Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kronologi Uang Palsu UIN Makassar Diedarkan Pertama Kali, Pantas Warga Mudah Terkecoh Imbas 1 Hal

Berikut kronologi uang palsu UIN Makassar pertama kali diedarkan di tengah masyarakat, pantas warga mudah terkecoh.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Timur, Tribunnews.com
Kronologi uang palsu di UIN Makassar pertama kalinya beredar di masyarakat. 

Polisi lalu menyita sejumlah alat, termasuk alat cetak di perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang didatangkan dari China seharga Rp 600 juta. 

Selain itu juga disita ribuan lembar pecahan 100 ribu yang dipalsukan serta sejumlah tinta yang harganya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per jenis.

"Mereka juga sudah memesan tinta dari luar negeri yang harganya lebih dari Rp 20 juta per jenis, namun tidak bisa masuk karena dibanned bea cukai," terang AKBP Reonald dikutip dari tayangan Fakta TVOne pada Senin (30/12/2024), dikutip dari Bangka Pos.

Dari sana kemudian terungkap fakta bagaimana canggihnya mesin cetak uang palsu Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding Cs ini.

Bagaimana tidak, untuk membuat uang palsu ini, menurut Reonald, pelaku membutuhkan 11 kali proses pencetakan, 

Operator uang palsu UIN Makassar ungkap bisa cetak Rp50 T dalam 3 hari. Awalnya belajar dari bos.
Operator uang palsu UIN Makassar ungkap bisa cetak Rp50 T dalam 3 hari. Awalnya belajar dari bos. (Tribunnews)

Dikatakan Reonald, meskipun sekilas mirip dan bisa tembus sinar UV, uang palsu yang dicetak sindikat pimpinan Annar Sampetoding dan Andi Ibrahim ini tidak sama. 

Jika diraba akan kelihatan uang ini tidak kasar di bagian yang diperuntukkan bagi tuna netra. 

Lalu, gambar penarinya buram dan nomor serinya tidak jelas. 

Para pelaku dijerat dengan Pasal 37 ayat 1,2 dan 3, dan pasal 36 ayat 1 dan 2 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 10 tahun dan maksimal seumur hidup. 

Sementara itu, Syahruna satu tersangka dalam kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar membeberkan pembuatan uang palsu tersebut. 

Syahruna merupakan operator mesin cetak yang memproduksi uang palsu.

Awalnya Syahruna belajar dari otak kasus ini bernama Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).

Keahlian tersebut lalu didalami secara otodidak oleh Syahruna.

"Diajarin sama bos ASS. Terus disuruh belajar sendiri," katanya, dikutip dari kanal tvOneNews, Rabu (1/1/2025), via Tribunnews.

Syahruna mengaku menyesal ditangkap polisi sebelum mahir betul mengoperasikan mesin pencetak uang palsu.

Baca juga: Penampakan Uang Palsu UIN Alauddin Nyaris Sempurna, Ada Tanda Air, Kapolda Sulsel: Sulit Dideteksi

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved