Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kronologi Uang Palsu UIN Makassar Diedarkan Pertama Kali, Pantas Warga Mudah Terkecoh Imbas 1 Hal

Berikut kronologi uang palsu UIN Makassar pertama kali diedarkan di tengah masyarakat, pantas warga mudah terkecoh.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Timur, Tribunnews.com
Kronologi uang palsu di UIN Makassar pertama kalinya beredar di masyarakat. 

Padahal menurutnya, ia bisa memproduksi uang palsu hingga Rp 50 triliun dalam waktu 3 hari.

"Sayangnya saya belum sempat mahir untuk mempergunakan alat itu."

"Andaikan itu bisa berjalan (tidak terbongkar, red). Kemungkinan 2-3 hari bahan uang palsu 40 dus bisa habis (jadi uang palsu sebanyak Rp 50 triliun)," jelasnya.

Syahruna turut membongkar tahapan produksi uang palsu.

Ada 19 tahapan yang harus dilewati agar uang palsu siap untuk diedarkan. Satu saja tahapan tidak lolos, maka uang palsu akan cacat dan terpaksa dibuang.

"Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang."

"Dari 19 tahapan itu harus lulus semua," urai Syahruna.

Syahruna lantas menguraikan secara garis besar tahapan produksi uang palsu.

Semua dimulai dari tahapan mencetak benang pengaman dan tanda air.

Pembuatan kedua item itu menggunakan mesin sablon.

Syahrna menyesal belum sempat mahir mengoperasikan mesin cetak uang palsu. Dia menjadi salah satu tersangka pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Syahrna menyesal belum sempat mahir mengoperasikan mesin cetak uang palsu. Dia menjadi salah satu tersangka pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar. (Istimewa)

"Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu)," tambahnya.

Syahruna menceritakan, di awal pembuatan uang palsu, ia dan kawan-kawan tidak memproduksi banyak.

Awalnya hanya ada satu rim atau 500 lembar uang palsu.

"Sedikit dulu karena itu butuh proses," katanya.

Syahruna mengaku dari 200 lembar komplotannya mampu memproduksi uang palsu sebanyak Rp 100 juta.

Sedangkan bahan-bahan sebelumnya sudah disimpan digudang.

Lokasinya berada di lantai dua gedung perpustakaan.

Syahruna menjelaskan, semua bahan berasal dari China.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara. Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu di kampus ia pimpin.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara. Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu di kampus ia pimpin. (Kolase YouTube Kompas TV dan Tribun Timur)

Di sisi lain, rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis akhirnya buka suara.

Ia berang bukan kepalang atas kasus uang palsu (upal) diproduksi di kampus yang ia pimpin.

"Saya marah, saya malu, saya tertampar," kata Hamdan Juhannis, menanggapi kejahatan pembuatan dan peredaran upal yang terkuak dari dalam kampus baru-baru ini, dikutip dari kompas.tv.

Ia tak habis pikir, reputasi kampus yang sudah dibangun dengan jerih payah bersama pimpinan dan timnya kini tercoreng oleh praktek kejahatan upal.

"Setengah mati kami membangun kampus, membangun reputasi bersama pimpinan, dengan sekejap dihancurkan," tutur Hamdan saat konferensi pers di Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2024). 

Ia menyatakan dengan tegas tentang penonaktifan kepala perpustakaan dan staf yang terlibat dengan kasus upal tersebut. 

"Kami mengambil langkah, setelah ini jelas kedua oknum yang terlibat dari kampus kami langsung kami berhentikan dengan tidak hormat," tegas Hamdan. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved