Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Penampakan Tembok Pembatas Kompleks Makam Bupati Gresik Pertama Ambruk, Puing Belum Dibersihkan

Tembok pembatas kompleks Makam Bupati Gresik pertama K.R.T Poesponegoro ambruk. Diduga tembok rapuh karena termakan usia.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Willy Abraham
Kondisi tembok pembatas komplek makam Bupati Gresik pertama K.R.T Poesponegoro dengan makam Pahlawan yang ambruk. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Tembok pembatas antara kompleks Makam Bupati Gresik pertama K.R.T Poesponegoro dengan Makam Pahlawan ambruk. Diduga tembok rapuh karena termakan usia.

Tembok sepanjang sekitar 7-8 meter dan tinggi sekitar 2 meter tersebut membentang mulai gerbang masuk makam kompleks Bupati Gresik pertama ke bagian selatan. Sementara tembok pembatas di sisi utara masih berdiri kokoh.

Pantauan di lapangan, hampir sepekan roboh puing-puing tembok yang ambruk masih utuh dan belum dibersihkan.

Terlihat dari luar, tembok pembatas antara Kompleks Makam Bupati Gresik pertama dengan makam Pahlawan tidak ambruk.

Sebab lokasi tidak terlihat dari Jalan Pahlawan, Gresik. Apalagi, gerbang masuk dari makam Pahlawan tutup pada Rabu 1 Januari 2024.

Baca juga: Insiden Vila Roboh Di Kota Batu, Pj Wali Kota Beri Peringatan ke Pengembang Perumahan Nakal

Kondisi tembok pembatas komplek makam Bupati Gresik pertama K.R.T Poesponegoro dengan makam Pahlawan yang ambruk.
Kondisi tembok pembatas komplek makam Bupati Gresik pertama K.R.T Poesponegoro dengan makam Pahlawan yang ambruk. (tribunjatim.com/Willy Abraham)

Untuk bisa masuk lokasi kejadian, harus melalui kompleks Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim.

"Tadi ziarah masih terlihat tembok ambruk," kata Najib, seorang peziarah.

Najib berharap, Dinas terkait bisa melakukan perbaikan pagar. Mengingat area komplek makam Gapuro Sukolilo, merupakan salah satu situs kebudayaan di Kabupaten Gresik.

“Harapannya, semoga nantinya dinas cepat menangani,” kata dia.

Baca juga: Bangunan Roboh saat Dipakai Berteduh, Pemuda asal Jombang Tewas Jatuh ke Jurang di Kediri

Berdasarkan prasasti yang ditulis oleh Yayasan Keluarga Besar K.T.Poesponegoro yakni Kanjeng Raden Temenggung atau KRT Poesponegoro lahir di Gresik (Tandes) pada 1651 M atau 1062 Hijriah dari pasangan Ki Kemis (Kyai Ageng Setra II) Lurah Gresik dengan Nyimas Ajoe (Kakak kandung Umbul Gresik, K.T. Naladika).

K.T.Poesponegoro merupakan keturunan ke-10 dari Prabhoe Kertawidjaja Widjajaparakrama Wardhana (Bhre Toemapel- Prabhoe Brawidjaja V, Maharaja Madjapahit, 1448-1451).

Baca juga: Kawasan Wisata Makam Bung Karno Kota Blitar Diserbu Pengunjung pada Libur Tahun Baru 2025

Setelah dewasa diangkat menjadi Lurah Gresik menggantikan ayahnya, K.T.Poesponegoro menikah dengan Raden Rara Teleng Putri Umbul Gresik, K.T. Naladika (1660-1675). Selanjutnya diangkat menjadi Mantri Nayaka Gresik (1675- 1688).

Kemudian diangkat Sunan Amangkurat II Mataram menjadi Bupati Gresik (Tandhes) pertama dengan gelar Kyai Tumenggung Poesponegoro (1688-1696/1100-1108 Н.).

Wilayah Gresik (Tandhes) yang rusak dan hancur akibat peperangan secara fisik dapat dibangun kembali, dipulihkan keamanan, ekonomi, sosial, budaya, dan keagamaan

Baca juga: Bupati Gresik Sampaikan Konsep 3A Pengembangan Wisata di Kabupaten Gresik

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved