Berita Tulungagung
Respon APINDO Tulungagung Soal Kenaikan UMK 6,5 Persen, Akan Tetap Melaksanakan Meski Dirasa Berat
Dewan Pengupahan Kabupaten Tulungagung telah memutuskan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar 6,5 persen
Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dewan Pengupahan Kabupaten Tulungagung telah memutuskan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar 6,5 persen, Selasa (10/12/2024).
Dengan persentase ini, UMK Tulungagung naik dari Rp 2.320.000 di tahun 2024 menjadi Rp 2.470.800 di tahun 2025.
Kenaikan ini mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) nomor 16 tahun 2024, tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Tulungagung, Nur Wakhidun, mengaku kenaikan UMK ini memberatkan pengusaha.
Pihaknya mengusulkan kenaikan UMK 2025 ini sebesar 5 persen, sesuai kenaikan ekonomi di Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Bocoran UMK Kota Kediri 2025 yang Rencanakan Naik 6,5 Persen
“APINDO mengacu pada data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan di Tulungagung sebesar 5 persen. Karena itu kami usul ada kajian ulang,” jelas Nur Wakhidun.
Namun usulan APINDO ini mentah, karena adanya Permenaker 16 tahun 2024 yang menetapkan 6,5 persen.
Menurutnya, kenaikan ini akan memberatkan bagi para pengusaha yang belum pulih kondisinya sejak pandemi Covid-19.
Baca juga: UMK Tulungagung 2025, Diusulkan Rp 2.470.800, Naik Rp 150 ribu, Perusahaan Wajib Menerapkan
Apalagi pemerintah berencana menerapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12,5 persen.
Dua komponen ini akan menekan pengusaha dan memaksa untuk menghitung ulang operasional perusahaan.
“Kami mengusahakan untuk tidak ada PHK (pemutusan hubungan kerja),” ucap Nur Wakhidun.
Baca juga: 8 Hari Lagi UMK 2025 Diumumkan, Cek Besaran UMP 6 Provinsi di Pulau Jawa Setelah Kenaikan 6,5 Persen
Namun pengusaha kuliner ini mengaku, tidak menutup kemungkinan banyak pengusaha yang menutup gerai usahanya.
Penutupan ini bagian dari pengurangan beban operasional karena kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.
Sebelum ada kenaikan UMK ini, banyak gerai pengusaha yang sudah ditutup.
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.