Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Harga Elpij 3 Kg akan Naik, Produsen Keripik Tempe di Malang Kurangi Jumlah hingga Naikkan Harga

Harga gas elpij 3 kg segera naik, produsen keripik tempe di Kampung Tempe Sanan Kota Malang terpaksa mengurangi jumlah hingga naikkan harga.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan
Produsen keripik tempe di Kampung Tempe Sanan Kota Malang, Laili Afrida saat menunjukkan produksi keripik tempe buatannya, Selasa (14/1/2025). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Para produsen keripik tempe di Kampung Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, keberatan dengan adanya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pokdarwis Kampung Tempe Sanan, Trinil Sri Wahyuni.

"Tentunya keberatan, karena sangat berdampak bagi para pengrajin keripik tempe yang ada di Kampung Sanan ini. Apalagi, elpiji ukuran 3 kilogram ini juga sangatlah dibutuhkan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (14/1/2025).

Dirinya menjelaskan, di Kampung Sanan terdapat sebanyak 500 pengrajin keripik tempe.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar pengrajin memakai elpiji 3 kilogram untuk proses produksi keripik tempe.

"Dari 500 pengrajin yang ada di sini, 80 persennya memakai elpiji 3 kilogram. Sedangkan sisanya, ada yang pakai biogas dan ada juga yang pakai cara tradisional memakai kayu bakar," ujarnya.

"Dan untuk pengrajin dengan skala produksi besar, biasanya sehari bisa sampai menghabiskan sebanyak 6 elpiji," bebernya. 

Dengan adanya kenaikan harga elpiji, maka pengrajin keripik tempe Kampung Sanan melakukan langkah strategi.

Satu di antaranya yaitu mengurangi jumlah keripik tempe di tiap bungkusnya hingga tidak menutup kemungkinan harganya akan dinaikkan. 

Baca juga: Harga Gas Elpiji 3 Kg di Lumajang Dipastikan akan Naik, Begini Respons Pedagang

"Harga bahan baku untuk membuat keripik tempe seperti telur, tepung, dan minyak juga sudah naik, sehingga dimungkinkan harga keripik tempe juga akan dinaikkan. Atau dengan cara harga tetap normal, namun jumlah isi keripik tempe di tiap bungkusnya dikurangi satu atau dua keping," bebernya.

Sri Wahyuni juga menambahkan, dalam kurun enam tahun terakhir ini, harga keripik tempe di Kampung Tempe Sanan telah beberapa kali naik. 

"Sebelum pandemi (pandemi Covid-19) harganya Rp 5 ribu, lalu ada kenaikan harga minyak goreng maka harga keripik tempe juga ikut naik menjadi Rp 6 ribu. Dan untuk sekarang, harganya rata-rata sudah Rp 6.500," terangnya.

Sementara itu, salah satu produsen keripik tempe, Laili Afrida mengaku memilih menaikkan harga produk keripik tempenya. 

"Saya memilih untuk tetap mempertahankan kualitas rasa dan bahan baku serta bumbunya tidak ada yang saya kurangi, namun dengan konsekuensi harganya naik. Dan sebenarnya, harga keripik tempe saya ini sudah saya naikkan menjadi Rp 6.500 sejak Hari Raya Idulfitri tahun 2024 lalu," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved