Berita Viral
Idap Pengecilan Otak, Wahyu Anak Penjual Es Tiap Hari Makan Seperti Bayi, Cuma Dirawat Ibu dan Nenek
Kisah pilu datang dari Wahyu Ramadhan dan keluarganya. Anak berusia 10 tahun itu mengidap penyakit pengecilan otak.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
"Dia dapat upah kerja sama orang Rp 30.000 sehari. Itu juga tidak tiap hari, bayarnya bulanan," ungkap Ranina.
Baca juga: Pemulung Mbah Ahmad Rajin Sedekah Meski Berjuang karena Istri Sakit Kanker, Nyambi Jualan Agar-agar
Pendapatan yang terbatas ini harus dibagi untuk makan bertiga dan memenuhi kebutuhan Wahyu, yang memerlukan pampers dan cerelac.
Harga satu bal pampers Wahyu mencapai Rp 55.000.
Namun, karena keterbatasan uang, Ranina membeli pampers tersebut secara eceran.
Ia juga mengakui bahwa pendapatan Rp 30.000 tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan khusus Wahyu.
Meskipun demikian, Ranina berusaha sebaik mungkin agar pendapatan tersebut dapat cukup untuk kehidupan sehari-hari.
“Cukup enggak cukup, dicukup-cukupin lah mau gimana lagi,” ujarnya.
Di tengah hidup yang sulit, keluarga Wahyu pernah menerima bantuan dari pemerintah.
“Iya, sudah (pernah dapat bantuan), tapi dulu enggak tahu tahun berapa. Banyak ngasihnya, ada telur, beras, kasur lantai,” terang Ranina.
Selain itu, Wahyu juga mendapatkan kartu disabilitas yang bisa dicairkan senilai Rp 200.000.
Pihak kelurahan dan puskesmas setempat selalu memberikan perhatian dan dukungan untuk Wahyu.
Setiap bulannya, dokter dari Puskesmas Marunda datang untuk memeriksa kondisi Wahyu dan biasanya membawa susu.
Namun, sampai saat ini, Wahyu tidak menjalani pengobatan apa pun karena penyakitnya merupakan bawaan sejak lahir.
Dalam kesederhanaan dan keterbatasan, Wahyu dan keluarganya menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Mereka tetap berjuang meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Nasib Sominah Ibu Kantin yang Buang Jualan Siswi MTs, Kepsek Sebut Sering Berulah, Anak Ancam Guru
Antar Mahar dan Seserahan Pakai Mobil Anti Peluru, Pengantin Pria Bawa Rp 22 M untuk Calon Istri |
![]() |
---|
Pengendara Dipalak Parkir saat Antar Ibunya Pulang ke Rumah, Mobil Dipukul dan Diteriaki Jukir Liar |
![]() |
---|
Gadis WNI Disekap di Cina, Pelaku Minta Tebusan Rp 200 Juta Padahal Gaji Ibunya Rp 30 Ribu Perhari |
![]() |
---|
2100 Meter Tanah Ahmad Supawi Terimbas Proyek Tol Malang-Pandaan, hingga Kini Tak Dapat Ganti Rugi |
![]() |
---|
Anak Polisi Aniaya Guru di Ruang BK, Ngamuk Dihukum Karena Bolos, Orang Tua Diduga Hanya Diam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.