Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Kantin Terdampak Program Makan Bergizi Gratis - Hukuman Mati Pengedar Sabu

Penjual di kantin yang cuma laku 15 porsi akibat dampak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga hukuman mati untuk pengedar sabu di Sidoarjo.

Editor: Torik Aqua
Kolase Tribun Jatim
Jatim terpopuler: Kantin terdampak program Makan Bergizi Gratis hingga hukuman mati pengedar sabu Sidoarjo 

"Enak rasanya, kayak kemarin," tukas Bebi sembari menghabiskan makanannya.

Ria, pedagang bakso di kantin SMP N 2 Kepanjen mengaku penjualan menurun dampak program Makan Bergizi Gratis, Selasa, (7/1/2024).
Ria, pedagang bakso di kantin SMP N 2 Kepanjen mengaku penjualan menurun dampak program Makan Bergizi Gratis, Selasa, (7/1/2024). (TribunJatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Di sisi lain, SPPG Palmerah, Jakarta Barat, punya cara dalam mengemas menu makan bergizi gratis (MBB).

Tantangannya adalah mengemas makan bergizi gratis dengan tetap mempertimbangkan menu sehat untuk anak sekolah.

Apalagi anggaran yang dipatok pemerintah Prabowo hanya Rp10.000 per porsi.

Aktivitas di Dapur Sehat itu pun nampak sibuk pada Senin (6/1/2025) pagi.

Dua minibus warna putih yang sudah dimodifikasi bagian belakangnya mengangkuti ratusan makanan bergizi gratis.

Mereka kemudian mendistribusikan kepada sekolah-sekolah yang ada di wilayah Palmerah.

Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana mengatakan, dapur makan bergizi gratis di tempatnya ini menjangkau ribuan siswa.

Siswa tersebut mulai dari tingkat TK sampai SMA di wilayah Palmerah.

Dimana total ada 50 orang yang bertugas di dapur makan bergizi gratis wilayah Palmerah ini.

"Kita di sini total ada 50 pekerja. Yang pertama adalah saya selaku Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi," ujarnya.

"Kemudian ada ahli gizi, ada juga akuntan, asisten lapangan," paparnya.

"Kemudian kita masuk ke tim yang masak persiapan tujuh orang, ada tim masak sembilan orang, pemorsian sembilan orang, driver empat orang," imbuhnya.

"Tim cuci alat 16 orang, CS satu orang," jelas Yudha.

Meski banyak personel, tantangan tetap dirasakan dapur sehat di Jakarta Barat ini.

Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana (kemeja biru), menjelaskan program makanan bergizi gratis yang mulai didistribusikan hari ini ke sejumlah sekolah
Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana (kemeja biru), menjelaskan program makanan bergizi gratis yang mulai didistribusikan Senin, 6 Januari 2024, ke sejumlah sekolah (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Yudha mengatakan, yang menjadi tantangan pihaknya dalam mengemas makan bergizi gratis ini yakni harus bisa membuat menu sehat dengan anggaran yang hanya Rp10.000 per porsi.

Terlebih dengan kondisi di Jakarta yang harga kebutuhan lebih mahal dibandingkan di daerah.

Yudha mengaku punya cara untuk mengakali hal tersebut.

"Ini menjadi sebuah tantangan kita sama-sama, terlebih kami di Jakarta."

"Tetapi proses yang kami lakukan adalah kami menggunakan sumber daya dari lokal."

"Dan di situ adalah kita memanfaatkan UMKM lokal juga," ungkap Yudha.

Namun, ia menjamin makanan yang dibuat di dapurnya telah terpenuhi untuk standar gizi karena sudah melewati sejumlah pemeriksaan.

Tiap harinya, SPPG Palmerah nantinya akan mendistribusikan makan bergizi gratis dalam dua gelombang.

Yakni untuk sesi pagi bagi siswa SD dan siang untuk SMP dan SMA.

Menunya sendiri cukup menarik dalam anggaran Rp10 ribu.

"Di gelombang pertama itu kita menunya adalah nasi kemudian ayam goreng tepung."

"Terus ada tahu goreng kemudian ada sayurnya itu tumis kacang panjang dan buah jeruk."

"Untuk yang gelombang kedua itu kita ada nasi kemudian ayam teriyaki."

"Kemudian tadi tahu goreng, sayurnya oseng kacang panjang, dan buahnya adalah jeruk gitu," pungkasnya, melansir Tribun Jakarta.

2. Kecelakaan maut di Kota Batu

Kecelakaan maut melibatkan bus pariwisata terjadi di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).

Rekaman pengawas yang menangkap peristiwa ini kemudian viral di media sosial.

Diketahui, bus tampak hilang kendali hingga akhirnya menabrak pohon.

Akibat kecelakaan lalu lintas ini, empat orang dinyatakan tewas sementara belasan lainnya luka-luka.

Lebih lanjut, simak 5 fakta kecelakaan bus pariwisata di Batu di bawah ini.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Liburan Syaifudin Jadi Mimpi Buruk, Kehilangan Istri dan Balitanya Ditabrak Bus Pariwisata di Batu

5 fakta kecelakaan bus pariwisata di Batu

Viral di media sosial

Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu para Rabu, (8/1/2025) malam. 

Dari pantauan CCTV terlihat sosok yang terkapar di tengah jalan yang ditutupi. Sekitaran jalan tersebut tengah ramai dipadati warga yang sedang menyaksikan. 

Ada juga yang terlihat ditutupi kantong jenasah serta petugas medis melakukan penanganan.

Dari CCTV disekitar lokasi kejadian, memperlihatkan bus berpenumpang rombongan kunjungan industri dari SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang itu melaju tak terkendali dari Jalan Imam Bonjol dengan kontur jalan menurun, dan menabrak kendaraan-kendaraan yang ada di depannya.

Kemudian sesampainya di perempatan depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu bus berbelok ke kanan, dan meluncur kencang menuju Jalan Patimura hingga akhirnya berhenti di depan Sekolah Al Kitab Kota Batu yang berada di Beji.

“Jaraknya lumayan jauh kalau dilihat dari CCTV yang beredar di grup WA. Ya sekitar 2 kilometer dari Imam Bonjol sampai berhenti di depan Sekolah Al Kitab Beji. Berhenti setelah nabrak pohon,” kata warga Beji, Endi kepada Suryamalang.com, Rabu (8/1/2025).

Baca juga: Update Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu, Dua Korban Luka Berat Dirujuk ke RSSA Malang

Kronologi

Ditlantas Polda Jatim mengungkap hasil penyelidikan terkait laka maut bus pariwisata yang terjadi di Kota Batu.

Dari hasil penyelidikan serta hasil pemeriksaan terhadap sopir bus, terungkap bahwa bus alami rem blong di saat memasuki Jalan Imam Bonjol.

"Jadi, sopir bus tidak bisa mengendalikan laju busnya karena fungsi pengereman yang gagal. Menurut keterangan dari sopir, tidak mampu memfungsikan rem bus saat memasuki Jalan Imam Bonjol," ujar Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin dalam konferensi pers yang digelar di Pos Polisi Jalan Patimura Kota Batu, Kamis (9/1/2025).

Ketika memasuki Jalan Imam Bonjol dan mengetahui remnya blong, sopir bus langsung banting setir ke bahu jalan hingga naik ke trotoar. Namun laju bus tidak berhenti dan tetap meluncur deras.

"Dengan sudut elevasi atau kemiringan di Jalan Imam Bonjol yang mencapai 5 hingga 7 derajat, bus tetap melaju. Dan di Jalan Imam Bonjol, bus menabrak mobil lalu sepeda motor atau titik tabrakan pertama dan kedua," jelasnya.

Setelah itu, bus berbelok ke kanan mengarah ke Jalan Patimura dan terjadi titik tabrakan ketiga yaitu menabrak sepeda motor.

Selanjutnya, bus menabrak beberapa kendaraan atau terjadi titik tabrakan empat hingga tujuh. Kemudian, bus baru berhenti usai menabrak pohon di Jalan Ir Soekarno.

"Dari titik awal Jalan Imam Bonjol hingga titik akhir di Jalan Ir Soekarno, bus melaju sejauh 2,3 kilometer. Untuk tabrakan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, yaitu di  titik satu dan dua Jalan Imam Bonjol dan titik tujuh Jalan Patimura," terangnya.

Selain menyebabkan korban luka dan meninggal, akibat laka maut tersebut juga mengakibatkan enam mobil dan beberapa sepeda motor rusak berat.

"Hingga saat ini, proses penyelidikan masih berlangsung dan untuk sopirnya masih kami periksa. Kami juga masih pendalaman dan berkoordinasi dengan Dishub (Dishub Provinsi Jatim) melakukan ramp check pada bus tersebut, untuk mengetahui faktor-faktor apa yang membuat hingga remnya tidak bisa berfungsi," tandasnya.

Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Kecelakaan bus pariwisata dengan nomor polisi (Nopol) DK 7942 GB yang mengalami rem blong di Jl Ir Soekarno Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).
Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Kecelakaan bus pariwisata dengan nomor polisi (Nopol) DK 7942 GB yang mengalami rem blong di Jl Ir Soekarno Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025). (tribunjatim.com/PURWANTO)

Korban tewas dan luka-luka

Sebanyak 4 orang dipastikan menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus pariwisata yang mengalami rem blong di Kota Batu, Rabu (8/1/2025) kemarin.

Empat korban tewas yakni Anis dan anak perempuannya Syafa berusia 20 bulan, keduanya berasal dari Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, Mumun Sugianto (44) alamat Jalan Kasan Kaiso, Ngaglik, Batu dan Agus Darianto (60) Jalan Terusan Palemraha, Desa Sidomulyo, Batu.

Jenazah keempat korban tewas sudah ambil oleh pihak keluarga untuk di makamkan. 

“Semua sudah dilakukan penanganan dan pengambilan. Untuk korban yang berasal dari Batu sudah diambil pihak keluarga kemarin malam, sedangkan yang dari Jember dilakukan penjemputan dari Batu subuh pagi tadi,” kata Iptu dr. Arifian Juari saat menjawab pertanyaan Tribunjatim.com, Kamis (9/1/2025).

Selain menelan 4 korban tewas, bus pariwisata Sakhindra Trans Nopol DK 7942 GB yang mengangkut rombongan dari SMK TI Bali Global Badung untuk mengikuti kunjungan industri dengan tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang itu, juga menyebabkan 10 orang mengalami luka usai melaju tak terkendali dan menabrak belasan kendaraan, dari Jalan Imam Bonjol, perempatan Batos hingga akhirnya berhenti di Jalan Ir Soekarno Batu.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tabrak Pengendara di depan Batos Kota Batu, Sejumlah Orang Tewas

“Total korban ada sebanyak 14 orang, dengan rincian 4 orang tewas dan 10 orang lainnya menderita luka berat, sedang dan ringan. Dua orang luka berat kami rujuk ke RSSA, 4 orang yang menderita luka ringan menjalani rawat jalan dan 4 orang lain rawat inap karena mengalami benturan,” jelasnya.

Kondisi bus tak layak jalan

Tiga dari empat bus rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung Bali diamankan oleh polisi di Kota Batu, Jawa Timur.

Ketiga bus tersebut diamankan lantaran tidak layak jalan.

Sebagai informasi, ada sebanyak empat bus yang membawa rombongan study tour pelajar SMK TI Bali Global Badung.

Dari empat bus, salah satunya yaitu Bus Sakhindra Trans nopol DK-7942-GB mengalami rem blong di Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Ir Soekarno Kota Batu, dan menabrak sejumlah kendaraan hingga menimbulkan korban jiwa pada Rabu (8/1/2025) malam.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, tiga dari empat bus rombongan pelajar itu diamankan tidak lama setelah kecelakaan maut di Kota Batu terjadi.

"Tiga bus tersebut ditemukan di sebuah parkiran tempat oleh-oleh di Kota Batu. Dan ketika dilakukan pengecekan, ternyata tiga bus itu tidak layak jalan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (9/1/2025).

Ketiga bus yang diamankan itu, yaitu bernopol E 7998 YC dan H 1056 WS keduanya dari Sakhindra Trans, sedangkan nopol DK 7263 GB berasal dari Purnayasa Trans.

"Ketiganya tidak layak jalan, karena bannya retak dan sudah halus (ban gundul). Dan salah satunya, uji KIR serta izin angkutnya juga sudah mati," jelasnya.

Oleh karena itu, polisi menahan sementara ketiga bus tersebut hingga seluruh persyaratan kelayakan jalannya terpenuhi.

"Bus kami amankan dan krunya kami periksa. Ini kami amankan, sampai memenuhi izin kelayakan jalan," tambahnya.

Selanjutnya, seluruh rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung yang berjumlah sekitar 160 orang, dipulangkan ke Bali memakai armada bus baru.

Rencananya, mereka akan dipulangkan pada Kamis (9/1/2025) ini.

"Kami minta kepada pihak perusahaan bus, untuk menggantinya dengan bus yang layak jalan. Kemudian, rombongan kami lakukan pengawalan," pungkasnya.

Rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung Bali saat memindahkan barang-barangnya dari bus lama ke armada bus baru. Rencananya, mereka akan dipulangkan pada Kamis (9/1/2025), setelah salah satu bus rombongan mereka mengalami kecelakaan di Kota Batu.
Rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung Bali saat memindahkan barang-barangnya dari bus lama ke armada bus baru. Rencananya, mereka akan dipulangkan pada Kamis (9/1/2025), setelah salah satu bus rombongan mereka mengalami kecelakaan di Kota Batu. (Tribun Jatim Network/Purwanto)

Kesaksian penumpang

Salah seorang penumpang yang juga siswa kelas 2 SMK, Cahyo (17) mengaku kaget dan panik ketika busnya itu mengalami kecelakaan hingga menabrak sejumlah kendaraan pada Rabu (8/1/2025) malam.

Diketahui, rombongan pelajar itu dalam perjalanan pulang ke Bali.

Namun sebelumnya, akan menuju ke salah satu tempat makan di Malang sebelum melanjutkan perjalanan pulang.

"Mendadak, itu terasa gluduk-gluduk lalu nabrak (menabrak sejumlah kendaraan). Situasinya panik semua dan enggak ada yang berani lihat jalan," jelasnya, Kamis (9/1/2025).

Saat kejadian itu terjadi, ia melihat tak sedikit teman-temannya yang ada di dalam bus pingsan.

"Saya lihat ada anak-anak yang pingsan dan ada yang tidak. Untungnya kami semua selamat dan kondisinya baik, mungkin yang pingsan itu karena terbentur kursi bus," terangnya.

Sebagai informasi, rombongan pelajar ini berangkat dari Bali pada 5 Januari 2025 lalu menuju ke Kudus, Yogyakarta, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

"Setelah dari Batu sini, terus pulang kembali ke Bali," tandasnya.

3. Hukuman mati pengedar narkoba di Sidoarjo

Dua terdakwa kasus peredaran narkoba divonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo, Kamis (7/1/2025). 

Mereka adalah Apriana Bastian alias Apri dan Yoseph Daya Subakti alias Agus.

Keduanya dianggap bersalah sebagaimana pasal 114 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. 

Dalam persidangan terungkap bahwa terdakwa Apriana membawa 43 kilogram sabu, sedangkan terdakwa Yosep membawa 45,5 kilogram.

Fakta persidangan juga menunjukkan bahwa keduanya merupakan bagian dari jaringan pengedar narkotika internasional.

Baca juga: Tangis Maryam TKW yang Divonis Hukuman Mati di Arab Saudi, Kini Bisa Pulang ke Madura usai 30 Tahun

Putusan terhadap dua terdakwa itu dibacakan oleh Hakim Irianto, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo, dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Sidoarjo.

"Mengadili bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan cara menjadi perantara jual beli narkotika jaringan internasional. Menghukum terdakwa dengan hukuman pidana mati," ujar Ketua Majelis Hakim membacakan amar putusan.   

Dalam pembacaan itu juga disampaikan hal-hal yang memberatkan terdakwa. Keduanya tidak mendukung upaya pemerintah dalam hal pemberantasan narkotika, keduanya juga terlibat dalam jaringan internasional Fredy Pratama (DPO). 

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Ambulans RS Gambiran Kediri Tertabrak Kereta - TKW Maryam Lolos dari Hukuman Mati

Bahkan, terdakwa Apriana terungkap juga pernah terjerat kasus yang sama dan divonis hukuman penjara selama 9 tahun di kawasan Tangerang. 

Sedangkan hal-hal yang meringankan, Majelis berpendapat bahwa tidak ditemukan hal-hal yang dapat meringankan terhadap kedua terdakwa. 

Mendengarkan putusan itu, terdakwa hanya tertunduk lesu. Mereka menyatakan pikir-pikir saat ditanya majelis tentang putusan tersebut.

“Pikir-pikir yang mulia," jawab terdakwa Agus. 

Baca juga: Dapat Upah Rp 90 Juta Tiap Antar 30 Kilogram Sabu, Dua Kurir Narkoba Kini Terancam Hukuman Mati

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sidoarjo menuntut dua terdakwa pengedar sabu-sabu yang total beratnya 88,5 kilogram itu dengan hukuman mati. 

Kedua terdakwa dinilai terbukti melanggar pasal 114 ayat 2 Undang - undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika sesuai dengan dakwaan primair.

Tuntutan itu dibacakan JPU dalam sidang lanjutan dengan pembacaan tuntutan di pengadilan Negeri Sidoarjo, Kamis, (19/12/2024).

Baca juga: Caleg Gagal Jadi Kurir Demi Bayar Utang Kampanye Rp 280 Juta, Kini Dituntut Hukuman Mati oleh Jaksa

Kasipidum Kejari Sidoarjo Hafidi menegaskan, tuntutan hukuman mati ini sudah memenuhi rasa keadilan, mengingat dampak buruk narkotika terhadap masyarakat. 

“Tuntutan mati ini menurut kami sudah sesuai aturan dan memenuhi rasa keadilan,” kata Hafidi. 

Menurutnya, dalam persidangan telah terungkap bahwa terdakwa Apriana membawa 43 kilogram sabu, sedangkan Yosep membawa 45,5 kilogram.

Fakta persidangan juga menunjukkan bahwa keduanya merupakan bagian dari jaringan pengedar narkotika internasional.

Baca juga: 12x Tenggelamkan Dante Kini Dituntut Hukuman Mati, Ayah Yudha Arfandi Ingatkan Berdoa: Ini Takdirmu

“Dalam fakta persidangan, para terdakwa telah terungkap merupakan bagian dari jaringan internasional. Selain itu, mereka juga diketahui telah melakukan beberapa pengedaran narkotika sebelumnya,” tambahnya.

Kasus kedua terdakwa ini merupakan pengembangan dari perkara sebelumnya yang melibatkan tiga terdakwa lain. Yakni Hendrik Anggun Setiawan, Aryo Anggowo Mulyo dan Nafik Supriyanto dengan barang bukti sabu 19,6 Kg dan 3.888 butir pil ekstasi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved