Berita Surabaya
Akhir Pelarian Menantu Tusuk Mertua Gegara Tak Terima Ditegur Sering KDRT, Dibekuk Polisi Surabaya
APM (31), sosok menantu yang sempat buron usai menusuk ayah mertuanya DW (47) hingga terkapar di rumah Jalan Kampung Malang V, Tegalsari, Surabaya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- APM (31), sosok menantu yang sempat buron usai menusuk ayah mertuanya DW (47) hingga terkapar di rumah Jalan Kampung Malang V, Tegalsari, Surabaya, Minggu (12/1/2025) malam, berhasil ditangkap Anggota Unit Reskrim Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya.
Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Riski Santoso mengatakan, Pelaku APM berhasil ditangkap oleh anggotanya setelah diburu kurang dari 24 jam, pada Senin (13/1/2025) kemarin.
Bapak satu anak itu atau si menantu ditangkap polisi yang dikomandoi langsung AKP Pandhu Bimantara, sebagai kanit reskrimnya, pukul 13.00 WIB, di tempat persembunyian kawasan Surabaya Barat.
Kini, Pelaku APM menjalani serangkaian penyidikan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, usai menganiaya; menusuk, ayah mertuanya.
Baca juga: Senyum Menantu di Surabaya Usai Tusuk Mertua, Bawa Pisau Sambil Jalan Cepat Saat Ketemu Warga
Mengenai dugaan motifnya, Riski mengungkapkan, Pelaku APM tidak terima ditegur oleh mertuanya karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, BL (19).
"Saat ini pelaku mantu yang menusuk mertua AP sudah ditahan di Polsek Tegalsari untuk proses hukum lebih lanjut. Ditangkap kawasan Surabaya Barat," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Selasa (14/1/2025).
Sebelumnya, Ketua RT 02, Luluk meduga kuat bahwa percekcokan diantara Pelaku APM dengan istrinya yang berujung penganiayaan terhadap ayah mertuanya DW lantaran tak terima ditegur, karena permasalahan ekonomi.
Pasalnya, Luluk beserta perangkat RT-nya kerap kali memediasi pasangan suami istri APM beserta BL, setiap kali terlibat pertengkaran di rumah mertuanya; DW dan YN, kawasan Jalan Kampung Malang V, Tegalsari, Surabaya.
"Mungkin permasalahan ekonomi. Suaminya kerja kayak pekerja bangunan proyek gitu. Mereka sudah punya 1 anak," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumahnya, pada Senin (13/1/2024).
Nah, kronologi insiden penusukan tersebut bermula saat Pelaku APM terlibat percekcokan dengan istrinya, BL di rumah kontrakan mereka Jalan Wonorejo Gang IV Surabaya, Minggu (12/1/2025).
Baca juga: Menantu Tusuk Mertua di Surabaya, Kesal Dinasehati Lantaran Sering Lakukan KDRT ke Istri
Percekcokan yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB, merembet ke rumah sang mertua di rumahnya di Jalan Kampung Malang V, Tegalsari Surabaya.
BL kabur ke rumah mertuanya, lalu dijemput paksa oleh suaminya atau Pelaku APM. Percekcokan diantara keduanya bahkan sampai diketahui para tetangga.
Tak jarang, keduanya terlibat cekcok sampai di jalanan gang dekat rumah mertuanya. Teriakan diantara keduanya terdengar jelas hingga menarik perhatian para tetangga.
Namun, para tetangga cenderung tidak menggubris keduanya, karena percekcokan diantara pasangan suami istri (Pasutri) muda itu, terbilang sering terjadi.
Kalau dihitung-hitung, menurut Luluk, hampir sepekan sekali pasutri tersebut kerap terlibat cekcok.
Luluk mengaku, berkali-kali menengahi percekcokan pasutri tersebut di kediaman mertua mereka.
Bahkan, ia pernah mendatangkan Anggota Babhinkamtibmas dan Babinsa selama memediasi percekcokan pasutri itu.
Hasilnya, proses mediasi yang digelarnya selalu berhasil mendamaikan mereka.
Pasutri itu akhirnya bisa pulang ke rumah kontrakan mereka sambil tersenyum manja dan bermesraan seperti sediakala.
Namun, belakangan ia merasa upayanya memediasi dinamika kehidupan berumah tangga pasutri itu, benar-benar tidak membuahkan apa-apa.
Apalagi saat dirinya kembali memperoleh laporan insiden percekcokan baru kembali terjadi dan pecah di antara keduanya, tak lama setelah perdamaian melalui forum mediasi yang pernah dilakukannya.
"Sering kayak gitu. Saya damaikan, sampai datangkan Polisi dan TNI, pulang mesra lagi. Tapi besoknya berantem lagi," ungkapnya.
Nah, pada laporan percekcokan pasutri tersebut untuk yang kesekian kali, pada Minggu siang kemarin.
Luluk mengaku sempat mengabaikannya. Karena, ia tak ingin usahanya mendamaikan pasutri itu, kembali sia-sia, seperti sebelumnya.
"Itu biasa. Karena habis bertengkar. Lalu damai lagi, damai lagi. Suami istri (APM dan BL) bukan warga saya. Jadi istrinya, lari ke rumah orangtua," katanya.
Ternyata, percekcokan yang terjadi antara pasutri tersebut yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB makin menggila.
Luluk sempat memperoleh informasi bahwa suami atau Pelaku APM sempat meninggalkan rumah mertuanya, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dan, ia mengaku sempat merasa lega bahwasanya percekcokan diantara pasutri tersebut akhirnya mereda juga.
Namun, perkiraannya meleset, saat Luluk menerima laporan terbaru dari ibu mertua dari pelaku, berinisial YN, yang mendatangi rumahnya secara tergopoh-gopoh.
Ternyata, YN melaporkan bahwa sang menantu Pelaku APM kembali mendatangi rumahnya dengan kondisi kalap seraya membawa pisau dapur.
Bak disambar petir siang bolong. Luluk langsung bergegas berlarian menuju rumah tersebut.
Nah, saat melintasi gang sempit yang menghubungkan rumah tersebut dengan jalanan utama di gang permukiman. Ia mengaku sempat berpapasan dengan Pelaku APM.
Selama berpapasan di dalam gang tersebut. Luluk tak mencurigai perangai Pelaku APM. Sosok pria bertubuh kurus berjaket jeans itu berjalan cepat seraya tersenyum ke arahnya.
Bahkan, ia sempat melihat bahwa pria itu memegang pisau yang disembunyikan dekat pergelangan tangan kirinya.
Namun, ia akhirnya sadar bahwa senyum dan langkah cepat Pelaku APM saat berpapasan dengannya tadi, merupakan siasat.
Siasat dari si pelaku kriminal keji nan sadis seusai menusuk lambung kiri dari ayah mertuanya sendiri, berinisial DW.
"Pelaku sudah gak ada. Dia kabur. Jalan santai sempat papasan sama saya. Dia sambil bawa pisau dapur, ya sekitar 30 cm. Dia pakai jaket jeans. Pisau dipegang tangan kiri," jelasnya.
Menurut Luluk, Pelaku APM menusuk perut sisi kiri ayah mertuanya sendiri dengan sekali tusukan. Korban DW masih sadar setelah kejadian tersebut.
Bahkan masih sempat menahan keluarnya darah dari luka sobek itu menggunakan gumpalan kain yang digenggam menggunakan kedua tangannya.
Setelah beberapa menit bertahan dengan lukanya seraya menunggu kedatangan ambulan. Ternyata Korban DW mengeluhkan nafasnya mulai sesak.
Akhirnya, beberapa warga membawa korban ke RS Williams Booth Surabaya dengan cara membonceng tubuh korban yang diapit dengan dua orang.
"Tadi informasi dari istrinya, sudah dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya," katanya.
Berdasarkan informasi yang didengarnya, Luluk menduga, Pelaku APM kesal karena keinginan untuk mengajak istrinya BL untuk segera pulang ke rumah kontrakan, dihalangi oleh mertuanya.
Namun, alasan tersebut terbilang dilematis bagi sang mertua. Karena mustahil mertua atau orangtua BL bakal rela dan tega melihat anaknya terus menerus dianiaya suaminya sendiri.
"Istrinya ini datang ke rumah orangtua. Suaminya ngajak pulang; ayo pulang gitu, ini lho aku bawa uang. Tapi si istrinya tetap gak mau. Nah, bapaknya belain; kalau gak mau ya sudah nanti saja," jelasnya.
Terlepas dari permasalahan keluarga yang cenderung pribadi melingkupi kompleksitas kasus tersebut.
Luluk tetap ingin melihat kasus ini secara objektif bahwa dibalik percekcokan pasutri tersebut terdapat pelanggaran tindak pidana.
Bahwa ada pihak yang wajib bertanggungjawab sebagai tersangka dari aksi tindak pidana penganiayaan; penusukan wargannya berinisial DW, yakni Pelaku APM yang harus segera ditangkap pihak Kepolisian
"Harapannya ya segera ditangkap. Karena ini sudah fatal. Baru sekali ini puncaknya, fisik. Tapi kalau omong kasar ya sering," pungkasnya.
menantu tusuk mertua
menantu ditangkap polisi
menantu
penusukan
Polsek Tegalsari
Polrestabes Surabaya
ViralLokal
Surabaya
TribunJatim.com
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.