Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kali Perbatasan Sebabkan Banjir di Surabaya, Pemkot Terjunkan Alat Berat Bersihkan Sungai

Kali Perbatasan sebabkan banjir parah di Surabaya, pemkot menerjunkan alat berat di sungai yang masuk kewenangan Pemprov Jatim.

Istimewa/TribunJatim.com
Pemkot Surabaya menerjunkan alat berat untuk membersihkan Kali Perbatasan dari eceng gondok dan sampah, Minggu (29/12/2024). Sungai yang mengalir di Kecamatan Gunung Anyar Surabaya tersebut berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banjir setinggi lutut orang dewasa sempat menggenangi wilayah Gunung Anyar Surabaya pada Selasa (24/12/2024) hingga Rabu (25/12/2024).

Berada di beberapa kelurahan sekaligus, terungkap banjir disebabkan eceng gondok yang memenuhi Sungai Kali Perbatasan di sekitar lokasi.

Kali Perbatasan merupakan sungai yang berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Saat hujan tiba, sungai tersebut menjadi salah satu saluran yang menerima limpahan air dari perkampungan.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gunung Anyar sempat meminta pengelola melakukan normalisasi kali sejak Maret 2024.

Sebagai jawaban, pihak pengelola berencana melakukan normalisasi pada Juli 2024.

”Tapi sampai sekarang belum ada realisasi," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Muchson saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (29/12/2024).

Akibatnya, sedimentasi dan tumpukan eceng gondok tak terelakkan.

Aliran menuju laut menjadi terhambat.

"Saat hujan deras, kampung kami banjir,” kata Muchson.

Karenanya, Pemkot Surabaya akhirnya turun tangan.

Mereka menerjunkan alat berat untuk membersihkan aliran sungai dari eceng gondok.

Baca juga: 15 Jam Tanpa Istirahat, Wali Kota Eri Cahyadi Keliling Pantau Banjir di Surabaya

"Pak Wali Kota Eri (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi) meminta agar segera diambil langkah cepat. Kami mulai pembersihan eceng gondok dengan menggunakan alat berat," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi saat dikonfirmasi terpisah.

Meski Kali Perbatasan berada di bawah kewenangan BBWS Brantas, Syamsul menyatakan, Pemkot Surabaya mengambil langkah darurat.

Terobosan ini bertujuan mengantisipasi bencana banjir di kemudian hari.

"Pak Wali Kota Eri bilang tidak masalah siapa yang berwenang. Yang penting, segera dikerjakan," tutur Syamsul. 

Membahas solusi jangka panjang, pihaknya akan segera bertemu dengan BBWS Brantas, DPUSDA Jawa Timur, dan Pemda Sidoarjo.

Mereka juga akan mencari solusi soal pengelolaan eceng gondok hasil pembersihan.

"Hari Senin atau Selasa, saya akan ke BBWS Brantas atau ke teman-teman Sidoarjo untuk koordinasi lebih lanjut terkait Kali Perbatasan," katanya.

Menurutnya, perlu kolaborasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Ini kita (Pemkot Surabaya) berbuat apa, teman-teman berbuat apa, akan dibahas bersama. Tapi, sementara kita turun dulu, tidak apa-apa," imbuhnya.

Pembersihan sungai juga untuk mengantisipasi banjir di kawasan Rungkut Menanggal, Siwalankerto, Kutisari Surabaya.

Termasuk, kawasan di Sidoarjo, seperti Pondok Tjandra dan Tropodo.

Beberapa wilayah tersebut sempat mengalami banjir.

"Jika Kali Perbatasan bersih, insyaallah wilayah-wilayah tersebut bisa terbebas dari banjir," kata Syamsul. 

Namun, Syamsul menegaskan, pembersihan eceng gondok saja tidak cukup untuk mencegah banjir.

Normalisasi Kali Perbatasan juga harus dilakukan dengan mengembalikan fungsi saluran seperti semula, termasuk pengerukan sedimen.

"Kalau itu dilakukan, wilayah seperti Gunung Anyar, Rungkut Menanggal, dan Siwalankerto bisa benar-benar aman dari banjir," katanya.

Warga menyambut gembira.

Ketua RT 03/RW 03, Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Khoirul Akbar mengapresiasi gerak cepat Pemkot Surabaya dalam menyiapkan antisipasi.

Selama ini, pembersihan sungai harus seizin Pemprov Jatim.

"Harapan kami nggak perlu seribet itulah, kalau memang mau dikerjakan oleh BBWS monggo (silakan) dikerjakan. Tapi kalau memang pemkot mengerjakan itu tidak perlu sampai izin yang ruwet,” harapnya.

Hal senada disampaikan Ketua RT 01/RW 03, Kelurahan Gunung Anyar Surabaya, Sumadi.

Ia mengungkapkan, Kali Perbatasan menjadi andalan warga untuk mengalirkan air dari perkampungan menuju muara.

Maka dari itu, ia juga berharap kepada Pemprov Jawa Timur dan BBWS Brantas untuk ikut bertindak cepat. Terutama, dalam melakukan normalisasi saluran.

“Supaya apa? Agar kampung kita ini tidak tenggelam ke depannya. Yang kedua, harapan saya di wilayah Gunung Anyar dibuatkan plengsengan, karena itu (tanah) akan longsor ke sungai lagi sehingga sungai menjadi dangkal dan ditumbuhi eceng gondok seperti ini dan mengganggu aliran air menuju ke laut,” tegasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved