada warga tetap terjaga selama tiga hari tidak tidur.

Alasannya warga tidak mengungsi selain tidak memiliki famili dekat di Mojokerto, mereka menjaga rumah dari kejadian yang tidak diinginkan.

Amita (57) warga Dusun/ Desa Tempuran, mengatakan dirinya tetap terjaga meskipun rumahnya terendam banjir sekitar 40-50 sentimeter. Ia cemas selalu memantau air banjir yang masuk ke rumahnya setiap malam, sehingga tidak bisa tidur.

"Tidak mengungsi, di rumah saja meski kondisinya banjir kan masih bisa lihat rumah. Saya sudah tiga malam tidak tidur, ya saya cek ketinggian air di dalam rumah," ungkap Amita, Selasa (10/12/2024).

Baca juga: 6 Kecamatan di Jombang Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 60 Cm, Banyak Warga Pilih Mengungsi

Ia mengungkapkan warga di sini sudah terbiasa menghadapi banjir yang melanda setiap tahun. Dirinya tidak akan mengungsi dan tetap bertahan di rumahnya.

"Kita tidak bisa lari dari banjir, dihadapi saja karena memang sudah terbiasa. Sempat surut sedikit, terus hujan deras lagi kemarin. Tadi sore banjir naik lagi, tambah parah, tambah sedih," kata Amita.

Dirinya berharap banjir di desanya cepat surut, jangan sampai terulang  bencana banjir dua tahun lalu yang surut hingga lebih dari dua pekan.

Baca juga: Tinjau Dapur Umum Korban Banjir di Mojokerto, Khofifah Masak Bareng Tagana dan Makan Bersama Warga

Dampak banjir aktivitas warga lumpuh total khususnya sekolah SD dan TKNP Pertiwi di Desa Tempuran diliburkan sampai banjir surut total.

"Semoga banjir cepat surut, kita bisa beraktivitas lagi dan anak-anak kembali sekolah," ujar Amita.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'i Afrida, menjelaskan banjir di Desa Tempuran mengalami kenaikan signifikan pada sore ini. Penyebabnya, cuaca hujan intensitas tinggi yang terus mengguyur Mojokerto dan banjir kiriman dari wilayah Jombang.

Baca juga: Susuri Kampung yang Tergenang Banjir di Mojokerto, Khofifah Bagikan Nasi Bungkus pada Warga

"Hujan deras dari kemarin sama tadi siang, sampai malam ini sehingga air yang kita pompa tidak optimal karena kondisi sungai meluap. Diperparah kiriman dari wilayah Jombang, sehingga di Tempuran otomatis naik," bebernya.

Kalaksa Yo'i Afrida, bersama pejabat Pemprov Jatim meninjau langsung kondisi banjir terkini di Tempuran malam ini dan mendapati kenaikan debit sungai, sehingga banjir belum surut.

Baca juga: Banjir di Tempuran Mojokerto Buat Warga Sengsara, Aktivitas Lumpuh, Sekolah Diliburkan

"Ketinggian air (Banjir) di rumah warga sekitar 50-70 sentimeter. Petugas kita siagakan di lokasi, antisipasi kenaikan debit sungai Afvour Watudakon maupun Afvour Jombok di Desa Tempuran," ujar 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved