Berita Viral
Pantas Warga Patungan Rp 60 Juta untuk Perbaiki Jalan Rusak 1,6 Km, Pemkot Alasan Defisit Anggaran
Jalan rusak dan berlubang di BTN Grand Boulevard Regency, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara membuat warga lelah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi warga patungan Rp 60 juta untuk perbaiki jalan menjadi sorotan.
Jalan rusak dan berlubang di BTN Grand Boulevard Regency, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara membuat warga lelah.
Karena respons dari pemerintah kota (Pemkot) lamban, warga akhirnya memutuskan perbaiki jalan sendiri.
Mereka mengumpulkan dana secara swadaya guna memperbaiki akses jalan yang telah lama mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Dengan penuh kepedulian, warga menginisiasi perbaikan jalan dengan cara mengumpulkan dana dari masing-masing keluarga.
"Ketimbang berpangku tangan dan terus berharap uluran tangan pemerintah, kami akhirnya memilih memperbaiki jalan secara swadaya," ungkap Tato, salah satu warga, saat diwawancarai, Rabu (8/1/2025).
Tato menceritakan banyaknya kejadian tragis akibat kerusakan jalan yang telah membahayakan pengendara.
“Sudah banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh karena lubang-lubang di jalan. Bahkan ada motor warga yang patah di tengah jalan dan sempat viral,” katanya, melansir dari Kompas.com.
Warga berhasil membangun jalan sepanjang 1,6 kilometer yang sebelumnya dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Dana sebesar Rp 60 juta telah terkumpul melalui donasi yang dikelola secara transparan.
"Awalnya saya bersama seorang teman mulai mengumpulkan dana, dan setelah melihat hasilnya bagus, warga lain mulai mendukung. Kami membagikan nomor rekening di grup BTN, dan tiap lorong berpartisipasi untuk berdonasi," terang Tato.
Baca juga: Pantas Juragan Bakso yang Bangun Jalan Desa Tak Mau Buka Bujet yang Dikeluarkan, Bukan Rp 10 Miliar?
Pekerjaan perbaikan jalan dimulai sejak 29 Desember 2024, tepat sebelum pergantian tahun.
"Kondisi jalan sebelum diperbaiki sangat memprihatinkan, jalannya banyak yang berlubang. Jika hujan turun, air akan menggenang dan kendaraan yang lewat sering mengalami kecelakaan," lanjutnya.
Kekecewaan warga semakin mendalam, terutama setelah beberapa kali mengajukan perbaikan kepada pemerintah.
“Kami sudah beberapa kali mengajukan perbaikan bersama Developer kepada Pemkot. Saat Walikota sebelumnya, Sulkarnain, dan Sekdanya, Ibu Bahwa, selalu kami dengar alasan defisit anggaran,” keluh Tato.
Meskipun rutin membayar pajak, akses jalan utama BTN ini tetap terabaikan.
Menanggapi situasi ini, Lurah Mokoau, Aswan, mengaku bahwa pihaknya telah mengetahui upaya warga untuk memperbaiki jalan secara swadaya.
"Kondisi jalan memang sudah lama rusak. Di kelurahan, kami selalu menampung keluhan masyarakat, tetapi eksekusi ada di tangan pihak atas," ujarnya.
Baca juga: Tercemar Limbah Debu, Ratusan Warga Blokade Jalan Proyek Tambang, Tuntut Perusahaan Perbaiki Jalan
Aswan juga menekankan pentingnya perbaikan jalan, mengingat akses tersebut digunakan oleh masyarakat untuk pergi ke sekolah, PAUD, fasilitas ibadah, dan aktivitas lainnya.
"Saya juga diberitahu oleh pak RT bahwa warga harus swadaya memperbaiki jalan. Ada sekitar 3.000 jiwa di sana karena terdapat 2 RT," imbuhnya.
Ia berharap agar pemerintah terkait segera memberikan perhatian dan bantuan kepada warga yang berjuang untuk perbaikan jalan di kompleks perumahan mereka.
Sementara itu, aktivitas proyek tambang galian C membuat warga di desa di Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah terancam kesehatannya.
Itu karena para warga terkena dampak pencemaran limbah dembu yang disebabkan proyek tambang tersebut.
Ratusan warga pun memblokade akses jalan desa pada Senin (23/10/2023).
Disebutkan bahwa limba debu tersebut mereka mengalami batuk-batuk dan sesak napas.
Warga mengeluhkan dampak pencemaran lingkungan yang dirasakan, terutama oleh anak-anak yang lebih rentan.
Mereka menuntut pihak perusahaan untuk memenuhi janji perbaikan jalan yang dijanjikan sebelum proyek galian dimulai tiga tahun lalu.
“Dulu katanya jalan akan diperbaiki, namun setelah beroperasi bertahun-tahun, jalan tak kunjung diperbaiki. Sementara asap debu sangat mengganggu warga. Belum lagi ganti rugi lahan untuk pelebaran jalan mobil proyek tambang,” ujar Rosanna, salah satu warga, melansir dari Kompas.com.
Akses jalan desa tersebut merupakan jalur utama bagi angkutan proyek bendungan, yang setiap harinya menghasilkan kepulan debu tebal. Warga merasa kondisi ini sangat mengganggu kesehatan mereka.
“Bayangkan setiap hari menghirup debu tebal akibat aktivitas kendaraan tambang,” tambah Rosanna.
Kekecewaan warga semakin meningkat karena pihak perusahaan tidak kunjung memberikan kejelasan mengenai ganti rugi untuk tanaman dan lahan yang digunakan untuk pelebaran jalan proyek.
“Jangankan membayar ganti rugi tanah seperti dijanjikan perusahaan sebelumnya, perbaikan atau pengaspalan jalan saja tidak dilakukan hingga kini,” keluh seorang warga lainnya.
Baca juga: Pakai Rp56 Juta Hasil Konten TikTok & YouTube, Anggota DPRD Perbaiki Jalan Rusak di Dapilnya
Warga yang awalnya berniat berdialog dengan pihak perusahaan terkait tuntutan mereka merasa kesal setelah tidak menemukan kejelasan.
Mereka kemudian memutuskan untuk memblokade akses jalan dan menghentikan seluruh aktivitas angkutan proyek di lokasi.
Menanggapi situasi ini, Yulius Sanusi, Ketua Komisi II DPRD Mamuju Tengah, berjanji akan mengawal persoalan ini.
“Insya Allah kami akan mendesak semua pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan jalan termasuk memberikan ganti rugi kepada warga yang lahannya terkena pelebaran jalan proyek,” jelas Yulius.
Warga menegaskan akan terus memblokade akses jalan hingga pihak perusahaan merealisasikan janji mereka untuk melakukan perbaikan jalan dan pembayaran ganti rugi lahan yang telah digunakan untuk kepentingan proyek.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
warga patungan Rp 60 juta untuk perbaiki jalan
BTN Grand Boulevard Regency
Sulawesi Tenggara
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Imbas Tolak Ajakan Ibu Mertua Karena Takut Ganggu Kuliah, Kepala Istri Dibenturkan Suami ke Tembok |
![]() |
---|
Kisah Ibu Carikan Anak Kerja yang Terancam PHK, Sebar Surat Lamaran ke Job Fair |
![]() |
---|
Sosok Koruptor Mau Hibahkan Asetnya Rp10 Triliun ke Danantara, Dihukum 16 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Anak Eks Wali Kota Curi Sepatu Ganti Rugi Uang, Korban Iba Akhirnya Maafkan, Berakhir Damai |
![]() |
---|
Polisi Pejabat Polrestabes Kepergok Pakai Rubicon Pelat Palsu, Berdalih Buat Ambil Obat di Kampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.