Berita Viral
Nasib Terbaru Pasutri Lansia Telantar Ditinggal 5 Anak, Kini Anaknya Pilu Baru Tahu dari Sosmed
Begini nasib terbaru pasutri lansia yang telantar karena ditinggal 5 anaknya dan huni bedeng sempit, akhirnya ditemui sang anak usai viral di sosmed.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kini nasib terbaru pasutri lansia yang telantar setelah ditinggal 5 anaknya di bedeng sempit.
Sang anak akhirnya muncul setelah kedua orang tuanya itu viral di sosial media.
Awalnya, pasangan suami istri lansia ini begitu viral setelah kondisi mereka yang kurus kering dan memilukan.
Pasangan suami-istri lanjut usia (lansia) yang ditemukan tinggal di rumah bedeng berbahan kayu itu mengiris hati netizen di media sosial.
Rumah bedeng yang ditempatinya itu pun dalam kondisi tidak layak huni.
Kisahnya viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @infolubuklinggau.
Dalam video yang diunggah dan kini viral, diketahui dua lansia itu bernama Cik Dong (64) dan Muya (65).
Keduanya tinggal di rumah bedeng berukuran kecil di kawasan RT 01, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Kondisi keduanya tampak kurus kering dan tidur di atas tikar tipis tanpa adanya lampu maupun air bersih.
Bahkan, Cik Dong diketahui tidak lagi berjalan lantaran kondisinya yang telah renta.
Baca juga: Punya 5 Anak, Pasutri Lansia Hidup Terlantar usai Putranya Masuk Penjara, Menantu: Pergi dari Rumah
Selama ini, mereka bertahan hidup dengan mendapatkan makanan dari warga sekitar.
Dinas Sosial Kota Lubuklinggau yang mendapatkan kabar tersebut langsung melakukan evakuasi terhadap keduanya dengan membawa mereka ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Hasil pemeriksaan, suami-istri dinyaakan mengidap penyakit paru-paru sehingga harus menjalani perawatan.
"Keduanya sudah berada di rumah sakit dan sekarang masih menjalani perawatan karena menderita TB Paru," kata Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Lubuklinggau, Fahmi Zuriansyah, Selasa (10/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Fahmi mengatakan, Cik Dong dan Muya hanya tinggal berdua tanpa didampingi kelima anaknya di dalam kontrakan.
Kondisinya diperparah dengan lokasi rumah bedeng yang mereka tempati tidak layak huni.
Sehingga, keduanya pun diduga terkena penyakit paru-paru karena kondisi tempat tinggal mereka yang miris.
"Mereka terdata sebagai warga Musi Rawas, sehingga kita akan berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada keduanya," ujarnya.
Baca juga: Nasib WNI Rampok dan Lukai Pasutri Lansia di Jepang Demi Main Judi Online, Bantah akan Membunuh
Video viral Cik Dong dan Muya akhirnya sampai kepada anak kedua mereka bernama Sudarto yang tinggal di Bengkulu.
Sudarto langsung bergegas menuju Kota Lubuklinggau untuk melihat kondisi ibu dan ayahnya tersebut.
Sudarto mengatakan, kedua orang tuanya semula tinggal bersama dia di Bengkulu.
Akan tetapi, mereka memaksa untuk pamit ke Lubuklinggau untuk menemui anak ketiganya di Lubuklinggau.
"Saat saya telepon adik saya di Lubuklinggau, katanya benar ibu dan bapak tinggal bersamanya. Tapi tiga bulan lalu, orangtua saya pergi tanpa izin sehingga keberadaannya tidak diketahui," kata Sudarto.
Baca juga: Nasib Makam Pasutri di Bulukumba Dibongkar Gegara Beda Dukungan di Pilkada, Wabup: Jadi Pelajaran
Sudarto merasa sangat bersyukur dapat menemui orangtuanya kembali.
Sebab, ia pun selama ini tak mengetahui keberadaan Cik Dong maupun Muya.
Video viral kedua orangtuanya itu sempat dihujat dan menuding anak-anak dari pasangan lansia tersebut sengaja menelantarkan orangtua mereka.
"Saya tidak menelantarkan orangtua saya. Sebusuk apapun orangtua saya, itu tetap orangtua saya. Saya siap dihujat, saya pasrah. Kami sudah cari ke mana-mana, tapi baru ini ketemu setelah viral di medsos," ungkapnya.

Ketika pergi dari Bengkulu, Sudarto mengaku bahwa orang tuanya itu masih gemuk.
Hanya saja, Cik Dong memang diakui dalam kondisi sakit-sakitan.
"Enam bulan lalu tidak sekurus ini. Saya memang tidak bisa membantu biaya orangtua karena keterbatasan biaya. Anak saya empat, kerja pun sebagai buruh kebun kopi," ujarnya.
Ke depan, Sudarto pun mengaku akan tetap merawat kedua orangtuanya meskipun dengan keterbatasan biaya.
"Saya akan merawat sendiri," katanya.

Awalnya, kehidupan mereka terungkap setelah Ratih warga yang prihatin terhadap kondisi mereka mengunggah sebuah video.
"Saya lihat nenek itu terbaring di lantai (teras depan rumah) ternyata kondisinya sakit seketika itu saya langsung kasihan," kata Ratih, Senin (9/12/2024), melansir dari TribunSumsel.
Kemudian Ratih langsung mendekati nenek tersebut dan ternyata di dalam ada suaminya juga sakit, karena kebingungan akhirnya Ratih memvideokan pasangan suami istri tersebut.
Ratih berharap video tersebut dapat sampai kepada anak-anak mereka dan mengetuk hati mereka untuk segera menjemput kedua orang tuanya.
"Saya tidak ada niat lain mau pansos (panjat sosial) atau apa tapi memang karena murni saya kasihan," ujarnya.
Baca juga: Pasutri Lansia Sakit-sakitan Tidur di Teras Depan Rumah, Tak Ada Anak Jenguk, Tetangga Pilu
Sementara Leni warga setempat menuturkan bila pasangan suami isteri tersebut tinggal di lingkungan mereka baru satu setengah bulan terakhir.
Hanya saja mereka tidak mengetahui kapan dan waktu pasangan suami istri tersebut pindah ketempat tersebut dan siapa yang mengantarnya.
Warga setempat selama ini mengetahui bila bedeng yang selama ini kosong tersebut kini penghuni pasangan suami dengan kondisi sakit-sakitan.
"Tinggal di sini (RT 01 Kelurahan Ulak Surung) satu setengah bulan terakhir dan saat pindah yang laki-laki memang sudah sakit dan istri sehat," ungkapnya.
Baca juga: Viral Dua Remaja Yatim Piatu di Tulungagung Dikabarkan Terlantar, Pemkab Pastikan Sudah Beri Bantuan
Ketika tinggal dilingkungan RT 01 Kelurahan Ulak Surung, Cikdong masih dalam keadaan sehat dan kerap berbelanja warungnya.
"Sering belanja tempat saya, pernah beli teh, beli sabun, beli kecap, pernah karena kasihan saya kasih," ujarnya.
Leni menambahkan, satu Minggu terkahir Cikdong memang jarang terlihat dan mereka sempat mengira bila pasangan lansia tersebut sudah pindah.
"Semasa sehat (Cikdong) mampu berjalan, kadang kami lihat mereka ngambil daun ubi pinggir jalan untuk lauk, tapi seminggu tidak terlihat kami kira pindah," ungkapnya.
Dirawat di Rumah Sakit
Kini, pasangan lansia itu dirawat di rumah sakit Siti Aisyah setelah mendapat jaminan dari Pemkot Lubuklinggau.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Fahmi Zuhriansyah mengungkapkan awal mula pasutri lansia itu bisa hidup terlantar.
Fahmi menceritakan selama ini pasutri ini ikut anaknya di Jogo Boyo setelah rumah mereka di Desa Muara Kati Kabupaten Musi Rawas hangus terbakar.
Kemudian oleh anaknya kedua orang tuanya itu dibawa ke Lubuklinggau tinggal bersama keluarga anaknya.
Namun, dalam perjalanannya anaknya tersebut masuk penjara dan kedua pasutri tersebut terpaksa tinggal dengan menantunya.
"Menantunya yang sudah datang tadi ngaku bila mertuanya itu pergi dari rumah, mereka sudah berusaha mencari beberapa bulan terakhir tapi tidak ditemukan," ujarnya.
Kemudian untuk tindak lanjutnya, akan dipastikan apakah akan dikembalikan dengan menantunya atau mereka akan ikut anaknya yang lain.
"Kita upayakan mereka sembuh dulu, sembari nanti kita koordinasi dengan keluarganya," ungkapnya.
Selama ini, Muya dan Cikdong mengandalkan belas kasihan dari masyarakat RT 01 Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubukinggau Utara II tempat mereka ngontrak sementara.
Kondisi kesehatan kedua pasangan suami istri ini sekarang perlahan-lahan sudah membaik setelah menjalani perawat di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubukinggau.
Kabag TU sekaligus Humas Rumah Sakit Siti Aisyah Lubukinggau, Devy Riane Sari menyampaikan kedua pasangan suami istri tersebut masuk rumah sakit pukul 17.00 Wib.
"Kemaren langsung pemeriksaan dan hasilnya ada penyakit kronis perlu perawatan khusus," ungkapnya pada wartawan, Selasa (10/12/2024).
Baca juga: Pasutri Lansia Bondowoso Terlantar di Bali Viral, Status Terungkap, Dinsos Sebut Sudah Dievakuasi
Devy menyampaikan sekarang keduanya di rawat di ruang Al - Amin dan sudah dikunjungi oleh Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Dinas Sosial Provinsi Sumsel dan Kapolres.
"Sekarang dipasang infus dan oksigen, Alhamdulillah sudah kita tangani dulu," bebernya.
Sebelumnya, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Fahmi Zuhriansyah menyampaikan kedua lansia tersebut kini sudah dibawa dan ditangani di rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau karena kondisinya sudah lemah.
"Walaupun tidak ada identitas kependudukan tetap dilakukan pertolongan pertama sampai diupayakan pulih," ungkap Fahmi pada Tribunsumsel.com, Senin (9/12/2024) malam.
Fahmi mengaku kini tengah berkoordinasi dengan dinas sosial Kabupaten Musi Rawas (Mura) untuk mencari identitas kependudukan dari kedua lansia tersebut.
"Sekarang tengah kita upayakan mencari identitasnya, karena keduanya ngaku identitas mereka hilang, kita tengah koordinasi dengan Dinsos Mura," ujarnya.
Kemudian untuk kelima anak-anaknya sudah diberitahu terutama yang di wilayah Bengko Curup Bengkulu, di Desa Durian Remuk Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Lampung.
"Mereka sudah kita kabari dan mereka akan datang melihat orang tuanya," ungkapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pasutri lansia telantar
ditinggal 5 anak
Cik Dong bin Cik Ateh
Muya binti Taot
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tangkap 3 Pengedar Narkoba, Polisi Miris Malah Tangkap Teman Sendiri yang Ternyata Pengepulnya |
![]() |
---|
Kirtam Resah Air Sumur Jadi Bau dan Hitam karena Limbah MBG, Tak Layak Dipakai Mandi Warga |
![]() |
---|
Karyawati Toko Santai Ambil Uang dari Laci Kasir hingga Rp 480 Juta, Pemilik Tahu setelah 3 Tahun |
![]() |
---|
Pekerjaan Baru Wahyudin Setelah Dipecat PDIP, Gaji Rp 100 Juta Amblas Kini Cuma Rp 200 Ribu |
![]() |
---|
Alasan Rakyat Gerah Dengar Strobo Bunyi Tot Tot Wuk Wuk di Jalan, Pengamat Singgung Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.