Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Mau Liburan Nataru, Motor Vario Sepasang Kekasih asal Kediri & Magetan Terjun ke Jurang di Sarangan

Kedua korban mengalami luka luka dilarika ke Puskesmas Kecamatan Plaosan. Ditambah lagi, sepeda motor yang mereka tumpangi jatuh ke jurang sedalam 6 m

|
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
istimewa
Petugas kepolisian dibantu masyarakat setempat, mengevakuasi sepeda motor matik yang dikendarai sepasang kekasih, usai terjun di jurang Jalan Raya Cemorosewu- Sarangan, Kabupaten Magetan, Kamis (26/12/2024), pukul 14.30 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Niat berlibur sepasang kekasih bernama Diky Satrio (23), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, dengan nisa Ayu (23), warga Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan, berubah menjadi insiden mencekam.

Sepeda motor yang mereka kendarai, Honda Vario bernopol AG 2725 EAH, terjun ke jurang ketika melintasi Jalan Raya Cemorosewu- Sarangan.

Tepatnya tikungan Alfamart di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Kamis (26/12/2024), pukul 14.30 WIB.

Kedua korban mengalami luka luka dilarika ke Puskesmas Kecamatan Plaosan. Ditambah lagi, sepeda motor yang mereka tumpangi jatuh ke jurang sedalam 6 meter.

Saksi Mata Serly menduga, penyebab kecelakaan karena sepeda motor korban mengalami gangguan sistem pengereman alias remblong.

Baca juga: Pilu Sopir Bus Pelajar Tewas Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Baru Nikahkan Putrinya di Magetan

“Lokasi yang dilewati memang tikungan dari arah atas menuju bawah,” ujar Serly.

Penjaga Warung Setempat tersebut mengaku kaget, lantaran suara sepeda motor jatuh yang jurang cukup kencang. Sontak saja, dirinya bergegas mendatangi TKP.

“Korban mengalami luka parah, tapi masih sadar. Sudah dibawa ke Puskesmas Plaosan langsung dirawat,” ucapnya.

Baca juga: Sosok Sopir Bus Kecelakaan di Cipularang Bawa Rombongan Peziarah, Busnya Jatuh ke Sungai Tahun Lalu

Menurutnya, sepeda motor korban melaju dari perjalanan pulang arah Tawangmangu, ke Kabupaten Kediri. 

“Kendaraan berhenti usai menabrak pohon Alpukat yang ada di tengah persawahan,” ungkapnya. 

Terpisah, Korban Kecelakaan Tunggal Diky Satrio, merasa rem sepeda motornya tidak berfungsi dengan normal. Ia pun berusaha menghindari banyak kendaraan dari bawah.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Gresik, Honda GL vs Honda Beat, Ayah Tewas di Depan Anak Perempuannya

“Banyak kendaraan yang padat melintas. Akhirnya saya banting setir kanan, tapi justru terjun ke jurang. Tujuan saya sebenarnya menabrakan kendaraan ke pembatasnya,” ungkapnya.

“Kecelakaan tidak dapat terhindarkan. Kami mengalami kecelakaan hingga jatuh ke jurang itu, syukurlah kami selamat meski alami luka,” tuntas Diky.

Kasus lain di kawasan Sarangan, diduga tak kuasai medan jalan, sebuah truk muatan ban nopol B 9363 KXR, terguling di Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Senin siang (25/11/2024).

Diketahui kendaraan tersebut ditumpangi Sumarto (49), dan Anggi Saputro (21), warga Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Akibat kejadian itu terjadi kepadatan lalu lintas. Beruntung polisi yang mendatangi TKP langsung melakukan pengaturan arus kendaraan.

Truk muatan ban nopol B 9363 KXR, terguling di Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Senin siang (25/11/2024).
Truk muatan ban nopol B 9363 KXR, terguling di Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Senin siang (25/11/2024). (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

Kanit Lantas Pos Lantas Pasar Plaosan Ipda Guntur Wiratsongko mengatakan, truk muatan ban berjalan dari arah Tawangmangu Jawa Tengah, ke arah Kabupaten Magetan.

“Kami duga pengemudi tak tahu jalur atau medan, tidak tahu tikungan tajam dari atas. Begitu sudah mepet pembatas jalan, truk pun terguling,” ujar Ipda Guntur.

Ia mengungkapkan, dua kru truk dibawa ke RSUD Dr Sayidiman lantaran mengalami luka luka. Proses evakuasi dilakukan secara manual memakan waktu berjam jam.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Jalan Raya Sarangan Magetan, Avanza Hantam Bus hingga Terpental Tabrak Motor

“Kami imbau kendaraan dari arah Tawangmangu, maupun sebaliknya, jika posisi menanjak atau turun sebaiknya memakai gigi kecil,” ucapnya.

“Terlebih banyak sekali turunan maupun tikungan saat melintas di Jalan Raya Tembus Sarangan-Tawangmangu,” tuntasnya.

Sementara itu kecelakaan menegerikan juga terjadi di kawasan tersebut, Tiga kendaraan terlibat kecelakaan di Jalan Raya Sarangan-Plaosan, masuk Kelurahan/Kecamatan Plaosan, Minggu (6/10/2024) pukul 10.30 WIB.

Kendaraan itu antara lain mobil Avanza dengan nopol AE 1501 JR yang dikemudikan Puguh Hariyanto (48), warga Desa Sugihan, Kabupaten Trenggalek, bus nopol AG 7646 UV yang dikemudikan Edi Suprapto, warga Desa Plosoharjo, Kabupaten Nganjuk, dan sepeda motor nopol AE 3039 DM yang dikemudikan Agung Sasongko, warga Kelurahan Pandean, Kota Madiun.

Kejadian tersebut menimbulkan kepadatan lalu lintas, lantaran pengendara yang melintas di tempat kejadian perkara (TKP) mengurangi laju kendaraannya, guna melihat langsung kondisi kendaraan yang rusak parah.

Saksi mata, Hadi Sumarno menuturkan, mobil Avanza berjalan dari arah atas hendak turun ke bawah.

Kemudian di belakangnya terdapat pengendara sepeda motor.

Kondisi mobil Avanza rusak parah usai terlibat kecelakaan di Jalan Raya Sarangan-Plaosan, masuk Kelurahan/Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (6/10/2024). Informasinya, kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah minibus, bus, dan sepeda motor matic.
Kondisi mobil Avanza rusak parah usai terlibat kecelakaan di Jalan Raya Sarangan-Plaosan, masuk Kelurahan/Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (6/10/2024). Informasinya, kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah minibus, bus, dan sepeda motor matic. (Tribun Jatim Network/Febrianto Ramadani)

“Tiba-tiba bus yang berjalan dari bawah ke atas, atau sebaliknya, ditabrak minibus Avanza. Kemungkin sopir minibus kurang kesadaran, karena mengantuk,” tutur Hadi Sumarno.

Tabrakan itu, lanjut Hadi, tidak sempat dihindari oleh pengendara sepeda motor.

Sehingga, pengendara motor tertabrak bodi mobil lalu ikut terjatuh.

“Minibus yang menabrak terpental akhirnya kena pengendara sepeda motor. Penumpang minibus dua orang, luka-luka bagian kaki. Pengendara sepeda motor matic 3 orang,” jelasnya.

Baca juga: Remaja Magetan Luka-luka Akibat Sabetan Senjata Tajam Sekelompok Pemuda, Diduga Berawal saling Ejek

Di tempat yang sama, korban pengendara sepeda motor, Agung Sasongko, mengungkapkan, kecepatan minibus yang sedang turun dari atas cukup kencang. 

“Posisi kami di belakang, sama-sama mau turun. Tiba-tiba minibus nabrak bus yang berjalan di arah berbeda,” ungkapnya.

“Setelah tabrakan dengan bus, minibus terpental lalu kena kami. Kami tidak apa-apa. Ini mau pulang habis liburan di Telaga Sarangan Magetan, sama anak dan istri,” tandasnya.

Kasus lain, wisatawan nyalakan flare di telaga Sarangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan, menyesalkan ulah oknum wisatawan yang menyalakan flare, saat berlibur di Telaga Sarangan.

Aksi tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 35 detik, dan viral di media sosial Instagram Sarangan Official, Selasa (17/9/2024).

Video itu menampilkan puluhan pengunjung Telaga Sarangan, yang menghidupkan flare berwarna-warni di atas speed boat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok wisatawan mengatasnamakan Smakenza, yang diketahui berasal dari Sidoarjo.

Insiden yang mengundang respons dari para netizen, diduga terjadi pada Sabtu (14/9/2024).

Baca juga: Viral Aksi Wisatawan Nyalakan Flare saat Naik Perahu di Telaga Sarangan Magetan, Disbudpar Mengecam

Menanggapi hal tersebut Kepala Disbudpar Magetan Joko Trihono, mengimbau kepada wisatawan, tidak membawa barang properti yang mengganggu pengunjung lain.

“Ada hak orang lain, untuk menikmati wisata yang tenang, nyaman dan lain sebagainya,” ujar Joko, Kamis (19/9/2024).

Aksi wisatawan menyalakan flare di atas speedboat saat menikmati pemandangan Telaga Sarangan
Aksi wisatawan menyalakan flare di atas speedboat saat menikmati pemandangan Telaga Sarangan (tangkapan layar)

Menurutnya, ketika flare dibawa ke sebuah tempat publik, tentunya tidak ada pengendalian serta sangat mengganggu pengunjung lain.

“Padahal kenyamanan dan keamanan wisatawan yang datang ke Telaga Sarangan, perlu dijaga,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, Eka Radityo, mengecam tindakan wisatawan tersebut.

Ia menegaskan, penggunaan flare di kawasan Telaga Sarangan dilarang keras, lantaran sebagai wisata alam yang harus dijaga kelestariannya.

“Kejadian serupa semoga tidak terulang. Keindahan Telaga Sarangan bisa diperkenalkan dengan cara yang lebih positif, tanpa merusak lingkungan,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved