Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Fajar Ibu Kantin Berhenti Jual Nasi karena Ada Makan Siang Gratis, Padahal Biasanya Jual 70 Porsi

Adanya program makan siang gratis atau makan bergizi gratis berimbas pada penjual kantin. Seperti ibu kantin di sekolah ini yang berhenti jual nasi

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI
FOTO Contoh Makan Bergizi Gratis: Fajar Ibu Kantin Berhenti Jual Nasi karena Ada Makan Siang Gratis, Padahal Biasanya Jual 70 Porsi 

TRIBUNJATIM.COM - Adanya program makan siang gratis atau makan bergizi gratis berimbas pada penjual kantin.

Seperti ibu kantin di sekolah ini berhenti jualan nasi karena program tersebut.

Ialah yang akrab Ibu Fajar, penjual makanan di SMPN 1 Nunukan, Kalimantan Utara.

Ibu Fajar memutuskan menghentikan penjualan menu nasi akibat adanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterapkan di sekolah tersebut.

"Berhenti jualan nasi, kan ada pembagian nasi gratis," ujarnya saat ditemui pada Senin (13/1/2025), melansir dari Kompas.com.

Ibu Fajar telah berjualan di kantin SMPN 1 Nunukan sejak tahun 2006.

Setelah pandemi COVID-19 melanda, ia keluar dari kantin sekolah dan mendirikan usaha di lokasi tepat di depan sekolah.

Di tempat barunya, ia menawarkan berbagai makanan, termasuk nasi goreng ayam tepung, dan mie ayam.

Selain itu, ia juga menjual camilan seperti lekor, cilor, pempek mini, dan pentol rebus, serta aneka minuman seperti es teh dan minuman serbuk pabrikan.

"Biasanya saya menjual 70 porsi nasi ayam. Tapi saya milih enggak jualan lagi, karena anak-anak sudah dapat nasi," kata Ibu Fajar.

Baca juga: Sekolah Minta Siswa SMA Bayari Makan Siang Guru Rp 2,6 Juta Setahun, Orang Tua Protes: Tidak Mampu

Ia juga mengurangi jumlah camilan yang dijualnya, dari yang biasanya digoreng dua kali menjadi sekali saja.

"Jadi semua dikurangi. Kita lihat dulu saja. Kalau saya rasa masih bisa bikin ya bikin lagi. Gak seperti biasanya dulu," tambahnya.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap program yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa di sekolah.

Sementara itu, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sinduadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, mulai menerima program makan bergizi gratis mulai hari ini, Senin (13/1/2025).

Program ini diharapkan dapat mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak-anak, serta mencegah stunting.

Meskipun program ini berpotensi mempengaruhi penjualan di kantin sekolah, pedagang kantin SDN Sinduadi Timur, Sugi Gunardi, tetap memberikan dukungan.

"Mungkin ada pengaruh, tapi enggak apa-apa. Itu kan program pemerintah, ya saya tetap mendukung," ujarnya saat ditemui.

Baca juga: Senyum Alvin Akhirnya Bisa Cicip Daging Berkat Makan Siang Gratis, Sehari-hari Biasa Kelaparan

Sugi menjelaskan bahwa makanan yang dijual di kantinnya sebagian besar merupakan titipan.

Ia memilih untuk mengurangi penjualan makanan berat, seperti nasi, pada hari pertama program ini berjalan.

"Secara langsung ya berpengaruh karena anak-anak kan kenyang. Biasanya anak-anak yang enggak sarapan, makan di sini. Sekarang hari pertama (MBG), biasanya ada nasi ini saya dikurangi," ungkapnya.

Sugi mengaku akan memantau perkembangan program ini.

Ia tidak menutup kemungkinan untuk menambah penjualan makanan berat, seperti nasi goreng dan nasi kucing, jika para siswa masih merasa lapar.

Saat ini, ia telah mengurangi penjualan makanan berat hampir 40 persen, namun jajanan lainnya tetap tersedia.

"Ini kan hari pertama. Saya suruh ngurangi dulu untuk percobaan. Tapi kalau misalnya siang anak-anak masih lapar kan bisa ditambah," ucapnya.

Plt Kepala SD Negeri Sinduadi Timur, Haryanto, menyatakan bahwa total siswa dari kelas I hingga kelas VI berjumlah 167 orang.

Ia menambahkan bahwa para siswa sangat antusias dengan program makan bergizi gratis ini. "Anak-anak antusias sekali dengan makan bergizi ini. Untuk mencegah stunting dan tentunya untuk pertumbuhan anak-anak kita," kata Haryanto.

Haryanto menjelaskan bahwa jadwal makan bergizi gratis akan dilaksanakan setelah istirahat pertama, yaitu sekitar jam setengah sepuluh.

Meskipun ada program makan bergizi gratis, ia menegaskan bahwa kantin sekolah tetap buka. "Kantin tetap menyediakan makanan ringan. Kantin tetap ada," pungkasnya.

Berita Makan Bergizi Gratis Lainnya

Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah dilaksanakan di Bondowoso mulai hari ini, Senin (13/1/2025).

Meski belum dilakukan du semua sekolah, karena hanya ada ketersediaan satu dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Namun, antusias dan respon positif dari para pelajar luar biasa.

Mulai dari menu makanan yang dinilai enak, hingga mereka menilai bisa mengurangi uang jajan.

Nurania Hidayatul Haqiqoh, siswi kelas IX C MTs Negeri 2 Bondowoso mengatakan menu hari ini ada nasi, sayur tumis buncis dan wortel, sepotong tahu, daging ayam, susu Cleveto, dan satu buah pisang.

"Rasanya enak. Cuma kurang asin sedikit sayurnya," ujarnya.

Ia mengatakan selama ini dirinya selalu membawa bekal ke sekolah, dengan uang saku Rp 10 ribu. Namun, dengan adanya MBG ini dirinya jadi tak perlu membawa bekal lagi.

Sementara itu, siswi kelas 1 SD Negeri Badean 1, Naura mengaku, suka semua makanannya. Dirinya bahkan menghabiskan makanan tersebut dengan lahap.

"Kurang banyak," kelekehnya.

Baca juga: Surabaya Mulai Jalankan Makan Bergizi Gratis Besok, Tahap Awal Sasar Siswa di 5 Sekolah Wonocolo 

Ia mengatakan bahwa dari sekolah hanya diminta membawa garpu dan sendok untuk makan.

Faqih, siswa  TK Kartika IX-37 di Kelurahan Badean, mengatakan sangat suka ayam. Karena itulah menu yang diberikan sangat cocok padanya.

"Aku suka ayam," jelasnya.

Intan Claudia dan Aura Rizkia, siswi kelas X-4, SMA Negeri Bondowoso, juga mengatakan rasanya sudah pas semua. Hanya saja ke depan menunya diharapkan bisa berganti-ganti, begitu pun buah yanh diberikan agar tak monoton hanya pisang.

"Susunya tadi Clevo. Tak papa meski kental manis. Enak," ujarnya.

Pantauan di lapangan, ada beberapa murid yang tak suka sayur. Ada juga yang mengaku sudah sarapan di rumahnya.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Badean, Situ Agustina, mengatakan, menunya sudah sesuai dengan standar kesehatan yakni 4 sehat 5 sempurna.

Masukannya agar ke depan menunya bisa bervariasi. Untuk mengantisipasi kebosanan anak-anak.

"Jam pendistribusiannya juga sudah pas, bersamaan dengan jam istirahat," ujarnya.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis di Bondowoso Pertama Kali, Siswa Suka Tapi Minta Menu Bervariasi Agar Tak Bosan

Kepala Sekolah MTS Negeri 2 Bondowoso, Siti Mutmainnah, mengatakan, di sekolahnya ada 900an pelajar.

Tak semuanya suka sayur. Namun, dengan adanya MBG ini pihaknya melihat siswa-siswi jadi berlatih mau makan sayur.

"Mereka suka dengan menunya. Mereka yang semula tak suka sayur, dengan adanya ini rupanya mereka digugah untuk suka sayur" urainya.

Mila Afriana Agustin, Kepala SPPG di Bondowoso, mengatakan, untuk masakannya dipastikan tak menggunakan MSG sama sekali. Karena itulah melalui program ini pihaknya membiasakan siswa agar tidak banyak mengkonsumsi MSG.

"Sudah diatur oleh Ahli Gizi. Non MSG. Tapi rasanya tetap enak dikonsumsi siswa," ujarnya.

Begitu pun dengan susu kental manis yang diberikan, kata Mila, kandungan gulanya juga sudah diatur oleh Ahli gizi. Namun, susu itu tidak akan setiap hari.

"Tapi kan susu itu tidak setiap hari," urainya.

Dirinya memastikan menu makanan MBG juga akan berubah setiap harinya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved