Berita Viral
Dalang di Balik 'Pabrik' Uang Palsu di UIN Alauddin, Polres Gowa Amankan Ratusan Juta, Rektor: Maaf
Ramai sorotan soal penemuan pabrik uang palsu yang diproduksi di sebuah kampus yakni UIN Alauddin Makassar, berikut penemuan selengkapnya Polres Gowa.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terkuak siapa saja yang terlibat dalam kasus adanya uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Dugaan pabrik uang palsu terjadi di UIN Alauddin Makassar belakangan ini memang menghebohkan publik.
Berawal dari penemuan Polres Gowa terhadap peredaran uang palsu di sekitar UIN Alauddin Makassar.
Polres Gowa membongkar peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.
Uang palsu itu diduga diproduksi di kampus UIN Alauddin.
Nilainya disebut mencapai ratusan juta rupiah.
Sejumlah alat bukti yang digunakan mencetak uang palsu telah diamankan polisi.
Terduga pelaku juga melibatkan pegawai kampus.
Pengungkapan peredaran uang palsu berawal saat polisi mengamankan seorang terduga pelaku.
Kapolsek Pallangga Iptu Firman mengaku kasus tersebut telah ditangani Polres Gowa.
Baca juga: Didin Nangis Beri Kembalian Rp 45 Ribu ke Pembeli Cilung, Ternyata Dapat Uang Palsu, Sakit 3 Hari
"Di Polres (yang tangani), komunikasi dengan bapak Kapolres atau Kasat Reskrim," ujarnya kepada wartawan
Sementara Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar tak menampik hal tersebut.
"Sabar dulu ya," katanya, Sabtu (14/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Tribun-Timur.com, Senin (15/12/2024).
Kasus dugaan peredaran dan produksi uang palsu ini masih dalam pengembangan pihak kepolisian.

Belum diketahui kronologi kasus dugaan peredaran dan produksi uang palsu ini.
Hingga saat ini TribunGowa.com, masih berupaya mengkonfirmasi pihak berwajib .
Kampus II UIN Alauddin berada di Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Terbongkarnya pabrik uang palsu di UIN kini viral di media sosial.
Polisi disebut telah menggerebek gedung perpustakaan UIN Alauddin tempat memproduksi uang palsu.
Baca juga: Iwan Ngaku Kapok 2 Kali Masuk Penjara, Pakai Uang Palsu untuk Belanja, Buat Pedagang Samarinda Resah
Uang palsu diproduksi diperkirakan sudah mencapai ratusan juta.
Namun tak ada police line atau garis polisi terpasang disekitar perpustakaan UIN Alauddin.
Sejumlah mahasiswa tetap beraktivitas seperti biasanya di kampus UIN Alauddin.
Pengungkapan peredaran uang palsu berawal saat polisi mengamankan seorang terduga pelaku.
Pelaku melibatkan pegawai kampus UIN Alauddin.
Kapolsek Pallangga Iptu Firman mengaku kasus tersebut telah ditangani Polres Gowa.
"Di Polres (yang tangani), komunikasi dengan bapak Kapolres atau Kasat Reskrim," ujarnya kepada wartawan
Sementara Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar tak menampik hal tersebut.
"Sabar dulu ya," katanya, Sabtu (14/12/2024)
Kasus dugaan peredaran dan produksi uang palsu ini masih dalam pengembangan pihak kepolisian.
Baca juga: Modus Pria Blitar Dapat Cuan Gegara Edarkan Uang Palsu, Diciduk Polisi di Rumah Berkat Rekaman CCTV
Seorang mahasiswa mengaku baru mengetahui kabar dugaan uang palsu itu setelah viral di sosial media (sosmed)
"Iye baru tahu setelah viral bilang ada uang palsu beredar," ujarnya.
Apalagi ia tidak pernah melihat polisi melakukan penggerebekan di kampus UIN Alauddin Makassar.
"Kita baru tahu setelah viral ini di sosmed," kata mahasiswa itu saat ditemui di kantin rusunawa depan perpustakaan Syekh Yusuf Kampus UIN Alauddin Makassar.

Sementara itu sebagai pimpinan tertinggi civitas akademika di UIN Alauddin, rektor menanggapi dengan memohon maaf.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, tak ingin berspekulasi soal uang palsu di UIN Alauddin.
Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan polisi.
"Maaf, saya belum bisa menyampaikan (informasi) apa-apa, karena belum ada penyampaian resmi dari polisi ke kampus," kata Prof Hamdan.
Menurut Hamdan, jika terbukti melakukan tindak kriminal maka sanksi akademik yang tegas akan diambil.
"Kami tegaskan bahwa pelaku yang ditangkap adalah murni oknum," katanya.
Apalagi nformasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus.
Polisi belum mengeluarkan pernyataan detail kasus ini.
Begitupula tak ada penyampaian resmi dari polisi ke pihak kampus.
"Pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi dan bila terjadi pelanggaran hukum, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan," ujarnya.
Baca juga: Pemilik Kos Tak Tahu Penghuni Racik Uang Palsu Rp132 Juta di Kamar, Ketahuan saat Beli Ayam Penyet
Ashabul Kahfi memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polres Gowa atas keberhasilan membongkar kasus pabrik uang palsu yang diduga beroperasi di lingkungan Kampus UIN Makassar.
Ini merupakan langkah positif dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Ia mendesak pihak kepolisian untuk menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat merugikan citra institusi pendidikan.
"Segera bongkar dan ungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini serta proses mereka sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Ashabul Kahfi, Minggu (15/12/2024).
Ia mendukung penuh pernyataan Rektor UIN Alauddin Makassar bahwa ini adalah tindakan oknum yang tidak mencerminkan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Untuk itu, ia meminta agar polisi terus berkoordinasi dengan pihak kampus dalam penyelidikan ini.
Mengingat kasus ini diduga terjadi di lingkungan kampus dan melibatkan oknum dari dalam institusi, penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dapat diproses secara transparan dan adil.
Selain itu, meminta masyarakat untuk tidak memberikan penghakiman yang berlebihan terhadap institusi pendidikan seperti UIN Makassar.
Biarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita harus bersabar menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian agar kasus ini dapat diselesaikan dengan tuntas tanpa merusak nama baik lembaga pendidikan," tambah Ashabul Kahfi.Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan di lingkungan kampus dan menjaga kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan.

Kasus ini juga menyita perhatian Guru Besar UIN Alauddin, Prof Qasim Mathar.
Prof Qasim Mathar menyebut apabila ada hal buruk terjadi di dalam satu rumah, maka itu menandakan kepala rumah tidak melaksanakan fungsi kontrol internal.
"Kontrol internal yang tidak dilakukan, baru tersingkap ketika ada kejadian yang melahirkan berita besar," ujar Prof Qasim Mathar, Sabtu (14/12/2024).
Apalagi seseorang pemimpin akan dikenang dengan peristiwa-peristiwa besar di zamannya, yang baik dan buruk.
Namun biasanya, peristiwa besar yang buruk walau lebih sedikit, bisa membuat lupa mengenang peristiwa besar yang baik walau lebih banyak.
"Di situlah ketidakadilan sejarah. Lebih tegasnya seperti peribahasa nila setitik merusak susu sebelanga. Hendaknya senantiasa diingat saat seseorang menjadi pemimpin," ujar Prof Qasim Mathar.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
UIN Alauddin Makassar
Polres Gowa
pabrik uang palsu
kampus UIN Alauddin
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Bikin Rugi Negara Rp 2,9 Miliar, Pengurus Desa Dikelabuhi |
![]() |
---|
Kesaksian Warga saat Polisi Temukan Bima di Malang, Langsung Dirangkul dan Dibawa Naik Mobil |
![]() |
---|
Imbas Diduga Ribut dengan Warga, Imam Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Mengundurkan Diri: itu Joget |
![]() |
---|
Habiskan Rp 229 Juta, Warga Tak Terima Lapangan Desa Cuma Diurug Tanah Empang: Uangnya Kemana? |
![]() |
---|
Nasib Zabidi, Pria yang Ngaku Orang Dekat Presiden, Kini Istri Minta Polisi Bebaskan Suaminya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.