Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Awal Mula Wanita di Surabaya Dijebak Casting Palsu, Curiga Sejak Disuruh Ganti Dress Motif Bunga

Seorang wanita asal Surabaya bercerita keapesannya ketika tertipu casting iklan yang ternyata palsu, foto tak senonoh kini akhirnya baru tersebar.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun-Medan.com, Kompas.com
Ilustrasi pengalaman wanita Surabaya yang terjebak casting iklan palsu 

Setibanya di unit kamar apartemen tersebut, korban GN disuruh mengisi buku daftar hadir, laiknya tempat kantoran.

Namun, ia merasa hal itu tak ubahnya akal-akalan dari pihak agensi abal-abal tersebut agar memberi kesan seperti proses casting profesional. 

Bahkan, ia sempat dibuat bertanya-tanya. Karena, saat mengisi daftar hadir di meja penerimaan tamu, dirinya melihat ada banyak daftar nama perempuan lainnya. 

"Saya sempat tanya kepada pelaku, 'kok sepi apakah yang lain sudah selesai proses castingnya.' Lalu, pelaku menjawab, 'iya sudah baru pada pulang,'" jelasnya. 

Berlanjut saat mulai memakai busana yang diminta agensi, GN mengaku diminta oleh sosok pemimpin agensi untuk berganti busana seperti yang diminta dengan dalih keperluan casting. 

Ada dua baju yang disiapkan. Baju pertama adalah pakaian pendek berwarna hitam dan baju kedua adalah pakaian bermotif bunga-bunga perpaduan warna pink dan oranye.

Lalu, ia memilih busana yang kedua.

Saat mulai ganti baju, ia melihat langsung ke sisi kiri kamar, terdapat lemari pendek bersebelahan langsung dengan tempat tidur. 

Di atas lemari kecil tersebut, terdapat kamera handycam dengan posisi lensanya mengarah tepat ke arah tubuhnya.

Namun, ia tidak memeriksa atau memastikan kondisi kamera handycam tersebut apakah dalam kondisi menyala atau tidak. 

Lalu, lanjut korban GN, dirinya berinisiatif melempar baju ke arah kamera handycam tersebut, hingga menutupi lensanya. 

"Saya langsung bergegas keluar kamar untuk pindah ke kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan kamar," katanya. 

Selanjutnya, ia memilih ganti baju ke dalam kamar mandi di ruangan tersebut. Dan selama di dalam kamar mandi itu, ia tidak lagi memeriksa keberadaan kamera tersembunyi

Setelah momen serba waswas itu, korban GN mengaku mulai diselimuti perasaan yang aneh dan tidak nyaman. 

Lalu ia segera menghubungi teman-temannya yang menunggu di lobby apartemen itu untuk menemani dirinya. 

"Kemudian tidak sampai 5 menit, teman-teman saya datang," ungkapnya. 

Setelah dirinya telah bersiap dengan busana yang dipilih, korban GN menjalani proses rapat untuk penentuan adegan selama casting. 

Menurutnya, semua pose yang diinstruksikan oleh pimpinan agensi kepada dirinya cenderung menunjukkan pose yang sensual. Seperti menungging dan semacamnya. 

"Saya sudah berada di ruang tamu saat itu sedang di briefing oleh pelaku untuk melakukan adegan aneh dan tidak senonoh seperti nungging dan membelakangi kamera," ungkapnya. 

Bahkan, ada juga bagian tahapan casting saat dirinya diajak ke atas balkon untuk memperagakan pose yang juga tak kalah sensual.

Seperti melumat permen lolipop dengan ekspresi wajah yang sensual. Termasuk diminta untuk mengucapkan beberapa kata dengan lenguhan nada bicara yang bernada cenderung bermuatan makna erotis. 

Menyadari adegan dan pose yang diminta si pimpinan agensi iklan tersebut makin ngawur, GN bergegas berganti pakaian setelah rampung menjalani casting di lokasi balkon. 

"Lalu saya dibawa ke balkon untuk melakukan adegan ngemut permen lolipop, seakan-akan lolipop itu adalah produk yang sedang di-casting-kan. Lalu setelah itu saya juga disuruh bersuara seperti enak, dan lain sebagainya," jelasnya. 

Mengenai proses hukum atas masalah tersebut, GN mengaku dirinya belum membuat laporan hukum secara resmi ke markas kepolisian. 

Namun beberapa orang wanita yang menjadi korban kelakuan lancung oknum agensi iklan tersebut, sudah membuat laporan kepolisian secara resmi. 

Bahkan laporan tersebut sudah dibuat sejak tahun 2022.

Namun entah apa penyebabnya, proses penyelidikan kasus tersebut bergulir hingga akhir tahun 2024.

"Benar yang buat laporan itu teman saya yang juga salah satu korban. Sudah melapor sejak 2022. Namun 2024 ini baru naik penyidikan, dan sekarang sedang ditangani Polda Jatim," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Dittipidsiber Polda Jatim, Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono Handoyo mengatakan, penyelidikan atas kasus tersebut masih terus bergulir.

Bahkan, beberapa orang saksi termasuk korban sudah diperiksa hingga Rabu (18/12/2024). 

"Sementara proses lidik berjalan. Saksi korban ada 2 orang kami periksa, gali keterangan. Intinya proses penyelidikan sudah berjalan terus. Mohon waktu perkembangan lebih lanjut," ujar Bagoes saat dihubungi TribunJatim.com.

Mengenai lamanya waktu penyelidikan sejak kasus tersebut dilaporkan pada tahun 2022 hingga akhir tahun 2024, Bagoes menjelaskan, pihaknya sudah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap para korban dan saksi sejak laporan kasus tersebut masuk ke Mapolda Jatim. 

"Iya benar sejak 2023 sudah lapor, kalau gak salah. LP langsung ke Polda Jatim. Kita sudah panggil sejak awal, sebenarnya. Tapi. Karena ada transisi itu (dari subdit ke direktorat) jadi kami tambahi pemeriksaan," pungkasnya. (Luhur Pambudi/TribunJatim.com).

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved