Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu Nangis Anak Belajar di Lantai, Siswa SD yang Dihukum Guru Kini Dapat Beasiswa sampai Tamat SMA

Nasib siswa SD dihukum guru belajar di lantai kini mendapat bantuan pendidikan dari Partai Gerindra. Dapat beasiswa sampai tamat SMA.

Kolase Istimewa dan DOK. Gerindra Sumut
Nasib siswa SD dihukum guru belajar di lantai kini mendapat bantuan pendidikan dari Partai Gerindra. Dapat beasiswa sampai tamat SMA. 

Peristiwa ini memicu perhatian publik hingga akhirnya Partai Gerindra memberikan bantuan pendidikan kepada MA.

Ketua DPD Gerindra Sumut, Ade Jona (paling depan 4 dari kiri) berfoto bersama siswa SD yang dihukum belajar di lantai karena menunggak SPP usai memberikan beasiswa, Jumat (11/1/2025).
Ketua DPD Gerindra Sumut, Ade Jona (paling depan 4 dari kiri) berfoto bersama siswa SD yang dihukum belajar di lantai karena menunggak SPP usai memberikan beasiswa, Jumat (11/1/2025). (Dok DPD Gerindra Sumut)

Kamelia mengaku tidak ingin memviralkan kasus ini jika wali kelas bernama Haryati meminta maaf atas perbuatannya tersebut.

Namun Haryati justru tak merasa bersalah dan menantang Kamelia untuk memviralkan video tersebut.

"Jadi niat buat video itu, tadi bukan buat supaya sampai seperti ini (viral), enggak sebenarnya," kata Kamelia.

"Saya hanya (ingin) ngasih pelajaran, karena saya ditantang (guru itu) viralkan," ungkapnya, Minggu (12/1/2025).

"Saya bilang ke dia, ibu jangan sampai viral perbuatan ini, viralkan katanya," imbuh dia.

Ia menjelaskan, pihak sekolah sudah banyak membantu kedua anaknya yang duduk di bangku kelas 4 dan kelas 1.

Kamelia hanya tidak terima dengan perlakuan Haryati yang mempermalukan anaknya di depan siswa lain selama tiga hari.

"Saya coba buat video itu hanya untuk memberi pelajaran, bukan untuk buat seperti viral atau saya mengharap dapat bantuan, bukan gitu," jelas Kamelia.

Baca juga: Nunggak SPP Rp 180 Ribu, Siswa SD Dihukum 2 Hari Belajar di Lantai Selama 5 Jam, Ibu: Gurumu Kejam

Ia juga tidak berniat menjelek-jelekkan nama sekolah.

"Saya juga enggak juga punya niat untuk buat jelekan sekolah, tidak. Saya hanya menyayangkan sikap oknum gurunya," tegas dia.

Menurutnya, hanya guru Haryati yang bersikap arogan di sekolah tersebut. sehingga seluruh guru terkena dampaknya.

"Cuma dia (guru itu) yang bersifat kayak gitu sama murid, jadi biar ada efek jeranya juga."

"Jangan ada (peristiwa) yang dialami kayak anak saya jangan ada korban lagi," tuturnya.

Kamelia berencana memindahkan anaknya ke sekolah lain karena trauma.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved